Pertamina Minta Warga Bali Tak Panic Buying LPG 3 Kg Jelang Galungan

Pertamina Minta Warga Bali Tak Panic Buying LPG 3 Kg Jelang Galungan

Ni Made Lastri Karsiani Putri - detikBali
Senin, 26 Feb 2024 16:38 WIB
Salah satu pangkalan LPG di Bali.
Foto: Salah satu pangkalan LPG di Bali. (Dok. Pertamina Patra Niaga Regional Jatimbalinus)
Denpasar - Pertamina meminta masyarakat di Bali tidak panic buying atau membeli LPG tiga kilogram (kg) secara berlebihan menjelang Hari Raya Galungan. Sebab, pasokan dipastikan aman seiring penambahan pasokan harian menjadi 263.200 tabung.

"Pertamina menjamin ketersediaan stok LPG di pangkalan-pangkalan resmi dan kami mengimbau masyarakat untuk tidak melakukan panic buying atau pembelian secara berlebihan dan disarankan untuk membeli sesuai dengan kebutuhan," ujar Area Manager Communication Relation and CSR Pertamina Patra Niaga Regional Jatimbalinus Ahad Rahedi dalam keterangan tertulis, Senin (26/2/2024).

Ahad menjelaskan mengatakan peningkatan konsumsi harian menjelang Galungan di Bali diperkirakan mencapai 14 persen. Pada hari normal, konsumsi rata-rata berkisar 775 metrik ton (MT) atau sekitar 258.333 tabung.

"Stok LPG sendiri untuk Bali ditopang oleh Integrated Terminal Manggis sebesar 5.165 MT atau sekitar 6,5 kali lipat dibandingkan dengan konsumsi normal," ujar Ahad.

Menurutnya, penambahan pasokan ini dilakukan secara bertahap menjelang Galungan dan hari raya keagamaan selanjutnya di Bali. Terbanyak dipasok di Denpasar, Badung, Gianyar, dan Tabanan, yakni 55,3 persen. Jumlah ini didasarkan pada proyeksi peningkatan konsumsi di wilayah tersebut.

Ahad meminta masyarakat untuk membeli LPG tiga kilogram langsung di pangkalan. Hal ini sesuai dengan Peraturan Menteri ESDM Nomor 28 Tahun 2021. Yakni, pangkalan merupakan jalur distribusi terakhir untuk LPG bersubsidi yang disalurkan Pertamina.

Selama ini, masyarakat lebih banyak membeli LPG subsidi tersebut di pengecer atau di warung-warung. Maka, untuk mencegah terjadinya kekurangan suplai di pangkalan, secara berkala Pertamina memantau ketersediaan di seluruh pangkalan resmi.

Selain itu, Pertamina juga meminta dukungan dari BPH Migas di bawah Kementrian ESDM yang berwenang untuk melakukan pengawasan distribusi energi bersubsidi, baik LPG maupun BBM.

"Serta mendorong pemerintah daerah setempat untuk dapat menertibkan konsumen atau pelaku usaha yang tidak berhak menikmati LPG 3 kg subsidi," tandas Ahad.

Sebelumnya, sejumlah UMKM di Denpasar, mengeluhkan sulitnya membeli LPG ukuran 3 kg. Salah satunya karyawan UMKM molen aneka rasa, Husman (27). Dia mengaku telah kesulitan mencari LPG 3 kg sejak beberapa hari yang lalu.

Husman menuturkan selama ini dia selalu membeli LPG di warung dan bukan pangkalan resmi Pertamina. Sebab, lokasi warung lebih dekat dengan lokasinya berjualan, yakni di Jalan Hayam Wuruk, Denpasar. Husman biasa menghabiskan satu LPG untuk menggoreng molen dengan total adonan 10 kg per harinya.

Pelaku UMKM lain, Yunita, mengaku selama ini membeli LPG di warung-warung yang lokasinya tak jauh dari lokasi berjualan. Langkanya stok di warung pun membuatnya harus berkeliling mencari warung lainnya.




(hsa/gsp)

Hide Ads