Pedagang di lantai dua Pasar Anyar Singaraja menolak rencana pembangunan gerai inflasi yang digagas oleh Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Buleleng di pasar itu. Mereka beranggapan adanya gerai itu, bakal membuat penjualan mereka kembali merosot.
Terlebih tempat yang akan dijadikan lokasi dibangunnya gerai pemerintah itu merupakan lokasi strategis yang ramai didatangi pembeli. Sehingga mereka khawatir, lapak mereka makin sepi pembeli.
Salah satu pedagang yang menolak rencana pembangunan gerai inflasi itu adalah Luh Mariatni (38). Pedagang sembako mengatakan upaya pemerintah membangun gerai inflasi sama saja mematikan mata pencaharian pedagang kecil.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Gerai inflasi itu nantinya kan jual grosiran. Kami pedagang kecil takutnya akan bersaing dengan gerai yang dibangun pemerintah itu. Apalagi kami berjualan di lantai dua. Jadi takutnya kami tidak akan mendapat pelanggan apabila gerai inflasi itu jadi dibangun," ujar Mariatni kepada detikBali, Selasa (12/9/2023).
Mariatni melanjutkan semenjak dipindah ke lantai dua, tahun lalu, penjualannya kian hari makin menurun. Dulu sewaktu berjualan di lantai satu, ia mengaku bisa mengantongi omset mencapai Rp 800 ribu per hari. Namun saat ini, ia hanya bisa meraup omset kotor sebesar Rp 300 ribu-400 ribu.
Itupun tidak setiap hari ada pembeli. Ia pun khawatir apabila gerai inflasi itu jadi dibangun oleh pemerintah, penghasilannya akan kembali berkurang.
"Sekarang saja sepi minta ampun. Terpaksa kita turun (ke lantai dasar) biar dapat jualan. Apalagi nanti kalau ada gerai itu, pasti makin sepi," imbuhnya.
Berdasarkan informasi yang diterimanya gerai itu akan segera dibangun. Padahal rencana pembangunan gerai inflasi itu mendapat penolakan dari para pedagang saat diadakan negosiasi. Menurutnya pemerintah seperti memaksakan kehendak untuk membangun gerai tersebut, tanpa memperdulikan nasib para pedagang.
"Tanggal 17 (September) ini sudah mau peletakan batu. Yang sangat disayangkan ini sudah dari jauh hari, tapi tidak meminta persetujuan pedagang dulu. Sempat ada pembicaraan tapi pedagang tidak ada yang setuju," jelasnya.
"Sebenarnya hari ini kita mau demo ke DPRD, tapi tadi tidak dibolehkan oleh PD Pasar. Mereka bilang aspirasinya akan disampaikan melalui PD Pasar ke DPRD. Tapi solusinya sama saja, gerai itu tetap dibangun hanya digeser saja," tandasnya.
(dpw/gsp)