'Kaum Rebahan' di Jembrana Capai 7.074 Orang

Jembrana

'Kaum Rebahan' di Jembrana Capai 7.074 Orang

I Putu Adi Budiastrawan - detikBali
Rabu, 16 Agu 2023 23:00 WIB
Kepala Dinas Penanaman Modal, Pelayanan Terpadu Satu Pintu dan Tenaga Kerja (PMPTSPTK) Jembrana, Made Gede Budhiarta saat ditemui dikantornya, Selasa (15/2023).
Kepala Dinas Penanaman Modal, Pelayanan Terpadu Satu Pintu dan Tenaga Kerja (PMPTSPTK) Jembrana, Made Gede Budhiarta saat ditemui dikantornya, Selasa (15/2023). (I Putu Adi Budiastrawan/detikBali).
Jembrana -

Jumlah pengangguran atau yang kerap disebut sebagai 'kaum rebahan' oleh warganet di Kabupaten Jembrana, Bali mencapai 7.074 orang. Angka ini sejak pandemi COVID-19 menghantam Indonesia, termasuk Bali.

Dalam upaya menangani persoalan pengangguran yang melanda masyarakat, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Jembrana tengah fokus pada penyediaan dan pengembangan Sumber Daya Manusia (SDM). Salah satu pendekatan yang diambil adalah memberikan pembekalan dan pelatihan kerja sebelum memasuki dunia kerja.

"Ketika ada peluang namun belum memiliki keterampilan, sulit untuk mendapatkan pekerjaan. Oleh karena itu, kami perlu mendekatkan SDM dengan kebutuhan pasar kerja," ungkap Kepala Dinas Penanaman Modal, Pelayanan Terpadu Satu Pintu dan Tenaga Kerja (PMPTSPTK) Jembrana, Made Gede Budhiarta, saat ditemui detikBali, Selasa (15/8/2023).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Budhiarta menjelaskan lonjakan angka pengangguran di Jembrana disebabkan oleh beberapa faktor, salah satunya pandemi COVID-19 yang melemahkan industri pariwisata.

"Warga kami banyak bekerja di sektor pariwisata, dan menurut survei Badan Pusat Statistik (BPS) pada tahun 2019, jumlah pengangguran sekitar 2.041 orang. Namun, angka itu melonjak signifikan di tahun 2020 menjadi 7.485 orang," paparnya.

ADVERTISEMENT

Seiring meredanya dampak pandemi dan masyarakat kembali beraktivitas, jumlah pengangguran telah menunjukkan penurunan, mencapai 7.074 orang pada tahun 2022, meski masih tergolong tinggi.

"Kami bersyukur angka ini mulai menurun, meskipun data tahun 2023 belum dirilis. Kami optimistis angkanya pasti akan terus merosot," tambah Budhiarta.

Budhiarta menjelaskan bahwa pemerintah Jembrana kini fokus pada pembinaan kemampuan SDM melalui program pelatihan kerja di gedung Balai Latihan Kerja (BLK) yang ada di Kecamatan Negara dalam menekan angka pengangguran.

"Pengangguran tak bisa diselesaikan oleh satu instansi, semua harus berkolaborasi. Kami fokus pada pengembangan keterampilan, seperti pelatihan mengemudi yang juga membantu mendapatkan Surat Izin Mengemudi (SIM). Dengan begitu, mereka bisa langsung bekerja," tambahnya.

Budhiarta juga optimistis bahwa peluang pekerjaan yang semakin berkembang akan meredam angka pengangguran di Jembrana. Pihaknya memproyeksikan pada 2025 angka pengangguran akan turun signifikan seperti sebelum masa pandemi.




(dpw/hsa)

Hide Ads