Bali Jadi Potret Pengelolaan Pariwisata Labuan Bajo

Manggarai Barat

Bali Jadi Potret Pengelolaan Pariwisata Labuan Bajo

Ambrosius Ardin - detikBali
Sabtu, 12 Agu 2023 20:31 WIB
Bupati Manggarai Barat Edistasius Endi memberi keterangan tentang pelaksanaan Festival Golo Koe di Marina Waterfront Labuan Bajo, Manggarai Barat, NTT, Sabtu (12/8/2023).
Bupati Manggarai Barat Edistasius Endi memberi keterangan tentang pelaksanaan Festival Golo Koe di Marina Waterfront Labuan Bajo, Manggarai Barat, NTT, Sabtu (12/8/2023). Foto: Ambrosius Ardin/detikBali
Manggarai Barat -

Bupati Manggarai Barat Edistasius Endi mengatakan pembangunan pariwisata Labuan Bajo harus inklusif, yang mengedepankan lingkungan dan berkeadilan sosial. Hal ini menurut dia, menjadi tujuan akhir dari pembangunan pariwisata di Labuan Bajo.

Edi Endi pun menjadikan pengelolaan pariwisata di Bali sebagai potret dalam membangun dan mengembangkan pariwisata Labuan Bajo. Pengelolaan pariwisata Pulau Dewata itu disebutnya menjadi referensi dalam pengelolaan pariwisata di destinasi super prioritas Labuan Bajo.

"Kami lebih cenderung menjadikan Bali sebagai potret yang baik untuk dijadikan referensi," kata Edi Endi saat menjelaskan perspektif 'pariwisata' dari pelaksanaan Festival Golo Koe yang sedang berlangsung di Labuan Bajo. Hal itu disampaikannya dalam Seminar Festival Golo Koe di Labuan Bajo, Sabtu (12/8/2023).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Menurut dia, industri pariwisata di Bali bertumbuh dan berkembang luar biasa, masyarakatnya pun menjadi sejahtera. Sebab, rakyat menjadi subjek dalam membangun pariwisata.

"Berkaca dari pengelolaan industri pariwisata di Bali itu, maka di tengah kemajuan industri pariwisata di Labuan Bajo yang harus diwujudkan adalah desain sistem yang mapan," kata Edi Endi.

ADVERTISEMENT

Dengan mendesain sistem yang mapan, lanjut dia, kemajuan pariwisata Labuan Bajo benar-benar dirasakan seluruh lapisan masyarakat. "Dengan demikian masyarakat yang sejahtera, berkeadilan, dan berkelanjutan akan terwujud," ujar Edi Endi.

Selain Pariwisata, menurut dia, perspektif lain dari pelaksanaan Festival Golo Koe 2023 adalah spiritualitas (rohani) dan ekonomi kreatif. Tiga perspektif ini yang hendak dikedepankan sebagai esensi dasar dari pelaksanaan Festival Golo Koe.

Festival Golo Koe digelar Gereja Katolik Keuskupan Ruteng bekerja sama dengan Pemerintah Kabupaten Manggarai Barat. Festival itu berlangsung selama enam hari, 10-15 Agustus 2023.

Perspektif rohani dari Festival Golo Koe, jelas Edi Endi, menempatkan Bunda Maria sebagai tokoh sentral. Sebagai rangkaian festival akan ada prosesi laut mengarak patung Bunda Maria setinggi hampir dua meter di perairan Labuan Bajo.

Kemudian dilanjutkan ke Gua Maria Golo Koe di daratan Labuan Bajo. Prosesi laut yang dilaksanakan pada 14 Agustus 2023 akan dimeriahkan keterlibatan sekitar 50 ketinting, kapal, dan motor laut.

Berikutnya perspektif ekonomi kreatif. Edi Endi menyebut ada 152 UMKM yang berpartisipasi dalam Festival Golo Koe, yang memasarkan seluruh hasil kreativitasnya. Ia menyinggung pelaksanaan Festival Golo Koe 2022, di mana perputaran uang bisa mencapai puluhan miliar rupiah.

"Belajar dari pengalaman ini maka gereja dan pemerintah mencoba mendesain bagaimana membina UMKM. Karena di era ini, UMKM punya peran cukup signifikan dalam mendongkrak peningkatan ekonomi masyarakat," tegas Edi Endi.

Festival Golo Koe dilaksanakan di kawasan Marina Waterfront Labuan Bajo. Ribuan umat Katolik Keuskupan Ruteng di Kabupaten Manggarai, Manggarai Barat, dan Manggarai Timur terlibat dalam Festival Golo Koe.

Selama sepekan festival pengunjung bisa menyaksikan atraksi budaya Manggarai dan pentas seni tari. Ada pula prosesi laut Bunda Maria Assumpta Nusantara dan kegiatan ekologis. Selain itu, ada keterlibatan 152 UMKM yang menjual aneka kuliner serta produk ekonomi kreatif lokal pada festival bertema "Ekonomi Sejahtera, Adil dan Ekologis" tersebut.

Festival juga melibatkan partisipasi umat beragama lain. Siswa-siswi Madrasah Aliyah Negeri (MAN) Labuan Bajo menampilkan pertunjukan marching band dalam arak-arakan parade etnik pada pembukaan festival 10 Agustus 2023.




(irb/nor)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads