Operasi pasar LPG 3 kilogram (kg) di Kabupaten Badung, Bali, dimulai pada Jumat (9/6/2023). Faktanya, kebutuhan gas bersubsidi tersebut tidak sama antara satu kecamatan dengan kecamatan lainnya.
Berdasarkan pantauan detikBali, di Kecamatan Mengwi, distribusi berjalan landai. Tidak ada kepadatan antrean warga yang berarti seperti halnya di Kecamatan Kuta dan Kuta Selatan.
Bahkan, operasi pasar gas elpiji melon yang digelar di depan Kantor Perbekel Mengwi mulai sepi sekitar pukul 11.00 Wita.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Kepala Dinas Koperasi Usaha Kecil, Menengah, dan Perdagangan Badung I Made Widiana mengakui permintaan LPG 3 kilogram lebih tinggi di dua kecamatan di Badung Selatan ketimbang di Mengwi.
"Kami sudah kirim dua truk ke Kecamatan Kuta, dan Kuta Selatan sudah dikasih tambahan satu truk lagi. Jadi, masing-masing wilayah itu dua truk. Itu laporan terakhir dari tim ya," ungkap Widiana, Jumat.
Adapun, secara jumlah setiap titik atau wilayah mendapatkan 560 tabung LPG 3 kilogram. Jumlah itu meningkat dari yang dijanjikan sebelumnya, yaitu 200 tabung per titik.
Widiana menilai permintaan gas subsidi di Kuta dan Kuta Selatan lebih tinggi dari kecamatan lainnya karena jumlah penduduk yang lebih padat. Selain itu, sektor yang membutuhkan gas bukan hanya rumah tangga. Tetapi juga, industri kecil dan menengah yang ada di sana.
"Saat ini, sektor pariwisata kan sudah hidup lagi dan sektor riil, seperti UMKM kan sektor penyokong. Sehingga, produksi meningkat. Begitu korelasinya," tutur Widiana.
Pun demikian, Dinas Koperasi akan tetap menggelar operasi pasar khusus LPG 3 kilogram ini sebanyak dua kali. Operasi pasar selanjutnya akan digelar pada Senin pekan depan di tiga kecamatan.
"Yakni, Kuta Utara, Petang, dan Abiansemal. Jumlahnya sama, yaitu 560 tabung gas elpiji per truk," tandasnya.
(BIR/hsa)