Badan Pusat Statistik (BPS) melansir pertumbuhan ekonomi Bali pada kuartal I 2023 terkontraksi 4,81 persen dibandingkan kuartal IV 2022. Namun secara tahunan (year on year), ekonomi Bali tercatat tumbuh 6,04 persen. Itu pun, masih lebih lesu dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya yang meningkat 6,61 persen.
Kepala Perwakilan Bank Indonesia (BI) Bali Trisno Nugroho mengatakan ekonomi Bali pada kuartal I 2023 ditopang oleh lapangan usaha penyediaan akomodasi dan makan-minum, transportasi, dan perdagangan.
"Namun, berdasarkan pantauan dari Survei Kegiatan Dunia Usaha (SKDU) BI menunjukkan ada penurunan aktivitas sektor terkait pariwisata, khususnya akomodasi makan-minum, dibanding kuartal IV 2022 sejalan dengan libur akhir tahun dan event G20," ujarnya melalui keterangan resminya, Selasa (9/5/2023).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sementara, dua lapangan usaha lainnya, yakni pertanian dan konstruksi mengalami kontraksi. Hal itu dikarenakan kondisi iklim yang kurang mendukung untuk kegiatan pertanian, sehingga mempengaruhi penurunan produksi tanaman pangan dan tangkapan laut.
Sedangkan lapangan usaha konstruksi terpengaruh menurunnya aktivitas, mengingat selesainya sejumlah proyek pembangunan infrastruktur utama yang rampung sebelum pelaksanaan G20.
Survei Liaison BI juga menunjukkan kondisi investasi menurun dari 1,58 pada kuartal IV 2022 jadi 1,10 pada kuartal I 2023. Data ini mengonfirmasi terjadinya pelemahan sektor konstruksi.
Namun demikian, Trisno optimistis pertumbuhan ekonomi Bali pada kuartal II 2023 akan tetap tinggi. "Perlambatan ekonomi berpotensi tertahan seiring dengan lonjakan wisatawan nusantara pada libur Lebaran dan tren peningkatan wisatawan mancanegara yang masih berlanjut," katanya.
Selain itu, sambung dia, musim panen padi dan hortikultura juga berpotensi mendorong pertumbuhan pada kuartal II 2023.
"BI bersama pemerintah pusat dan pemerintah daerah terus berupaya mendorong berbagai kebijakan untuk mempercepat pemulihan ekonomi Bali dan program transformasi ekonomi Bali menuju Bali era baru yang tangguh, hijau, dan sejahtera," pungkasnya.
(BIR/BIR)