Perusahaan umum daerah milik Pemerintah Kabupaten Badung akan menyasar Pegawai Negeri Sipil (PNS) di lingkungan pemkab untuk penjualan beras produksi Perumda Pasar dan Pangan.
Perumda Pasar dan Pangan ini yang kemudian menjalani program produksi beras, setelah mendapatkan suntikan modal dan penyertaan Rp 31 miliar dari Pemkab Badung.
Direktur Utama Perumda Pasar dan Pangan Mangu Giri Sedana I Made Sukantra mengaku siap menjalankan program tersebut. Lewat program ini, Perumda akan membeli gabah dari petani dan mengolahnya jadi beras.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Lalu, didistribusikan ke masyarakat. Kajiannya sudah dilakukan oleh Badan Penelitian dan Pengembangan Kabupaten Badung.
"Kami jelas siap. Soal berapa anggaran yang pasti dibutuhkan, kami untuk membeli gabah petani masih di (dikaji) Bapelitbang. Bagaimana alur distribusinya, itu baru sebagian kecil informasi rencana. Masih digodok di Pemkab Badung," kata Sukantra, Jumat (24/3/2023).
Lebih lanjut ia menjelaskan Pemkab Badung bakal bekerja sama dengan beberapa subak atau kelompok petani terkait pembelian gabah. Selanjutnya, Perumda Pasar dan Pangan yang akan mendistribusikan beras ke masyarakat.
Namun, belum dipastikan distribusi dilakukan melalui Badan Usaha Milik Daerah (BUMD), milik desa, atau dijual ke sejumlah pasar. "Yang jelas ASN akan jadi sasaran awal," kata Sukantra.
Sekretaris Daerah (Sekda) Badung I Wayan Adi Arnawa menegaskan bahwa beras produksi Perumda akan dijual ke ASN/PNS, lalu ke masyarakat. Pemkab Badung merogoh Rp 31 miliar untuk penyertaan modal di Perumda Pasar.
Berdasarkan hasil kajian tim ahli pertanian, pembelian gabah oleh pemerintah berpotensi menaikkan pendapatan petani 11,5 persen dari posisi saat ini. "Pembelian gabah langsung ke petani ini praktis menghindari praktik tengkulak," imbuh Arnawa.
(BIR/iws)