Pemerintah Kabupaten Badung menyiapkan anggaran Rp 31 miliar pada perubahan APBD 2023 untuk penyertaan modal Perumda Pasar dan Pangan. Tujuannya, perusahaan daerah itu akan membeli gabah langsung dari petani dan mengolah menjadi beras.
Setelah itu, hasilnya akan dijual ke masyarakat, termasuk pegawai di lingkungan Pemkab Badung. Sekretaris Daerah (Sekda) Badung I Wayan Adi Arnawa mengatakan program tersebut diperkirakan siap jalan pertengahan tahun ini.
"Yang disiapkan pada perubahan APBD 2023 itu penyertaan modal Rp 31 miliar. Produksi petani berbentuk gabah akan dibeli pemkab melalui perumda," ujarnya, Rabu (15/3/2023).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Berdasarkan hasil kajian tim ahli pertanian, pembelian gabah oleh pemerintah berpotensi menaikkan pendapatan petani 11,5 persen dari posisi saat ini.
Selain itu juga, sambung Arnawa, pembelian gabah secara langsung praktis terhindar dari praktik tengkulak (pedagang perantara).
Jika program ini berjalan baik, ia menilai, tidak menutup kemungkinan Pemkab Badung merambah ke komoditas lainnya, seperti cabai dan bawang.
"Hitungan kasar, Perumda bisa meraup untung hingga Rp 3,6 miliar per tahun," ungkap Arnawa.
Program pembelian gabah langsung dari petani ini juga dalam rangka kesiapan Kabupaten Badung menghadapi isu resesi pangan global,
"Kami berharap tidak ada lagi kata kelangkaan, kekurangan pasokan. Jadi, ini kepastian mengenai ketersediaan pangan dan menekan inflasi," tutur Arnawa.
(BIR/iws)