Asosiasi Pengusaha Ritel Indonesia (Aprindo) Bali memprediksi penjualan minuman beralkohol akan meningkat 15-20 persen saat perayaan tahun baru 2023. Sebab, sektor pariwisata di Pulau Dewata mulai pulih kembali.
"Sektor pariwisata sudah mulai menggeliat yang di mana minuman beralkohol merupakan kebutuhan bagi para wisatawan yang berlibur ke Bali," tutur Ketua DPD Aprindo Bali, A.A. Ngurah Agung Agra Putra, Sabtu (31/12/2022). "Di samping itu, kegiatan-kegiatan yang menimbulkan keramaian sudah diperbolehkan."
Agra menilai momen Natal 2022 dan tahun baru (Nataru) merupakan momen high season. Dampaknya, penjualan barang secara eceran akan ikut meningkat sekitar 20-30 persen.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Baca juga: Pergantian Tahun di Pulau Dewata |
Sejumlah barang yang diminati masyarakat saat high season antara lain camilan seperti biskuit, minuman beralkohol, hingga beragam minuman berkarbonasi.
Penjualan buah-buahan, Agra melanjutkan, juga akan meningkat. Apalagi sebentar lagi ada hari raya Galungan dan Kuningan. "Permintaan produk-produk yang berkaitan dengan upacara meningkat tinggi, seperti kategori buah-buahan," katanya.
Dampaknya, Agra menambahkan, beberapa barang tersebut harganya akan naik. Namun, berbagai toko menyiasatinya dengan membuat promo atau potongan harga untuk meningkatkan kunjungan orang ke toko.
Selain itu, kondisi ritel saat ini telah menunjukkan pertumbuhan positif, walaupun belum bisa sama seperti saat sebelum pandemi COVID-19. "Kami lihat beberapa toko yang sebelumnya tutup sekarang sudah buka kembali," ujar Agra.
(gsp/iws)