Nelangsa Sopir Moci Pengangkut Sampah Jelang Penutupan TPA Suwung

I Dewa Made Krisna Pradipta - detikBali
Jumat, 12 Des 2025 15:20 WIB
Sejumah sopir moci pengangkut sampah di Depo Sampah Yang Batu, Desa Dangin Puri Kelod, Denpasar, Bali, Jumat (12/12/2025). (Foto: Krisna Pradipta/detikBali)
Denpasar -

Rencana penutupan Tempat Pemrosesan Akhir (TPA) Suwung di Denpasar, Bali, membuat para sopir motor cikar (moci) pengangkut sampah nelangsa. Mereka dibayang-bayangi kehilangan pekerjaan jika TPA Suwung ditutup total mulai 23 Desember mendatang.

Mukid adalah salah satu sopir moci yang terdampak penutupan TPA Suwung. Pria asal Banyuwangi itu tak tahu harus bekerja apa setelah TPA Suwung ditutup. Terlebih, pekerjaan mengangkut sampah adalah satu-satunya sumber pendapatannya.

"Belum tahu ke mana, mungkin pulang kampung atau jadi pemulung," ujar Mukid saat diwawancarai di Depo Sampah Yang Batu, Desa Dangin Puri Kelod, Denpasar Timur, Jumat (12/12/2025).

Mukid sudah bekerja sebagai pengangkut sampah di wilayah Banjar Yang Batu Kauh, Denpasar, sejak 2012. Ia hanya mendapat upah sekitar Rp 2 juta per bulan dari pekerjaan tersebut.

Mukid belum ikhlas untuk balik ke kampung halamannya atau menjadi pemulung barang bekas. Ia berharap pemerintah dapat mempertimbangkan penutupan TPA Suwung karena membuat banyak orang kehilangan pekerjaan.

"Semoga pemerintah bisa menyediakan mesin insenerator itu. Kalau itu ada, sampah kan bisa dibakar tanpa ditumpuk di TPA," imbuhnya.

Truk-truk mengantre saat membuang sampah ke TPA Suwung, Denpasar, Bali, beberapa waktu lalu. (Foto: Aryo Mahendro/detikBali)



Simak Video "Video: Menteri LH Bicara Rencana Tutup 306 TPA di Indonesia"


(iws/iws)
Berita Terkait
Berita detikcom Lainnya
Berita Terpopuler

Video

Foto

detikNetwork