detikBali

Kritik Eksploitasi Lingkungan lewat Pameran Foto di Tengah Sawah Abian Carik

Terpopuler Koleksi Pilihan

Kritik Eksploitasi Lingkungan lewat Pameran Foto di Tengah Sawah Abian Carik


Agus Eka - detikBali

Pameran foto bertajuk Risau di tengah sawahΒ Abian Carik, Desa Kapal, Mengwi, Badung, Bali, Sabtu (6/12/2025). (Foto: Agus Eka/detikBali)
Pameran foto bertajuk 'Risau' di tengah sawah Abian Carik, Desa Kapal, Mengwi, Badung, Bali, Sabtu (6/12/2025). (Foto: Agus Eka/detikBali)
Badung -

Sebanyak 38 karya foto yang menyoroti isu lingkungan hingga ketimpangan sosial dipamerkan di tengah sawah Abian Carik, Desa Kapal, Mengwi, Badung, Bali. Puluhan foto tersebut memotret permasalahan ekologi seperti alih fungsi lahan, penebangan liar, hingga eksploitasi tambang di berbagai daerah di Indonesia.

Penggagas acara, Dwi Agung Wicaksono, mengungkapkan pameran foto bertajuk 'Risau' itu digelar oleh Komunitas Dadakan (Kodak). Menurutnya, pameran foto di tengah sawah itu berangkat dari keresahan mereka terkait kondisi sosial belakangan ini.

"Kami angkat apapun tentang keresahan," ujar Dwi, Sabtu (6/12/2025).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Dwi mencontohkan fenomena masyarakat yang menjual aset warisan seperti lahan produktif. Ia menilai fenomena itu justru memicu kesombongan, alih-alih kesejahteraan berkelanjutan.

ADVERTISEMENT

"Let's say seperti, semudah itu untuk menjual tanah. Masih banyak persoalan lingkungan yang kita coba renungi bersama," imbuhnya.

Menurut Dwi, lokasi acara di tengah sawah Abian Carik pun bukan tanpa alasan. Sebab, di sekitar area tersebut sudah mulai muncul rencana pembangunan. Ia khawatir perubahan lahan hijau menjadi bangunan akan mengganggu tata kota dan keseimbangan alam.

Pameran foto bertajuk 'Risau' di tengah sawah Abian Carik, Desa Kapal, Mengwi, Badung, Bali, Sabtu (6/12/2025). (Foto: Agus Eka/detikBali)Pameran foto bertajuk 'Risau' di tengah sawah Abian Carik, Desa Kapal, Mengwi, Badung, Bali, Sabtu (6/12/2025). (Foto: Agus Eka/detikBali)

"Di sebelah pun sudah mulai akan ada pembangunan. Semudah itu mengubah lahan hijau menjadi bangunan. Kalau dari perspektif saya, tata ruangnya akan berantakan," ujarnya.

Salah satu karya foto yang dipamerkan berjudul "Luka di Punggung Borneo" oleh Rahma Alieffiyandi. Foto itu mendeskripsikan hutan yang berganti menjadi cekungan raksasa bekas galian tambang di Kalimantan Timur.

Ada pula karya Ulet Ifansasti bertajuk "Kebakaran Nasional Sebangau" yang memvisualkan momen kebakaran hebat di Taman Nasional Sebangau pada 14 September 2019. Kemudian, Kiki Budi Hartawan Nasution menggambarkan upaya kecil menanam bibit di balik jejak luka panjang hutan gundul di Riau lewat "Menanam Bibit di Hutan Gundul".

Pameran foto itu juga dimaknai dengan berbagai kolaborasi seni. Di depan lokasi pameran, terbentang tulisan besar bertuliskan "Not for Sale" sebagai kritik atas masifnya alih fungsi lahan. Karya yang terkumpul melalui proses kurasi ini juga bekerja sama dengan The Film Collective Bali.




(iws/iws)











Hide Ads