Bolehkan Puasa Arafah tanpa Puasa Tarwiyah? Ini Penjelasannya

Bolehkan Puasa Arafah tanpa Puasa Tarwiyah? Ini Penjelasannya

Tim detikBali - detikBali
Rabu, 04 Jun 2025 08:01 WIB
Ilustrasi Puasa
Ilustrasi puasa. Foto: Shutterstock
Denpasar -

Menunaikan ibadah puasa Arafah dan puasa Tarwiyah adalah amalan yang dianjurkan menjelang Hari Raya Idul Adha 2025. Namun, sering muncul pertanyaan bolehkan puasa Arafah tanpa puasa Tarwiyah?

Idul Adha 1446 Hijriah jatuh pada Rabu (6/6/2025). Maka puasa Tarwiyah dilaksanakan pada Rabu (4/6/2025). Sedangkan puasa Arafah pada Kamis (5/6/2025). Keduanya termasuk puasa sunnah yang dianjurkan, terutama bagi umat Islam yang tidak sedang menunaikan ibadah haji.

Bolehkan Puasa Arafah Tanpa Puasa Tarwiyah?

Dikutip dari NU Online, anjuran untuk puasa di bulan dzulhijjah merujuk pada hadis nabi berikut.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Dari Ibnu Abbas ra, Rasulullah saw bersabda, "Tidak ada hari-hari ketika orang mengerjakan amalan saleh pada hari-hari itu yang lebih dicintai oleh Allah daripada hari-hari ini." (HR. Bukhari)

Menurut ulama, hari itu yang dimaksud dalam hadis tersebut adalah hari-hari di bulan Dzulhijjah terutama pada sepuluh hari pertama.

ADVERTISEMENT

Kemudian para sahabat bertanya "Apakah itu juga lebih baik daripada pahala jihad fi sabilillah?" Beliau saw menjawab, "Tidak lebih dicintai oleh Allah selain sepuluh hari itu untuk berjihad fi sabilillah, kecuali seseorang yang pergi dengan jiwa dan hartanya, kemudian tidak kembali dengan membawa apapun dari (dua) hal tersebut. Yakni, setelah berjihad lalu mati syahid." (HR. Bukhari)

Dari hadis di atas dapat disimpulkan bahwa puasa sunnah di bulan dzulhijjah sangat dianjurkan. Namun, tidak ada kewajiban untuk melaksanakan puasa tarwiyah dan arafah secara beriringan.

Dengan demikian, boleh jika hanya melaksanakan puasa arafah saja tapi tidak puasa tarwiyah. Hal ini dikarenakan puasa tersebut hukumnya sunnah, yang artinya boleh dilakukan dan boleh tidak.

Niat Puasa Tarwiyah (8 Dzulhijjah)

Puasa Tarwiyah disunnahkan bagi umat Islam yang tidak sedang melaksanakan ibadah haji. Puasa ini dapat diawali dengan membacakan niat yang dianjurkan dilafalkan pada malam hari sebelum waktu subuh datang. Berikut bacaan niatnya.

نَوَيْتُ صَوْمَ تَرْوِيَةَ سُنَّةً لِلّٰهِ تَعَالَى

Arab Latin: Nawaitu shauma tarwiyata sunnatan lillâhi ta'âlâ.

Artinya: "Saya niat puasa sunnah Tarwiyah karena Allah ta'âlâ."

Bagi umat yang lupa melafalkannya pada malam hari, diperbolehkan untuk melafalkan niat pada siang hari selama belum melakukan sesuatu yang dapat membatalkan puasa. Berikut niat puasa Tarwiyah untuk siang hari.

نَوَيْتُ صَوْمَ هٰذَا اليَوْمِ عَنْ أَدَاءِ تَرْوِيَةَ سُنَّةً لِلّٰهِ تَعَالَى

Arab Latin: Nawaitu shauma hâdzal yaumi 'an adâ'i tarwiyata sunnatan lillâhi ta'âlâ.

Artinya: Saya niat puasa sunnah Tarwiyah hari ini karena Allah ta'âlâ.

Niat Puasa Arafah (9 Dzulhijah)

نَوَيْتُ صَوْمَ عَرَفَةَ سُنَّةً لِلّٰهِ تَعَالَى

Nawaitu shauma arafata sunnatan lillâhi ta'âlâ.

Artinya: Saya niat puasa sunnah Arafah karena Allah ta'âlâ.




(nor/nor)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads