Penjelasan Surya Paloh soal Keponakannya Jadi Komisaris BTN

Round Up

Penjelasan Surya Paloh soal Keponakannya Jadi Komisaris BTN

Tim detikBali - detikBali
Jumat, 04 Apr 2025 08:25 WIB
Ketua Umum Partai NasDem Surya Paloh saat ditemui di kantor DPW Partai NasDem Bali, Denpasar, Kamis (3/4/2025). (Foto: Ni Made Lastri Karsiani Putr/detikBali)
Foto: Ketua Umum Partai NasDem Surya Paloh saat ditemui di kantor DPW Partai NasDem Bali, Denpasar, Kamis (3/4/2025). (Ni Made Lastri Karsiani Putr/detikBali)
Bali -

Ketua Umum (Ketum) Partai NasDem Surya Paloh memberikan penjelasan mengenai Pietra Machreza Paloh yang diangkat menjadi Komisaris Independen Bank Tabungan Negara (BTN). Pietra yang juga politikus NasDem itu merupakan keponakan Surya Paloh.

Surya Paloh juga memberi penjelasan mengenai kader-kader NasDem yang hingga kini tidak bergabung di kabinet Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka.

Surya Paloh tegas membantah Pietra diusulkan oleh NasDem. "Nggak ada. Coba cek mana," tegas dia saat diwawancarai di kantor DPW Partai NasDem Bali, Kamis (3/4/2025).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

NasDem Tidak Mencalonkan

Pengangkatan Pietra melalui rapat umum pemegang saham tahunan (RUPST) pada Maret 2025. Selain Pietra, Wakil Menteri Perumahan dan Kawasan Permukiman Fahri Hamzah juga diangkat menjadi komisaris.

Menurut Surya Paloh, keputusan pengangkatan Pietra merupakan kewenangan pihak terkait.

"Nggak dicalonkan oleh NasDem. Kabinet saja kami nggak calonkan, apalagi itu. Tapi, ya nggak mungkin semuanya kita bilang jangan, jangan, jangan semua itu apalagi," kata politikus yang juga pengusaha itu.

NasDem Ditawari Masuk Kabinet

Surya Paloh juga mengungkapkan partainya ditawari masuk kabinet Presiden Prabowo Subianto. Namun, Paloh menolak karena sadar diri punya rasa malu.

"Tadi sudah saya katakan kenapa kami tidak ada di dalam kabinet Bapak Prabowo, kami itu tahu diri, kami punya budaya malu," kata Paloh.

Paloh bercerita NasDem tak meminta, tapi ditawari masuk kabinet Prabowo. Tawaran tersebut ditolak lantaran NasDem tak memperjuangkan Prabowo pada Pilpres 2024.

"Kami tidak berjuang untuk jadikan Prabowo jadi presiden di pilpres yang lalu. Eh tiba-tiba beliau jadi, kita nongol 'Tolonglah Pak kami ikut dalam kabinet', kami ditawarkan untuk itu," ujar Paloh.

NasDem Bagian dari Pemerintah

Paloh menegaskan partainya tetap menjadi bagian dari pemerintah, meski tanpa kader yang duduk di kabinet pemerintahan Prabowo.

"Tapi kami ini mau berikan penjelasan, bukan apa-apa, kami bisa menjadi teman, menjadi partner, kami berada dalam barisan pemerintahan tanpa perlu jadi anggota kabinet," imbuhnya.




(hsa/gsp)

Hide Ads