Bulan Ramadan memasuki malam ke-25. Umat muslim meyakini salah satu dari 10 hari terakhir Ramadan turun malam Lailatul Qadar yang nilai ibadahnya lebih utama dari seribu bulan. Umat muslim di Kota Denpasar berbondong-bondong melakukan iktikaf. Salah satu tempat favorit untuk iktikaf adalah Masjid Agung Sudirman, Denpasar.
Pantauan detikBali, Senin (24/3/2025), sejumlah jemaah tampak khusyuk membaca Alquran seusai salat Tarawih. Namun, kali ini suasana agak sepi ketimbang malam sebelumnya karena hujan lebat.
Dinginnya cuaca malam tak menyurutkan semangat mereka yang berburu Lailatul Qodar. Lantunan ayat-ayat suci Alquran terdengar dibacakan oleh jemaah, mulai anak-anak hingga orang dewasa. Mengiringi suara air yang berjatuhan dari langit.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Salah satu jemaah, Ferdiansyah, mengaku rutin iktikaf di Masjid Agung Sudirman sejak malam ke-21. Dia berharap bisa melalui malam Lailatul Qadar di 10 hari terakhir ini.
Ferdiansyah meniatkan iktikaf setelah salat Tarawih hingga pukul 10 malam. Kemudian, dia pulang sebentar dan kembali lagi pukul 23.00 Wita pukul 03.00 Wita. Biasanya, dia berujar, Masjid Sudirman mulai dipenuhi jemaah yang ingin beribadah iktikaf sekitar pukul 23.00 Wita.
Selain Tawarih, Masjid Agung Sudirman juga mengadakan salat malam pada dini hari yang biasanya dimulai pukul 03.00 Wita.
"Salat malam sebelum sahur," kata pria berusia 54 tahun itu.
Ferdiansyah memotivasi dirinya untuk konsisten iktikaf di 10 hari terakhir Ramadan. Namun, dia masih melihat situasi dan kondisi di sisa hari ke depan.
Pria asal Samarinda, Kalimantan Timur, itu sudah menjalani bulan Ramadan di Masjid Agung Sudirman sejak 2019. Rumahnya tepat di belakang masjid yang berlokasi di kompleks TNI itu.
Tahun ini, dia tidak merencanakan mudik ke Samarinda. Ferdiansyah memilih berlebaran di Denpasar bersama keluarganya.
Jemaah lainnya, Alif Jasir, mengatakan jika ini pertama kalinya dia iktikaf di Masjid Sudirman. Alif memang berencana ingin pindah-pindah masjid di 10 malam terakhir Ramadan.
"Karena kemarin-kemarin di masjid lain, di Baitul Mukmin, Al-Jihad, Baitul Makmur, Mandala Sari. Pingin coba aja suasananya gimana," kata Alif.
Pria berusia 20 tahun itu memanfaatkan kesempatan di bulan yang penuh berkah ini untuk melakukan hal-hal yang baik dan mencari pahala.
Persiapan Alif saat menjalani iktikaf hanya berbekal minuman saja di sampingnya. Dia membaca Alquran sejak pukul 21.00 Wita.
"Rencana sampai sahur tapi nggak sahur di sini," ucap pria yang bertempat tinggal di Sidakarya itu.
Terpisah, Seksi Ibadah Masjid Agung Sudirman, Maksun, menuturkan pihak masjid mempersilakan kepada jemaah dari mana pun untuk datang beribadah di Masjid Agung Sudirman. Pengurus masjid telah mempersiapkan makanan untuk sahur bagi jemaah yang iktikaf hingga sahur nanti.
"Jam 3 (pagi) selesai salat diadakan istigasaha singkat habis itu doa lalu makan sahur bersama yang disiapkan oleh pengurus Masjid Agung Sudirman," tutur Maksun.
(hsa/iws)