Landasan pacu atau runway Bandara I Gusti Ngurah Rai, Bali, ditutup hampir dua jam pada Sabtu (8/3/2025). Penutupan tersebut dilakukan setelah pesawat Airfast rute Sumbawa Barat-Denpasar mengalami kendala teknis saat mendarat di Ngurah Rai.
Pesawat tipe Twin Otter Seaplane dengan nomor registrasi DH PK OAM 6 itu mendadak tidak bisa bergerak setelah mendarat. Walhasil, pesawat berkapasitas 12 penumpang itu tidak bisa dipindahkan ke apron.
"Pada saat pesawat Airfast ini landing dan terkendala teknis, maka terjadi block runway, sehingga runway kami tutup," ungkap General Manager Bandara I Gusti Ngurah Rai Ahmad Syaugi Shabab dalam keterangan tertulisnya, Sabtu.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Pesawat itu mendarat pukul 09.26 Wita di landasan pacu 09/27. Namun, setelah mendarat dan berjalan pelan, pesawat tiba-tiba tidak dapat bergerak. Sesuai prosedur, landasan pacu ditutup untuk memastikan keselamatan penerbangan di bandara.
Tujuh Penumpang Dievakuasi
Akibat insiden tersebut, sebanyak tujuh penumpang langsung dievakuasi ke General Aviation Terminal (GAT). Landasan pacu ditutup mulai pukul 10.15 Wita hingga pukul 12.10 Wita. Keputusan ini tertuang dalam Notice to Airmen (NOTAM) Nomor A0668/25 NOTAMN.
Ahmad menjelaskan penutupan runway dilakukan untuk mengevakuasi penumpang dan pesawat ke apron. "Selain itu juga harus diperiksa dan dipastikan tidak ada objek asing yang tertinggal di runway yang dapat berpotensi membahayakan keamanan keselamatan penerbangan," terang Ahmad.
Operator bandara menegaskan penanganan penumpang sudah dilakukan sesuai prosedur operasional standar (SOP). Ia memastikan kondisi penumpang yang dievakuasi tersebut tak mengalami kendala serius. "Dipastikan mereka tidak mengalami cedera serius," ungkap Ahmad.
Ia enggan mengungkapkan secara rinci jenis kerusakan yang dialami pesawat tersebut. "Istilahnya will unserviceable. Jadi, untuk sementara (pesawat itu) tidak dapat melayani. Tapi, nanti disampaikan KNKT (Komite Nasional Keselamatan Transportasi)," imbuhnya.
31 Penerbangan Terdampak
Sebanyak 31 penerbangan di Bandara Ngurah Rai terdampak insiden pesawat Airfast yang bermasalah saat mendarat pada Sabtu pagi. Puluhan penerbangan itu terdiri dari 10 penerbangan keberangkatan dan 21 kedatangan.
Ahmad menerangkan sebanyak 10 penerbangan keberangkatan ditunda atau delayed, terdiri dari lima penerbangan domestik dan lima penerbangan internasional. Kemudian, 21 penerbangan kedatangan yang terdampak terdiri dari 9 penerbangan domestik dan 12 internasional.
"Penerbangan kedatangan mengalami pengalihan pendaratan atau divert ke beberapa bandara alternatif," ujar Ahmad.
Ahmad merinci sebanyak enam penerbangan dialihkan ke Bandara Lombok. Kemudian, lima penerbangan dialihkan ke Surabaya, Makassar (3), Semarang (2), Jakarta (1), dan Banyuwangi (1). Terdapat pula tiga penerbangan kedatangan yang kembali ke bandara asal atau return to base (RTB), yakni di bandara Lombok, Jakarta, dan Singapura.
Setelah proses evakuasi selesai, landasan pacu di Bandara Ngurah Rai kembali dibuka. Semua penerbangan domestik dan internasional yang sempat dialihkan berangsur normal sejak pukul 13.06 Wita.
Adapun, pesawat pertama yang mendarat setelah pembukaan landasan adalah Singapore Airlines (SQ) pada pukul 13.10 Wita. Sementara itu, pesawat pertama yang lepas landas adalah Air India pada pukul 13.26 Wita.
(iws/gsp)