Pemerintah Provinsi (Pemprov) Bali mengungkap sejumlah penyebab jumlah wisatawan domestik (wisdom) yang berkunjung ke Pulau Dewata masih jauh dibandingkan sebelum pandemi COVID-19. Termasuk akibat mahalnya harga tiket hingga cuaca ekstrem yang kerap melanda Bali.
"Pertama, memang masih harga tiket (tinggi). Baru terakhir mulai wisatawannya mulai meningkat. Kedua, karena saat ini cuaca ekstrem," ungkap Kepala Dinas Pariwisata Bali Tjokorda Bagus Pemayun kepada detikBali, Rabu (5/2/2025).
Pemayun mengatakan Kementerian Pariwisata dan Pemprov Bali sedang berupaya mendorong wisatawan domestik agar mengunjungi destinasi-destinasi pilihan di Bali. Salah satunya dengan memberikan diskon masuk kawasan wisata untuk turis domestik.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Menurut Pemayun, Pemprov Bali sempat memberikan akses gratis masuk ke kawasan Monumen Bajra Sandhi dan Museum Bali saat HUT Provinsi Bali. Dua destinasi tersebut dikelola oleh Pemprov Bali.
Ia tak menutup kemungkinan kembali memberikan diskon masuk kawasan wisata untuk turis domestik. "Kami masih komunikasikan dengan stakeholder," pungkasnya.
Sebelumnya, Gubernur Bali terpilih Wayan Koster sempat menyinggung jumlah wisatawan domestik yang berkunjung ke Bali pada 2024 sebanyak 9,8 juta orang. Menurut Koster, angka tersebut masih di bawah ketika sebelum pandemi COVID-19. Misalkan, pada 2019, jumlah turis domestik yang pelesiran ke Bali mencapai 10,5 juta orang.
"Mungkin orang Indonesia belum semua pulih ekonominya, harga tiket naik," kata Koster di Denpasar, Jumat (31/1/2025).
Di sisi lain, Koster mengatakan kedatangan turis asing ke Bali pada 2024 justru sudah melebihi kunjungan sebelum pandemi COVID-19. "Wisatawan asingnya 6,4 juta (orang), itu sudah melebihi posisi 2019 sebelum COVID-19," tutur politikus PDIP itu.
(iws/iws)