Bali Kembali Jadi Favorit, Kunjungan Wisman Tembus 6,3 Juta pada 2024

Bali Kembali Jadi Favorit, Kunjungan Wisman Tembus 6,3 Juta pada 2024

Ni Made Lastri Karsiani Putri - detikBali
Senin, 03 Feb 2025 17:25 WIB
Terlihat suasana Pantai Melasti Ungasan di padati wisatawan lokal dan Internasional, Denpasar, Bali,
21 Februari 2022. Pemerintah telah membuka kunjungan wisatawan mancanegara (wisman) ke Indonesia melalui dua pintu masuk, yaitu Bali dan Kepulauan Riau, Dalam hal asuransi kesehatan, contohnya, berdasarkan kesepakatan kementerian dan lembaga terkait,
maka WNA (warga negara asing) diminta memiliki asuransi kesehatan, mempertimbangkan risiko yang ada.
Ilustrasi wisman di Bali. (Foto: Ichalchem)
Denpasar -

Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat, jumlah kunjungan wisatawan mancanegara (wisman) ke Bali sepanjang 2024 mencapai 6.333.360 kunjungan. Angka ini meningkat 20,1% dibandingkan tahun sebelumnya yang tercatat sebanyak 5.273.258 kunjungan.

"Jumlah kunjungan wisman ke Bali pada tahun 2024 ini sudah melampaui kondisi 2019 (6.275.210 kunjungan), yaitu sebelum Bali kena pandemi COVID-19," kata Pelaksana Tugas (Plt) Kepala BPS Bali Kadek Agus Wirawan, Senin (3/2/2025).

Berdasarkan kawasan, jumlah kunjungan wisman ke Bali selama 2024 didominasi oleh wisatawan dari Asia sebanyak 1.731.858 kunjungan, disusul Oseania 1.691.351, dan Timur Tengah 57.614 kunjungan. Bali kini kembali menjadi destinasi wisata favorit untuk wisman.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Sementara itu, berdasarkan kewarganegaraan, wisatawan asal Australia menduduki peringkat pertama dengan 1.544.141 kunjungan, diikuti India 550.379 dan Korea Selatan 294.024 kunjungan.

Moda transportasi utama yang digunakan wisman ke Bali sepanjang 2024 melalui tiga pintu masuk. Bandara Internasional Ngurah Rai menjadi jalur utama dengan 6.308.541 kunjungan, sementara Pelabuhan Benoa mencatat 18.208 kunjungan dan Pelabuhan Celukan Bawang 6.611 kunjungan.

ADVERTISEMENT

"Kalau tidak ada COVID-19, jangan-jangan angka kunjungan bisa lebih dari 6,3 juta, karena praktis di 2020, 2021 tertutup (disebabkan larangan bepergian saat COVID-19). Kemudian recovery-nya di 2022 dan 2023, sudah lumayan tinggi," ungkapnya.

Agus menyebut pemulihan sektor pariwisata tersebut didorong oleh beberapa faktor, termasuk kebijakan pemerintah yang kembali memperbolehkan perjalanan dan wisata secara bebas.

"Kami lihat juga adanya liburan seperti musim panas di Eropa yang kemudian meningkatkan jumlah wisman ke Bali. Lalu kegiatan-kegiatan internasional juga (mendorong tingkat kunjungan wisman ke Bali selama 2024)," imbuhnya.




(dpw/dpw)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads