Geng Rusia Culik WN Ukraina hingga Polemik 'Pagar Laut' di Serangan

Bali Sepekan

Geng Rusia Culik WN Ukraina hingga Polemik 'Pagar Laut' di Serangan

Tim detikBali - detikBali
Minggu, 02 Feb 2025 09:48 WIB
Tangkapan layar video viral geng Rusia saat merampok bule Ukraina di Bali. (Dok. Istimewa)
Foto: Tangkapan layar video viral geng Rusia saat merampok bule Ukraina di Bali. (Dok. Istimewa)
Denpasar -

Kasus perampokan dan penculikan terhadap warga negara (WN) Ukraina yang diduga dilakukan sekelompok orang alias geng dari Rusia menemui 'plot twist.' Terduga pelaku yang sudah ditangkap akhirnya dilepas lantaran dinilai tidak terbukti bersalah.

Aksi geng Rusia merampok uang kripto senilai sekitar Rp 3,5 miliar itu menjadi salah satu kabar paling menghebohkan di Bali sepanjang pekan ini. Saat ini, polisi terus menyelidiki kasus itu.

Peristiwa yang juga banyak menarik perhatian adalah polemik 'pagar laut' berupa batas-batas pelampung di kawasan Pantai Serangan, Denpasar Selatan. Hal itu menuai protes nelayan.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Selanjutnya, ada perkembangan kasus tewasnya mantan Bupati Jembrana Ida Bagus Ardana dan istrinya pada Agustus 2024. Polisi memastikan keduanya tewas dibunuh. Sayang, polisi masih kesulitan melacak identitas pelaku.

Di Tabanan, tapal batas senilai Rp 4 miliar yang baru rampung dibangun menuai kecaman. Pasalnya, tulisan dan latar belakang sama-sama berwarna merah, sehingga sulit dibaca dan membuat 'sakit mata.'

ADVERTISEMENT

Berikut rangkuman peristiwa terpopuler selama sepekan terakhir dalam rubrik Bali Sepekan di detikBali.


Geng Rusia Rampok-Culik WN Ukraina


Warga negara (WN) Rusia, Khasan Askhabov (30), yang sebelumnya diduga terlibat penculikan, penganiayaan, dan perampokan terhadap WN Ukraina, Igor Iermakov, dibebaskan polisi. Askhabov dinyatakan tidak bersalah dan tidak terlibat aksi geng Rusia yang terjadi pada 15 Desember 2024 di Jalan Tundun Penyu, Desa Ungasan, Kuta Selatan, Badung, Bali.

Pengacara Askhabov, Edward Pangkahila, mengatakan kliennya dilepas pada Jumat (31/1/2025) malam.

"Dia sudah dilepas. Dia dilepas jam 10 malam lewat. Lalu pesan tiket pesawat ke Abu Dhabi. Jam 12 malam lewat, dia sudah berangkat," kata Edward saat dihubungi, Sabtu (1/2/2025).

Edward mengungkapkan Askhabov menjalani pemeriksaan intensif sejak ditangkap di Bandara Internasional I Gusti Ngurah Rai, Kamis (30/1/2025). Polisi menanyakan ratusan pertanyaan, termasuk terkait tanggal kedatangannya ke Indonesia, dokumen keimigrasian, dan keberadaannya saat peristiwa penculikan terjadi.

"Dia bisa menunjukkan bukti bahwa dirinya berada di negara lain (saat Iermakov dirampok). Di paspornya, stamp masuk ke Bali itu nggak ada. Tanggal itu ya (waktu sebelum atau saat perampokan terjadi)," ujar Edward.

Selain diperiksa, Askhabov juga sempat dipertemukan dengan Iermakov. Namun, menurut Edward, Iermakov mengaku tidak mengenal Askhabov secara langsung, meskipun menyebut ciri fisik yang mirip dengan pria asal Rusia itu.

Menurutnya, kesaksian Iermakov dianggap lemah, karena hanya berdasarkan kemiripan fisik yang bisa dimiliki banyak orang.

"Dari pelapor sendiri bilang, ciri-ciri wajahnya mirip seperti ini. Kalau hanya mirip, tapi nggak saling kenal, dan nggak pernah punya masalah, bagaimana ceritanya," kata Edward.

Kabid Humas Polda Bali Kombes Ariasandy mengatakan Askhabov telah diperiksa. Penyidik tidak menemukan bukti bahwa KA masuk dalam daftar sembilan orang yang dicari polisi.

Khasan Askhabov, pria yang disebut-sebut bos geng Rusia perampok WN Ukraina di Bali, saat ditangkap di Bandara Ngurah Rai.Khasan Askhabov, pria yang disebut-sebut bos geng Rusia perampok WN Ukraina di Bali, saat ditangkap di Bandara Ngurah Rai. (Foto: dok. Imigrasi Ngurah Rai)

"Dari hasil pemeriksaan tidak ditemukan bukti keterlibatan, karena pada saat kejadian yang bersangkutan berada di Dubai," ungkap Sandy.

Setelah terbukti tidak terlibat, KA langsung dibebaskan. KA pun melanjutkan penerbangannya ke Dubai.

Sebelumnya, Igor Iermakov, menjadi korban penculikan, penganiayaan, dan perampokan di Jalan Tundun Penyu, Desa Adat Ungasan, Kuta Selatan, Badung, Bali, pada Minggu (15/12/2024). Diduga ada sembilan pelaku.

Ariasandy mengatakan kasus tersebut tengah ditangani penyidik. Polisi juga mengungkap fakta-fakta kasus itu.

"Kami sedang tangani kasus kekerasan dan penculikan WNA hingga menimbulkan kerugian Rp 3,5 miliar," kata Ariasandy, Kamis (30/1/2025).

Ariasandy menjelaskan peristiwa itu terjadi ketika Iermakov dan sopirnya dalam perjalanan dari Beverly Hills Villas ke Tanah Bali Villas. Mereka mengendarai mobil putih hingga tiba di Jalan Tundun Penyu, menjelang siang.

Tiba-tiba, dua mobil hitam menghadang dari depan dan belakang. Salah satu mobil, bernomor polisi B 2144 SIJ, dilengkapi lampu strobo biru.

Dari dalam mobil, sembilan orang bertopeng dan berpakaian serba hitam dengan rompi bertuliskan "Polisi" keluar dan mengepung kendaraan Iermakov.

"Mereka menggunakan masker dengan membawa senjata pisau, palu, dan pistol," kata Ariasandy.

Para pelaku memborgol Iermakov dan sopirnya, lalu menutup kepala mereka dengan kain. Keduanya dibawa ke sebuah vila di Jalan Blong Keker, Jimbaran, Badung.

Di lokasi tersebut, Iermakov kembali dianiaya dan dipaksa membuka akun Binance miliknya.

Tak punya pilihan, Iermakov menyerahkan kripto senilai US$214.429 atau sekitar Rp 3,5 miliar.

"Korban menderita sejumlah luka di mata, kepala, dan pinggang," ujar Ariasandy.


Mantan Bupati Jembrana-Istrinya Dipastikan Tewas Dibunuh

Mantan Bupati Jembrana Ida Bagus Ardana dan istrinya, Ayu Sri Wulan Trisna, dipastikan tewas karena dibunuh. Sejauh ini, polisi masih berupaya melacak identitas pelaku.

Ardana dan Trisna ditemukan tewas tergeletak di ruang terpisah di rumah mereka di Jalan Gurita IV nomor 6, Kelurahan Sesetan, Denpasar, Kamis (8/8/2024).

"Kalau (dugaan) pembunuhan itu sudah pasti," kata Kasat Reskrim Polresta Denpasar Kompol Laorens Rajamangapul Heselo saat diwawancarai di Mapolsek Denpasar Selatan, Selasa (28/1/2025).

Kesimpulan penyebab kematian Ardana dan Trisna muncul dari hasil autopsi jenazah mereka. Namun, Laorens berujar, sosok pelaku pembunuhan masih misterius.

Saat ini, sudah 20 orang lebih saksi yang diperiksa. Hasil pemeriksaan juga belum mengerucut kepada sosok tertentu yang dicurigai sebagai pelakunya.

"20 orang saksi sudah kami periksa. Termasuk keluarganya (Ardana). Tapi belum mengerucut ke siapa pun," kata Laorens.

Dia mengungkapkan selain keterangan dari para saksi, polisi sudah mengumpulkan sejumlah pentunjuk. Sidik jari dari sejumlah sudut ruangan di rumah Ardana juga sudah diambil.

Namun, hingga kini, petunjuk dan keterangan saksi itu belum ada satu pun yang dapat dijadikan dua alat bukti. Meski begitu, dia menyatakan penyelidikan terhadap kasus itu masih berjalan.

"Kami harus mengumpulkan petunjuk-petunjuk ini, sehingga petunjuk ini bisa dinaikkan dalam proses dua alat bukti," jelasnya.

Diberitakan sebelumnya, Ardana dan istrinya ditemukan tewas di rumahnya di Jalan Gurita IV Nomor 6, Kelurahan Sesetan, Denpasar, Kamis (8/8/2024). Ida Bagus Ardana merupakan mantan Bupati Jembrana periode 1980-1990.

Jasad korban ditemukan di ruangan yang terpisah. Ardana ditemukan tewas di dapur. Sedangkan istrinya ditemukan terkunci di kamar. Pasutri itu diduga kuat meninggal tidak wajar. Terungkap, tiga ruas tulang rusuk Ardana patah. Sementara, ada bekas bekapan di mulut Trisna.

Kondisi jasad mereka sudah membusuk saat ditemukan. Diperkirakan Ardana dan Trisna sudah meninggal tiga sampai empat hari sebelumnya.


Polemik 'Pagar Laut' di Serangan

PT Bali Turtle Island Development (BTID) menegaskan pemagaran laut Pulau Serangan, Denpasar, Bali, bukan untuk pengavelingan seperti di daerah lain. Hal itu disampaikan Komisaris Utama PT BTID, Tantowi Yahya.

"Tidak ada namanya pengavelingan laut, nggak ada. Jadi kejadian di tempat lain ada laut dikaveling, astungkara di tempat kami nggak ada," ujar Tantowi dalam pertemuan dengan anggota DPR dan DPD RI bersama masyarakat di UID Campus Kura-Kura Bali, Serangan, Denpasar, Kamis (30/1/2025).

Namun, Tantowi tak bisa memberikan keputusan terkait keberadaan pagar laut itu. Menurutnya, pemagaran laut dengan pelampung itu akan dibahas dalam rapat dengan direksi dan manajemen PT BTID.

"Itu saya perlu waktu karena ini proses, ini bukan perusahaan saya. Kalau perusahaan saya, ya akan saya putuskan sekarang," jelas mantan Duta Besar (Dubes) Indonesia untuk Selandia Baru itu.

"Tetapi, saya mewakili owner akan duduk bersama direksi dan aspirasi itu akan saya sampaikan saat rapat," jelas Tantowi.

Anggota dewan yang hadir, I Nyoman Adi Wiryatama, I Nyoman Parta, dan Ni Luh Djelantik menerima putusan tersebut. Masyarakat diminta untuk menunggu hasil rapat internal manajemen PT BTID. Namun, beberapa perwakilan masyarakat menggarisbawahi terkait akses masyarakat ke laut harus tetap dicabut.

PT BTID selaku pengelola Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Kura-Kura Bali diduga memagari laut kawasan Pulau Serangan, Denpasar. Pembatasan itu berbentuk pelampung berwarna putih.

Warga Pulau Serangan buka suara mengenai pagar laut tersebut. Menurut warga, pemagaran laut itu telah lama dilakukan oleh PT BTID dan sudah disuarakan kepada Dewan Perwakilan Rakyat (DPR).

Nelayan Pantai Serangan, Wayan Loka, saat diwawancarai, Kamis (30/1/2025).Nelayan Pantai Serangan, Wayan Loka, saat diwawancarai, Kamis (30/1/2025). (Foto: Fabiola Dianira/detikBali)

"Pembatasan laut itu sudah lama sekali kami sudah sering memperjuangkan hal-hal seperti itu dengan bapak-bapak dengan DPR itu sampai sekarang belum berhasil," kata salah satu warga, Nyoman Kemu Antara, saat ditemui di Pulau Serangan, Kamis (30/1/2025)

BTID juga membantah mengubah nama Pantai Serangan, Denpasar, menjadi Pantai Kura-Kura Bali. Perusahaan pengelola Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Kura-Kura Bali itu telah memberikan klarifikasi perihal perubahan nama pantai tersebut.

Head of Communications and Community Relations PT BTID, Zakki Hakim, mengungkapkan nama Pantai Kura-Kura muncul sejak acara World Water Forum (WWF) 2024. Nama Pantai Kura-Kura Bali sebelumnya muncul di Google.

"Nama itu muncul saat panitia nasional bahkan internasional menggelar acara World Water Forum yang menghadirkan sekitar 3.000 tamu untuk pembukaan forum tersebut," ujar Zakki kepada detikBali, Senin (27/1/2025).

Zakki menegaskan PT BTID tidak pernah mengganti nama Pantai Serangan dan tidak mengetahui asal-usul nama Pantai Kura-Kura Bali yang muncul di Google. "Google itu kan domain publik, jadi siapa saja bisa menulis apa pun di sana. Kami tidak tahu soal nama itu," jelasnya.

Pantai yang berubah nama, jelas Zakki, masih dalam tahap pembangunan proyek oleh PT BTID dan akses publik ke sana sangat terbatas. "Di sana hanya ada satu bangunan milik BTID dan area ini belum banyak diakses oleh masyarakat umum karena masih dalam proses pembangunan," lanjutnya.

Anggota Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) dan Dewan Perwakilan Daerah (DPD) RI prihatin dengan situasi warga Kelurahan Serangan yang dibatasi untuk masuk ke KEK Kura-kura Bali.

"Kami juga prihatin, mereka lahir di sini, hidup besar di sini. Kalau kawasan terlalu curiga dengan mereka, sangatlah tidak beralasan," kata anggota DPR RI, I Nyoman Adi Wiryatama, seusai menemui masyarakat di Pulau Serangan, Kamis.

Adi menegaskan masyarakat Serangan memiliki hak untuk hidup di tanah kelahirannya sendiri. Adi mewanti-wanti jangan sampai Serangan sama dengan persoalan di Pantai Indah Kapuk (PIK). Namun, Adi tak merinci kasus di PIK.

Menurut anggota Komisi IV DPR RI itu, masalah masyarakat dengan KEK Kura-kura Bali sebenarnya simpel. Namun, hal ini bisa menjadi masalah yang besar jika tidak segera diselesaikan.

"Kalau nggak selesai hari ini saya langsung bawa ke Komisi IV dan kalau nggak selesai di sana ya saya bawa ke presiden," imbuh mantan Ketua DPRD Bali itu.


Tapal Batas Tabanan yang Bikin 'Sakit Mata'

Tulisan di tapal batas Kabupaten Tabanan bakal diganti. Padahal, bangunan penanda di perbatasan Tabanan-Jembrana dan Tabanan-Badung itu belum lama rampung dibangun. Ini lantaran tulisan di tapal batas tersebut menuai banyak kritikan. Tulisan yang warnanya senada dengan background atau latar belakang dinilai membuat 'sakit mata' dan sulit terbaca.

"Banyak masukan dari masyarakat, tulisan akan dirubah warna putih agar lebih jelas terlihat. Terima kasih atas masukannya, astungkara Tabanan lebih baik lagi," tulis Bupati Tabanan I Komang Gede Sanjaya melalui akun resmi media sosialnya menjawab kritikan perihal tapal batas itu.

Kabag Protokol dan Komunikasi Pimpinan (Prokompim) Kabupaten Tabanan I Wayan Budi Aryana membenarkan hal tersebut. "Iya itu akun resmi Bapak Bupati. Bapak langsung menjawab," kata Wayan Budi, Rabu (29/1/2025).

Sementara itu, Kepala Dinas Pekerjaan Umum, Penataan Ruang Perumahan dan Kawasan Permukiman (PUPRKP) Kabupaten Tabanan I Made Dedy Darmasaputra menegaskan segera ada perubahan tulisan di tapal batas. Keputusan ini diambil setelah setelah ada masukan warga serta arahan Bupati Tabanan.

tapa bt

"Desain awalnya seperti itu. Namun, review desain dengan Bapak Bupati Tabanan, beliau minta itu diganti. Kami segera lakukan perubahan," jelasnya.

Tapal pembatas Tabanan itu berisi tulisan 'Selamat Datang di Kabupaten Tabanan.' Namun, tulisan itu sulit dibaca. Sebab, tulisan dan warna dasar tapal batas sama-sama merah.

Pantauan detikBali di tapal batas yang berdiri di wilayah Abiantuwung, Kecamatan Kediri, Tabanan, bangunan tapal batas itu cukup mewah dan mencolok. Namun, tulisannya nyaris tak terbaca pengendara yang melintas.

Tulisan di tapal batas Tabanan yang tidak terbaca karena berwarna sama dengan latar belakang.Tulisan di tapal batas Tabanan yang tidak terbaca karena berwarna sama dengan latar belakang. (Foto: Instagram @windichannel)

Bangunan tapal batas yang digarap oleh Dinas PUPRPKP Tabanan itu masing-masing berada di perbatasan Tabanan-Badung dan Tabanan-Jembrana.

Tapal batas dibangun dengan anggaran Rp 4 miliar yang bersumber dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Kabupaten Tabanan. Proyek itu digarap sejak September 2024 dan rampung akhir Desember 2024.




(hsa/gsp)

Hide Ads