Fakta-fakta Kasus Geng Rusia Rampok WN Ukraina di Bali, Terduga Pelaku Dilepas

Round Up

Fakta-fakta Kasus Geng Rusia Rampok WN Ukraina di Bali, Terduga Pelaku Dilepas

Aryo Mahendro - detikBali
Sabtu, 01 Feb 2025 09:09 WIB
Tangkapan layar video viral geng Rusia saat merampok bule Ukraina di Bali. (Dok. Istimewa)
Tangkapan layar video viral geng Rusia saat merampok bule Ukraina di Bali. (Dok. Istimewa)
Denpasar -

Seorang warga negara (WN) Ukraina, Igor Iermakov, menjadi korban penculikan, penganiayaan, dan perampokan di Jalan Tundun Penyu, Desa Adat Ungasan, Kuta Selatan, Badung, Bali, pada Minggu (15/12/2024). Sembilan orang, termasuk Khasan Askhabov (30), diduga menjadi pelaku.

Kabid Humas Polda Bali Kombes Ariasandy mengatakan kasus tersebut tengah ditangani penyidik. Polisi juga mengungkap fakta-fakta kasus itu.

"Kami sedang tangani kasus kekerasan dan penculikan WNA hingga menimbulkan kerugian Rp 3,5 miliar," kata Ariasandy, Kamis (30/1/2025).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Disergap di Jalan, Dianiaya di Vila

Ariasandy menjelaskan peristiwa itu terjadi ketika Iermakov dan sopirnya dalam perjalanan dari Beverly Hills Villas ke Tanah Bali Villas. Mereka mengendarai mobil putih hingga tiba di Jalan Tundun Penyu, menjelang siang.

Tiba-tiba, dua mobil hitam menghadang dari depan dan belakang. Salah satu mobil, bernomor polisi B 2144 SIJ, dilengkapi lampu strobo biru.

ADVERTISEMENT

Dari dalam mobil, sembilan orang bertopeng dan berpakaian serba hitam dengan rompi bertuliskan "Polisi" keluar dan mengepung kendaraan Iermakov.

"Mereka menggunakan masker dengan membawa senjata pisau, palu, dan pistol," kata Ariasandy.

Para pelaku memborgol Iermakov dan sopirnya, lalu menutup kepala mereka dengan kain. Keduanya dibawa ke sebuah vila di Jalan Blong Keker, Jimbaran, Badung.

Di lokasi tersebut, Iermakov kembali dianiaya dan dipaksa membuka akun Binance miliknya.

Tak punya pilihan, Iermakov menyerahkan kripto senilai US$214.429 atau sekitar Rp3,5 miliar.

"Korban menderita sejumlah luka di mata, kepala, dan pinggang," ujar Ariasandy.

Mobil Korban Ditemukan Terlantar

Setelah Iermakov diculik, mobil putihnya ditinggalkan di pinggir Jalan Tundun Penyu dan menarik perhatian warga.

Salah satu saksi, Ita Purnama Sari (39), mengaku melihat mobil itu dalam kondisi kosong dengan kaca depan pecah.

"Mobil menghadap ke utara, agak serong ke pinggir jalan. Tidak ada mobil lain," kata Sari.

Sementara itu, warga lain, Latif (50), mengaku melihat kerumunan di lokasi pada sore hari.

"Saya inget itu, tetapi saya nggak tahu kejadiannya. Saya baru pulang jam 4 sore. Pas itu, sudah banyak kerumunan orang-orang," ujarnya.

Menurutnya, meski bukan jalan utama, lokasi kejadian cukup ramai dilintasi warga.

Baca selengkapnya di halaman selanjutnya...

Laporan Sempat Tak Digubris

Pengacara Iermakov, Syamsu Djalal, mengatakan kasus ini dilaporkan ke Polresta Denpasar tak lama setelah korban dibuang di Ubud. Namun, polisi lamban menangani laporan tersebut.

"Tanggal 20-nya (20 Desember 2024), lapor ke Polda Bali. Seharusnya, kurang bukti atau apa, (tetap) mengadakan penyelidikan kan. Datang ke TKP begitu kan," kata Syamsu.

Karena tak kunjung ada perkembangan, Syamsu memutuskan membawa kasus ini ke media pada 20 Januari 2025.

Ariasandy membenarkan bahwa laporan masuk sejak 20 Desember 2024, namun proses penyelidikan membutuhkan waktu.

"Nggak ada kendala. Ya namanya proses lidik, tentunya butuh waktu," ujarnya.

Saat ini, polisi telah mengamankan Khasan Askhabov, yang diduga sebagai pelaku utama.

"Inisial KA. Salah satu dari sembilan terlapor. Masih didalami perannya, apakah terlibat atau tidak. Mudah-mudahan segera terungkap," kata Ariasandy.

Askhabov Dibebaskan Polisi

Askhabov yang sebelumnya diduga terlibat dalam kasus penculikan, penganiayaan, dan perampokan terhadap Igor Iermakov, akhirnya dibebaskan polisi. Ia dinyatakan tidak bersalah dalam aksi perampokan itu.

Pengacara Askhabov, Edward Pangkahila, mengatakan kliennya dilepas pada Jumat (31/1/2025) malam.

"Dia sudah dilepas. Dia dilepas jam 10 malam lewat. Lalu pesan tiket pesawat ke Abu Dhabi. Jam 12 malam lewat, dia sudah berangkat," kata Edward, Sabtu (1/2/2025).

Edward mengungkapkan Askhabov menjalani pemeriksaan intensif sejak ditangkap di Bandara Ngurah Rai pada Kamis (30/1). Polisi mengajukan ratusan pertanyaan, termasuk tentang tanggal kedatangannya ke Indonesia dan keberadaannya saat peristiwa terjadi.

"Dia bisa menunjukkan bukti bahwa dirinya berada di negara lain (saat Iermakov dirampok). Di paspornya, stamp masuk ke Bali itu nggak ada," ujar Edward.

Selain diperiksa, Askhabov juga sempat dipertemukan dengan Iermakov. Namun, menurut Edward, Iermakov mengaku tidak mengenal Askhabov secara langsung, meskipun menyebut ciri fisik yang mirip.

Menurutnya, kesaksian Iermakov dianggap lemah, karena hanya berdasarkan kemiripan fisik.

"Dari pelapor sendiri bilang, ciri-ciri wajahnya mirip seperti ini. Kalau hanya mirip, tapi nggak saling kenal, dan nggak pernah punya masalah, bagaimana ceritanya?" kata Edward.

Hingga kini, Polda Bali belum memberikan tanggapan terkait pelepasan Askhabov.

Halaman 2 dari 2


Simak Video "Video: Geng Rusia Pakai Pistol dan Rompi 'Polisi' Saat Rampok WN Ukraina di Bali"
[Gambas:Video 20detik]
(dpw/dpw)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads