Puluhan korban keracunan massal di Desa Sangia, Kecamatan Sape, Kabupaten Bima, Nusa Tenggara Barat (NTB), diduga keracunan setelah makan soto ayam. Camat Sape M. Akbar mengungkapkan ada dua jenis makanan yang dihidangkan di acara hajatan tujuh bulan kehamilan. Yakni, soto ayam dan rujak.
Sebagian besar korban menyantap soto ayam di lokasi hajatan. Sedangkan, rujak dibawa pulang ke rumah masing-masing. Namun demikian, belum dipastikan penyebab keracunan massal itu.
"Sampel makanannya sudah diambil pihak Puskesmas untuk diperiksa di laboratorium," kata Akbar, Senin (27/1/2025).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Puluhan warga korban keracunan massal hari ini sudah dipulangkan setelah dinyatakan pulih. Mereka sebelumnya menjalani perawatan medis di Puskesmas Sape.
"Alhamdulillah sudah berangsur pulih dan membaik," kata Akbar.
Dia mengungkapkan sejak Senin dini hari sekitar pukul 01.45 Wita, tercatat ada 59 korban keracunan massal yang dirawat di Puskesmas Sape. Mereka keracunan seusai menyantap makanan di acara hajatan tujuh bulan kehamilan di Desa Sangia, Minggu (26/1/2025).
"Pagi ini, sisa 6 orang yang masih di Puskesmas Sape. Insyaallah, akan berangsur pulang," kata Akbar
Diberitakan sebelumnya, puluhan warga dilarikan ke Puskesmas Sape, Minggu. Mereka diduga keracunan massal setelah menyantap makanan di acara hajatan tujuh bulan kehamilan. Korban rata-rata mengeluhkan sakit kepala, mual, muntah, hingga lemas. Para korban dari berbagai rentang usia. Ada anak kecil hingga orang dewasa.
(hsa/iws)