Belasan ekor ular sanca bersarang di rumah warga Cibitung, Kabupaten Bekasi, Jawa Barat (Jabar). Penemuan belasan ekor sanca tersebut menghebohkan warga setempat.
"Total kemarin kami dapat 13 ekor. Terbesar, indukan betina (sepanjang) 3,5 meter," kata anggota organisasi penyelamatan Panakawan Rescue, Eko Budi Santoso, Senin (27/1/2025), seperti dikutip dari detikNews.
Sarang ular tersebut ditemukan dalam septic tank sebuah rumah kosong di perumahan Cibitung. Petugas menemukan 13 anakan sanca berbagai ukuran, yakni dari 15 sentimeter (cm) sampai 30 cm.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Adapun, induk ular sanca ditemukan di gorong-gorong. Eko mengatakan proses evakuasi ular berlangsung dari pukul 09.00 hingga 17.00 WIB.
"Sudah nyarang itu ular. Kami kasih asap biar keluar juga. Total delapan jam proses evakuasi berlangsung," kata Eko yang juga anggota pemadam kebakaran (damkar) ini.
Menurut Eko, sarang ular itu berada di rumah yang sudah 10 tahun tak berpenghuni. Tim Panakawan menyisir lokasi dalam radius 100 meter seusai mengevakuasi belasan ekor sanca di rumah itu untuk memastikan aman.
"Ini indukan jantan belum dapat. Tapi warga silakan hubungi saja kalau suatu waktu melihat sanca lagi," ujarnya.
Sarang sanca tersebut diketahui setelah tetangga rumah kosong itu kehilangan hewan ternak peliharaannya. Tim Eko pun mendapatkan permintaan evakuasi ular sanca di lokasi tersebut.
"Terus kawan relawan ngabarin, katanya ada kulit ular, 'ya Allah gede banget ini, sampe 4 meter-an. Oke kabarin lagi aja kalo keliatan kepalanya'. Terus 30 menit ditelepon. Kami cari, asesmen diketahui arahnya ke rumah kosong," ujarnya.
Baca juga: 486 Ular Masuk Rumah Warga di Denpasar |
Eko mengimbau warga tetap waspada meski puncak musim reproduksi ular pada Desember sudah lewat. Ia meminta warga untuk menjaga kebersihan rumah agar tidak menjadi sarang ular.
"Bersihkan lantai pakai karbol, singkirkan barang tumpukan tak berguna, saluran WC rumah pakai saringan, saluran air rumah di luar pakai penutup. Kalau ada biawak, jangan dibunuh, biarkan saja karena untuk kontrol populasi ular," pungkasnya.
Artikel ini telah tayang di detikNews. Baca selengkapnya di sini!
(iws/iws)