Vovinam Berjuang Jadi Anggota KONI, Minimal Ada 17 Pengprov di Indonesia

Vovinam Berjuang Jadi Anggota KONI, Minimal Ada 17 Pengprov di Indonesia

Sui Suadnyana, Krisna Pradipta - detikBali
Selasa, 21 Jan 2025 04:30 WIB
Kejuaraan Vovinam Asia ke-5 di GOR Debes, Tabanan, pada 19-22 Desember 2024. Kejuaraan ini diikuti 151 peserta dari 16 negara di Asia. (Krisna Pradipta/detikBali)
Foto: Kejuaraan Vovinam Asia ke-5 di GOR Debes, Tabanan, pada 19-22 Desember 2024. Kejuaraan ini diikuti 151 peserta dari 16 negara di Asia. (Krisna Pradipta/detikBali)
Denpasar -

Pengurus Besar (PB) Federasi Vovinam Indonesia (FVI) tengah berjuang agar olahraga beladiri asal Vietnam tersebut masuk cabang olahraga (cabor) anggota Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI). Masalahnya, syarat bisa masuk keanggotaan KONI minimal ada 17 pengurus provinsi (pengprov) di seluruh Indonesia.

"Ya, untuk menjadi anggota KONI Pusat minimal ada 17 pengprov. Kami sedang mengejar itu," kata Ketua Umum PB FVI, I Nyoman Yamadhiputra, saat dikonfirmasi, Senin (20/1/2025). Baru ada tujuh pengprov di Indonesia, yakni Bali, Banten, Lampung, Riau, Jatim, Sumut, dan Bangka Belitung.

Berbeda dengan di KONI, vovinam telah diakui Komite Olahraga Internasional (KOI). PB FVI bahkan telah rutin mengirim atlet dalam ajang SEA Games maupun Kejuaraan Asia yang digelar di Tabanan.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Yamadhiputra menerangkan, ketika sudah masuk menjadi anggota tetap KONI Pusat, cabang olahraga vovinam nantinya bisa dipertandingkan secara resmi dalam Pekan Olahraga Nasional (PON).

"Nanti akan berantai. Ketika di PON sudah dipertandingkan, kejuaraan level provinsi hingga kabupaten pasti ada. Hal ini akan menumbuhkan bibit atlet yang banyak dan berkualitas," ujar Yamadhiputra.

ADVERTISEMENT

Pria yang juga menjabat sebagai Sekretaris Umum (Sekum) KONI Bali ini mengatakan program PB FVI mengutamakan peningkatan kualitas atlet melalui pelatihan-pelatihan internasional. "Tujuannya agar dapat mengejar ketertinggalan dari negara-negara lain," tegasnya.

Kemudian, barulah PB FVI bakal getol mensosialisasikan vovinam di Indonesia agar jumlah pengprov bisa bertambah. Namun, Yamadhiputra menegaskan, pembentukan pengprov di berbagai daerah di Indonesia tidak terburu-buru.

"Sambil jalan saja. Kalau grasa-grusu tidak baik. Karena kami menginginkan pengurus provinsi adalah yang benar-benar mengerti dan paham dengan tujuan olahraga serta memiliki semangat kekeluargaan," jelas Yamadhiputra.




(iws/gsp)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads