Cerita Kesuksesan Gung Manik Rebut Emas SEA Games Vietnam 2021

Cerita Kesuksesan Gung Manik Rebut Emas SEA Games Vietnam 2021

Chairul Amri Simabur - detikBali
Rabu, 25 Mei 2022 10:40 WIB
Ni Gusti Agung Ayu Manik Trisna Dewi Wetan atau Gung Manik saat menerima medali emas Sea Games Vietnam 2022 usai tampil unggul di nomor Female Single Weapon Practice : Yin-Yang Sword Form, Jumat (20/5) lalu.
Ni Gusti Agung Ayu Manik Trisna Dewi Wetan atau Gung Manik saat menerima medali emas SEA Games Vietnam 2022 usai tampil unggul di nomor Female Single Weapon Practice: Yin-Yang Sword Form, Jumat (20/5) lalu. Foto: IstimewaSEA
Tabanan -

Ni Gusti Agung Ayu Manik Trisna Dewi Wetan, atlet Vovinam yang mewakili Indonesia di SEA Games Vietnam 2021 berhasil merebut satu emas saat turun di nomor Female Single Weapon Practice: Yin-Yang Sword Form, Jumat (20/5) lalu.

Tidak hanya itu, ia juga menambah perolehan perunggu saat turun di nomor The Women's Single Hand Practice: Dragon Tiger Form di hari yang sama. Namun ia harus puas dengan perolehan perunggu. Sementara emas disabet Mai Thi Kim Thuy, perak direbut atlet dari Myanmar, Khine Phoo War.

Gung Manik, demikian Ni Gusti Agung Ayu Manik Trisna Dewi Wetan akrab disapa, mengaku para lawan yang dijumpai di setiap nomor pertandingan terhitung berat. Terutama dari Vietnam atau beberapa negara lainnya yang masih satu daratan dan bersebelahan langsung dengan negara tersebut.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Semua (lawan) berat. Hanya saja mungkin Vietnam tetap menjadi saingan terberat ya," kata Gung Manik, Selasa (24/5).

Ada beberapa pertimbangan yang membuat ia menempatkan para atlet Vietnam sebagai lawan berat. Selain karena tuan rumah SEA Games kali ini, cabang olahraga yang ia ikuti merupakan bela diri asli Vietnam.

ADVERTISEMENT

Bahkan yang menarik, ia harus beradu keterampilan dengan pelatihnya sendiri saat turun di nomor The Women's Single Hand Practice: Dragon Tiger Form.

Nomor itu akhirnya dimenangkan Mai Thi Kim Thuy, orang yang tidak asing bagi Gung Manik. Karena Thuy merupakan pelatihnya sejak mengenal Vovinam pada 2011 silam hingga sekarang.

"Selain tuan rumah, saya juga lawan pelatih sendiri," katanya. Di nomor tersebut, Gung Manik hanya bisa merebut perunggu bersama Chankanika Em dari Kamboja.

Ia mengatakan tidak merasa grogi beradu kemampuan dengan pelatihnya sendiri. Gung Manik mengaku berusaha tampil lepas dan maksimal. "Beban juga tidak ada. Cuma yakin dan percaya bisa," katanya.

Karena itu, ia bersyukur dengan hasil akhir yang diperoleh saat turun pada nomor Female Single Weapon Practice: Yin-Yang Sword Form. Karena di nomor ini, ia berhasil merealisasikan targetnya merebut emas.

Medali dari ajang olahraga se-Asia Tenggara dengan maskot Saola, hewan langka Vietnam serupa unicorn itu, ia persembahkan untuk anak perempuannya yang masih balita.

"Baru berusia 18 bulan. Ini emas yang kedua dari SEA Games," sebut atlet yang juga guru Matematika di SMP Negeri 1 Selemadeg ini.

Emas pertama berhasil diraih Gung Manik sewaktu mengikuti SEA Games Jakarta 2011 pada nomor pertandingan yang sama. Bersamaan saat ia mulai mengenal Vovinam.

Gung Manik yang sebelumnya juga atlet Pencak Silat mengaku tidak sulit beradaptasi dengan bela diri asli Vietnam tersebut. "Dasar bela diri semuanya hampir sama. Jadi tidak begitu sulit mengikutinya," katanya.

Waktu mengikuti SEA Games 2013, ia sempat tidak mampu mempertahankan prestasinya dan harus puas memperoleh perunggu. Dalam tiga kali SEA Games berikutnya, cabang olahraga bela diri ini tidak dipertandingkan, sehingga Gung Manik absen.

Baru pada SEA Games 2021 yang digelar pada tahun ini, bela diri ini dipertandingkan lagi dan ia berkesempatan merebut emas.

"Setelah ini sudah kepikiran untuk persiapan SEA Games 2023 di Kamboja. SEA Games di Vietnam ini kan mestinya 2021 lalu, karena pandemi diundur ke tahun ini," pungkasnya.




(irb/irb)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads