Publisher game Genshin Impact, Cognosphere, menyetujui untuk membayar denda sebesar USD 20 juta atau sekitar Rp 327 miliar yang dijatuhkan oleh Komisi Perdagangan Federal Amerika Serikat (FTC). Denda ini berkaitan dengan pelanggaran undang-undang privasi anak-anak dan mengarah ke penipuan.
Dilansir dari detikInet, Senin (20/1/2025), FTC menyatakan selain membayar denda, Cognosphere juga akan memblokir gamer di bawah usia 16 tahun dari aktivitas belanja dalam game tanpa izin orang tua.
"Genshin Impact menipu anak-anak, remaja, dan pemain lain agar menghabiskan ratusan dolar untuk hadiah yang peluangnya kecil untuk dimenangkan," kata Direktur Biro Perlindungan Konsumen FTC, Samuel Levine.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Levine menambahkan, perusahaan yang menggunakan taktik seperti ini akan dimintai pertanggungjawaban, terutama jika target mereka adalah anak-anak dan remaja.
FTC menuduh Cognosphere, yang berbasis di Singapura, telah secara tidak adil memasarkan loot box kepada anak-anak. Mereka dinilai menyembunyikan biaya sebenarnya dan memberikan informasi yang menyesatkan tentang peluang memperoleh hadiah melalui sistem gacha yang diterapkan dalam game.
"Meskipun kami yakin banyak tuduhan FTC tidak akurat, kami menyetujui penyelesaian ini karena kami menghargai kepercayaan komunitas kami dan memiliki komitmen untuk menjaga transparansi bagi para pemain kami," ujar pihak Cognosphere dalam pernyataan resminya.
Cognosphere juga mengumumkan akan memperkenalkan batasan usia baru untuk memainkan Genshin Impact. Perusahaan akan menerapkan aturan yang mewajibkan anak-anak dan remaja untuk mendapatkan persetujuan orang tua dalam menggunakan mata uang virtual dan mengakses hadiah dalam permainan.
Artikel ini telah tayang di detikInet. Baca selengkapnya di sini!
(dpw/gsp)