Wanita Jember Lompat di Selat Bali-Bus TMD Terancam Tidak Beroperasi 2025

Terpopuler Sepekan

Wanita Jember Lompat di Selat Bali-Bus TMD Terancam Tidak Beroperasi 2025

Tim detikBali - detikBali
Minggu, 29 Des 2024 10:54 WIB
Tangkapan layar video viral wanita asal Jember, Jatim, yang menceburkan diri di Selat Bali, Sabtu (21/12/2024).
Foto: Tangkapan layar vidio viral wanita asal Jember, Jatim, yang menceburkan diri di Selat Bali, Sabtu (21/12/2024).
Denpasar -

Sejumlah peristiwa di Bali yang menarik perhatian pembaca detikBali pada pekan ini, Minggu (24/12/2024) hingga Sabtu (29/12/2024). Mulai dari wanita Jember yang lompat ke laut Selat Bali, aset Hary Tanoe di Tanah Lot dijual Rp 5,5 triliun untuk TOD Bali Urban Rail, hingga bus Trans Metro Dewata (TMD) terancam tidak beroperasi pada 2025. Berikut rangkumannya.

Wanita Jember yang Lompat ke Laut Selat Bali Tinggalkan Anak di Mobil Travel

Wanita berinisial Wayan I (52) nekat mengakhiri hidup dengan melompat ke laut Selat Bali pada Sabtu (21/12/2024) pagi. Ia meninggalkan anaknya di dalam mobil travel yang ditumpanginya.

Wayan I meninggalkan anaknya yang mengidap autisme di mobil travel dengan nomor polisi (nopol) P 1494 KO. Korban lalu melompat dari atas Kapal Motor Penyeberangan (KMP) Citra Mandala Sakti saat berlayar dari Pelabuhan Ketapang, Banyuwangi, menuju Pelabuhan Gilimanuk, Bali.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Korban melompat meskipun sudah diperingatkan oleh penumpang lain," ungkap Komandan Pos Angkatan Laut (Danposal) Gilimanuk Letda Laut (P) Bayu Primanto saat dikonfirmasi detikBali, Sabtu.

Wayan I diduga mengalami depresi. Sebab anak laki-lakinya yang sakit polio ditinggalkan begitu saja di dalam mobil travel tersebut.

ADVERTISEMENT

"Sejak suaminya meninggal, diduga korban mengalami kesulitan ekonomi dan harus merawat anaknya yang sakit polio. Kemungkinan korban mengalami depresi," ujar Kapolres Jembrana, AKBP Endang Tri Purwanto, kepada detikBali, Sabtu (21/12/2024).

Wayan I kemudian ditemukan tewas terdampar di perairan Prapat Agung, Desa Sumberkelampok, Kecamatan Gerokgak, Buleleng, Bali.

Kasi Humas Polres Buleleng AKP Gede Darma Diatmika mengungkapkan jenazah Wayan I ditemukan pertama kali oleh seorang nelayan bernama Mat Rasul (50) asal Gilimanuk, Jembrana, sekitar pukul 12.00 Wita. Jenazah Wayan I ditemukan di pesisir Batulicin, Taman Nasional Bali Barat (TNBB), Desa Sumberkelampok.

"Saksi menemukan sesosok mayat perempuan paruh baya yang menggunakan jaket berwarna biru, kaus merah, celana panjang hitam, terdampar di pesisir Batulicin," kata Darma saat dikonfirmasi detikBali, Sabtu (21/12/2024).

Aset Hary Tanoe di Tanah Lot Dijual Rp 5,5 Triliun untuk TOD Bali Urban Rail

Aset tanah milik Hary Tanoesoedibjo, PT MNC Bali Resort, di Tanah Lot, Desa Beraban, Kecamatan Penebel, Tabanan, Bali, dijual ke PT Bumi Indah Prima (BIP). MNC Land menjual tanah tersebut senilai Rp 5,5 triliun.
Kepala Dinas Perhubungan (Dishub) Bali, I Gde Wayan Samsi Gunarta, membenarkan tanah tersebut akan dibangun untuk kawasan Transit Oriented Development (TOD) dalam proyek Bali Urban Rail.

"Kalau saya baca sih sudah komitmen mereka. Sudah deal, tinggal menanti prosesnya," ujar Samsi saat ditemui di kantornya, Selasa (24/12/2024).

Samsi mengeklaim TOD di Tanah Lot diperkirakan lebih besar dibandingkan TOD di sentral parkir Kuta. Namun, Samsi menegaskan, realisasinya didapatkan setelah perencanaan. "Sekarang ambil tanah areanya dahulu, kalau sudah selesai baru direncanakan dikoneksikan," ungkapnya.

Samsi mengatakan jika pembangunan TOD membutuhkan luas tanah minimal 6-50 hektare. Menurut Samsi, proyeksi dibangunnya TOD di Tanah Lot bagus untuk mengembangkan area berbasis transit.

"Baguslah kalau memang itu mau dilakukan, bagus untuk mengembangkan area berbasis transit. Jadi orang tidak ke mana-mana lagi, cukup di sana lalu menyebar," ucap Samsi.

Samsi mengungkapkan proyek Bali Urban Rail yang dirancang dari Bandara Internasional I Gusti Ngurah Rai, Badung, bisa tembus ke Tanah Lot.

"Ada (rencana) perpanjangan dari rute Cemagi, Canggu, dan bisa saja nggak berhenti di sana. Kalau mesin sudah di bawah kan enak tinggal kerja. Kemungkinan tidak stuck Tabanan, ada peluang jalurnya lebih. Nanti kami lihat agar lebih mudah pergerakannya," jelas Samsi.

Samsi juga menyampaikan permintaan Pemerintah Provinsi (Pemprov) Bali rute ke Tabanan dijadikan satu tahap dengan bandara menuju Kuta yang diperkirakan rampung akhir 2028. Namun, Samsi melihat membutuhkan waktu untuk mengejar konstruksi agar lebih cepat selesai di tahap pertama.

"Tetapi, sepertinya itu butuh waktu dan mereka juga ada yang perlu dikejar terkait konstruksi supaya lebih cepat. Jadi ada kemungkinan berikutnya diperpanjang atau gimana," beber Samsi.

Balai Pesandekan di Mengwi Ambruk Saat Hendak Diupacarai

Balai panjang atau bale pesandekan di Desa Mengwi, Kecamatan Mengwi, Badung, Bali, tiba-tiba ambruk saat hendak diupacarai pada Selasa (24/12/2024) pagi.

Bangunan yang difungsikan untuk tempat rapat itu berada di dalam satu kawasan bersama tempat penyosohan beras dan gudang pupuk TPS 3R desa setempat.
Tak ada korban jiwa dalam peristiwa itu. Namun, dua pekerja yang tengah memasang genteng mengalami luka-luka. Bangunan itu ambruk saat buruh masih bekerja.

Proses pembangunan balai itu dikebut menjelang diupacarai sekitar pukul 10.00 Wita. Meski bangunan baru itu ambruk, pihak desa tetap menjalankan upacara melaspas siang tadi.

Perbekel Mengwi I Nyoman Suwarjana menjelaskan total nilai proyek tersebut mencapai Rp 11,8 miliar lebih. Nominal tersebut termasuk untuk pembangunan jembatan, pura subak, gudang pupuk, tempat penyosohan beras, hingga bale pesandekan. Ia menyebut dana itu bersumber dari Bantuan Keuangan Khusus (BKK) Kabupaten Badung Tahun 2024.

"Salah satu balai pesandekan, pas acara mau pemelaspasan kawasan ini, (bale) akhirnya roboh," jelas Suwarjana saat ditemui di lokasi.

Keseluruhan proyek itu dikerjakan selama 180 hari sejak Juni lalu dan harus selesai Desember ini. Suwarjana membantah besaran balai panjang itu menghabiskan dana hingga miliaran rupiah. Dia menyebut anggaran untuk balai yang roboh itu hanya sekitar Rp 300 jutaan.

Suwarjana menduga bangunan itu roboh karena masalah teknis beban konstruksi lantaran pengerjaannya terburu-buru. Sebab, tidak ada hujan maupun angin kencang di lokasi saat peristiwa itu terjadi.

"Bangunan yang roboh bergaya style Bali yang bahan tiangnya berbahan kayu semua," ucapnya.

Setelah upacara pertama ini, Suwarjana berujar, pihak rekanan bakal membangun kembali balai panjang yang roboh itu. "Karena belum serah terima, maka masih tanggung jawab penyedia (rekanan). Serah terima rencananya tanggal 27 Desember," pungkasnya.

TMD Terancam Tidak Beroperasi Pada 2025

Bus Trans Metro Dewata (TMD) terancam tak beroperasi lagi pada 2025. Sinyal sayonara muncul lantaran tak ada anggaran untuk operasional transportasi publik itu.
Kepala Dinas Perhubungan (Dishub) Bali I Gde Wayan Samsi Gunarta mengungkapkan operasional bus TMD selama ini disubsidi oleh Kementerian Perhubungan (Kemenhub). Namun, subsidi untuk bus TMD tak dialokasikan lagi pada Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) 2025.

"Itu kan dananya dari Jakarta (subsidi Kemenhub). Kalau perusahaan berpikir harus pindahkan (bus) ke tempat lain karena lebih membutuhkan, ada kemungkinan kami setop operasi," ujar Samsi, Kamis (26/12/2024).

Masyarakat Bali, dia berujar, telah lama kehilangan layanan transportasi publik. Walhasil, mereka lebih terbiasa menggunakan kendaraan pribadi.

Menurut Samsi, Bali berbeda dengan daerah lain yang juga memiliki Teman Bus seperti TMD. Ia mencontohkan masyarakat di Pulau Jawa yang terbiasa menggunakan transportasi publik karena jarak antardesa saja cukup jauh.

"Di sini (Bali) kan dekat-dekat. Tapi, lama-lama orang juga mulai mikir kalau hujan enak di bus, tinggal bawa payung," imbuh Samsi.

Manajer Operasional PT Satria Trans Jaya atau Trans Metro Dewata, Ida Bagus Eka Budi, mengungkapkan biaya operasional bus tersebut tidak dialokasikan pada APBN tahun depan. Padahal, selama ini operasional bus itu disubsidi Kemenhub.

"Tidak terdapat penganggaran pada pengesahan alokasi APBN tahun anggaran 2025," ujar Eka Budi, Kamis.

Hingga kini, dia belum mendapat kepastian dari Kemenhub terkait operasional bus TMD. Eka Budi pun kini hanya menunggu arahan apakah angkutan publik itu terus beroperasi atau disetop. "Kami selaku operator Teman Bus Bali tentunya menunggu arahan lebih lanjut dari Kemenhub," tuturnya.

Sementara, Penjabat (Pj) Gubernur Bali, Sang Made Mahendra Jaya, memastikan bus Trans Metro Dewata (TMD) tetap bertahan pada 2025. Ia mengeklaim masih ada anggaran pendapatan belanja daerah (APBD) untuk mengoperasikan transportasi publik itu.

"Masih dianggarkan (untuk operasional TMD). Ada (anggaran) dari pusat dan daerah, mudah-mudahan tetap ada. Kami akan usulkan," kata Mahendra seusai acara Refleksi Akhir Tahun 2024 di rumah jabatannya, Jaya Sabha, Denpasar, Jumat (27/12/2024).

Mantan Staf Khusus (Stafsus) Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Bidang Keamanan dan Hukum itu menegaskan TMD akan beroperasi pada 2025. "Nggak (dihentikan). Belum ada rencana," ungkap Mahendra.

Mahendra mengatakan Pemerintah Provinsi (Pemprov) Bali masih mengevaluasi TMD. Apalagi, TMD masih menjadi andalan masyarakat dalam mobilitas sehari-hari dan merupakan salah satu layanan publik yang bagus.

"Jadi, kami berusaha untuk tetap beroperasi," jelas mantan perwira tinggi Polri itu.




(nor/nor)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads