Balai panjang atau bale pesandekan di Desa Mengwi, Kecamatan Mengwi, Badung, Bali, tiba-tiba ambruk saat hendak diupacarai pada Selasa (24/12/2024) pagi. Bangunan yang difungsikan untuk tempat rapat itu berada di dalam satu kawasan bersama tempat penyosohan beras dan gudang pupuk TPS 3R desa setempat.
Tak ada korban jiwa dalam peristiwa itu. Namun, dua pekerja yang tengah memasang genteng mengalami luka-luka. Bangunan itu ambruk saat buruh masih bekerja.
Proses pembangunan balai itu dikebut menjelang diupacarai sekitar pukul 10.00 Wita. Meski bangunan baru itu ambruk, pihak desa tetap menjalankan upacara melaspas siang tadi.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Perbekel Mengwi I Nyoman Suwarjana menjelaskan total nilai proyek tersebut mencapai Rp 11,8 miliar lebih. Nominal tersebut termasuk untuk pembangunan jembatan, pura subak, gudang pupuk, tempat penyosohan beras, hingga bale pesandekan. Ia menyebut dana itu bersumber dari Bantuan Keuangan Khusus (BKK) Kabupaten Badung Tahun 2024.
"Salah satu balai pesandekan, pas acara mau pemelaspasan kawasan ini, (bale) akhirnya roboh," jelas Suwarjana saat ditemui di lokasi.
Keseluruhan proyek itu dikerjakan selama 180 hari sejak Juni lalu dan harus selesai Desember ini. Suwarjana membantah besaran balai panjang itu menghabiskan dana hingga miliaran rupiah. Dia menyebut anggaran untuk balai yang roboh itu hanya sekitar Rp 300 jutaan.
Suwarjana menduga bangunan itu roboh karena masalah teknis beban konstruksi lantaran pengerjaannya terburu-buru. Sebab, tidak ada hujan maupun angin kencang di lokasi saat peristiwa itu terjadi.
"Bangunan yang roboh bergaya style Bali yang bahan tiangnya berbahan kayu semua," ucapnya.
Setelah upacara pertama ini, Suwarjana berujar, pihak rekanan bakal membangun kembali balai panjang yang roboh itu. "Karena belum serah terima, maka masih tanggung jawab penyedia (rekanan). Serah terima rencananya tanggal 27 Desember," pungkasnya.
(iws/dpw)