Kementerian Kesehatan (Kemenkes) mengirim bantuan obat hingga tim medis untuk korban erupsi Gunung Lewotobi Laki-laki di Flores Timur, Nusa Tenggara Timur (NTT). Kemenkes telah mengirimkan dua tim kesehatan ke lokasi pengungsian.
"Kalau Kementerian Kesehatan sudah kirim obat-obatan, tim kesehatan ke sana dan sekarang memang ternyata nggak berhenti, dia jalan terus," kata Menteri Kesehatan (Menkes) Budi Gunadi Sadikin saat ditemui di sela-sela Pertemuan Tingkat Tinggi Inovasi Tuberkulosis (TBC) di Nusa Dua, Badung, Bali, Senin (11/10/2024).
Budi Sadikin menuturkan telah bertemu dengan Menteri Koordinator (Menko) Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (PMK), Pratikno, pada dua minggu lalu. Mereka membahas soal upaya yang bisa dilakukan untuk mengatensi letusan Gunung Lewotobi Laki-laki.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sebagai informasi, jumlah pengungsi akibat letusan Gunung Lewotobi Laki-laki di Flores Timur, NTT, terus bertambah. Terbaru ada sebanyak 12.288 warga mengungsi dan 869 warga di antaranya mengalami berbagai penyakit.
Kepala Dinas Komunikasi dan Informatika (Kominfo) Kabupaten Flores Timur, Hery Lamawuran, menjelaskan para pengungsi tersebar di beberapa kecamatan, bahkan ke Kabupaten Sikka.
Rinciannya di Kecamatan Titehena 6.375 pengungsi, Kecamatan Wulanggitang (1.236), Kecamatan Ile Bura (127), Kecamatan Demon Pagong (302), Kecamatan Larantuka (365), Kecamatan Ile Mandiri (46), Kecamatan Adonara (12), dan Kabupaten Sikka (3.825).
Hery mengatakan 869 warga mengalami berbagai keluhan penyakit di tenda pengungsian juga di rumah penduduk. Sebagian besar mengalami Infeksi saluran pernapasan akut (ISPA).
Rinciannya ISPA sebanyak 244 orang, hipertensi (97), dispepsia (48), faringitis (38), vulnus (36), myalgia (36), gastritis (33), dermatitis (27), gastroenteritis (26), chepalgia (23), common cold (18), arthralgia (17), osteoartritis (15), gingivitis (15), konstipasi (13), rhinitis (12), hingga obs.febris (10).
(iws/gsp)