Tak Hanya Kembang Api, Warga Berawa juga Keluhkan Musik Bising Setiap Hari

Tak Hanya Kembang Api, Warga Berawa juga Keluhkan Musik Bising Setiap Hari

Agus Eka - detikBali
Rabu, 16 Okt 2024 22:08 WIB
Tangkapan layarΒ pesta kembang api saat umat Hindu menggelar ritual keagamaan di Pantai Berawa,Β Kuta Utara, Badung, Bali.
Tangkapan layar videoΒ pesta kembang api saat umat Hindu menggelar ritual keagamaan di Pantai Berawa,Β Kuta Utara, Badung, Bali.
Badung -

Warga di kawasan Berawa, Kuta Utara, Badung, Bali, tak hanya mengeluhkan pesta kembang api yang digelar setiap hari oleh Finns Beach Club. Mereka juga mengeluhkan suara bising musik yang diputar sejumlah pengelola tempat hiburan di kawasan tersebut sampai larut malam.

"Musik juga mestinya nggak perlu sampai terdengar jelas keluar," ungkap Kelian Adat Berawa I Wayan Kumarayasa, Rabu (16/10/2024).

Kumarayasa mengakui suara musik yang berdentum-dentum dari beach club sesekali terdengar jelas hingga ke rumah-rumah warga. Seharusnya, dia berujar, pengelola tempat hiburan menyesuaikan volume musik secukupnya agar warga tak terganggu.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Maksud kami supaya musik itu dihidupkan sebatas di tempat lokasi saja. Tidak melebar keluar bunyi musiknya," sebut dia.

Kumarayasa menyebut kondisi tersebut sebagai sebuah ironi. Di satu sisi masyarakat senang dengan kemajuan di desa mereka. Di sisi lain, mereka juga ingin agar pengelola tempat hiburan memperhatikan kenyamanan warga.

ADVERTISEMENT

"Jarak dari rumah saya ke beberapa beach club ada sekitar 500 meter. Sampai jam 12 malam pun masih kedengaran jelas. Kalau bisa (volume) musiknya kecil lah," pintanya.

Sebelumnya, Kumarayasa menyebut pesta kembang api di Pantai Berawa yang digelar setiap hari pada pukul 19.00 Wita oleh Finns Beach Club tersebut. Namun, pengelola beach club itu tak menggubris keluhan warga.

"Kami sempat sodorkan surat hasil rapat warga banjar adat yang menolak kembang api itu setiap hari. Tapi permohonan kami itu tidak pernah dihiraukan dan tetap menyalakan kembang api setiap hari," ungkap Kumarayasa.

Pesta kembang api di Pantai Berawa belakangan menjadi sorotan publik. Terlebih saat pesta kembang api itu digelar bersamaan dengan upacara keagamaan yang dilaksanakan oleh umat Hindu setempat. Video detik-detik meletusnya kembang api saat ritual Hindu itu pun viral di media sosial.

Kumarayasa menuturkan sejak lama warga mengeluhkan suara kembang api yang bising. Menurut dia, pengelola beach club berkukuh menyalakan kembang api di pantai dengan alasan sudah mendapat izin dari polisi.

"Setiap kami sampaikan ke pengelola terkait keluhan kami ini, kami selalu disodorkan surat. Surat itu bahwa pengelola sudah dapat izin dari kepolisian untuk kembang api itu. Kami bisa apa," pungkasnya.




(iws/hsa)

Hide Ads