Pemprov Bali Segera Panggil Penyelenggara Pesta Kembang Api di Pantai Berawa

Pemprov Bali Segera Panggil Penyelenggara Pesta Kembang Api di Pantai Berawa

Rizki Setyo Samudero - detikBali
Rabu, 16 Okt 2024 16:14 WIB
Tangkapan layarΒ pesta kembang api saat umat Hindu menggelar ritual keagamaan di Pantai Berawa,Β Kuta Utara, Badung, Bali.
Tangkapan layarΒ pesta kembang api saat umat Hindu menggelar ritual keagamaan di Pantai Berawa,Β Kuta Utara, Badung, Bali.
Denpasar -

Penjabat (Pj) Gubernur Bali Sang Made Mahendra Jaya menyesalkan pesta kembang api di salah satu beach club saat umat Hindu sedang menggelar upacara keagamaan di Pantai Berawa, Kuta Utara, Badung. Pemerintah Provinsi (Pemprov) Bali pun segera memanggil penyelenggara pesta kembang api tersebut.

"Kami sangat menyesalkan atraksi kembang api di tengah-tengah pelaksanaan ritual agama Hindu. Sebagaimana video yang telah viral tersebut, sangat tidak pantas," ujar Mahendra kepada detikBali, Rabu (16/10/2024).

Mahendra menjelaskan Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) Provinsi Bali bakal memintai klarifikasi kepada sejumlah pihak terkait pesta kembang api tersebut. Ia menegaskan industri pariwisata di Bali dibangun berbasis budaya.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Bukan karena ingar bingar seperti atraksi kembang api tersebut," imbuh mantan Stafsus Kemendagri itu.

Video detik-detik pesta kembang api di Pantai Berawa viral di media sosial. Berdasarkan video yang beredar, hari sudah gelap Ida Sulinggih khusyuk melakukan puja di bale pamiosan di Pantai Berawa. Sejumlah umat yang mengenakan pakaian adat Bali duduk di atas pasir pantai sembari mengikuti prosesi Mendak Dewata-Dewati.

ADVERTISEMENT

Beberapa saat kemudian, kembang api meletus berkali-kali dengan suara menggelegar dan cahaya gemerlapan. Umat yang hadir dalam upacara itu tak dapat berkutik sembari menatap cahaya kembang api meletus tak jauh di depan mereka.

Sementara itu, Ida Sulinggih tetap merapal mantra dan melanjutkan puja. Suara gentanya tenggelam akibat letusan kembang api yang mendesing berkali-kali. Lamat-lamat terdengar pula electronic dance music (EDM) berdentum-dentum dari kejauhan, pertanda para turis sedang berpesta.

Sebelumnya, Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Bali Grace Anastasia Surya Widjaja juga mengecam pesta kembang api tersebut. Grace mengungkapkan Bali dikenal sebagai daerah yang memiliki toleransi yang tinggi. Meski begitu, dia menyesalkan pesta kembang api itu digelar saat umat Hindu sedang beribadah.

"Jika itu memang unsur kesengajaan, sengaja dipasang saat umat Hindu mengadakan upacara, saya sangat mengutuk keras perbuatan semacam itu," ujar Grace, Rabu.




(iws/gsp)

Hide Ads