Asupan gula diperlukan bagi tubuh. Namun, jika mengonsumsi berlebihan dan melewati batas maksimal, makan akan berakibat buruk bagi tubuh. Gula sendiri bisa ditemukan pada beragam jenis makanan.
Merujuk Kementerian Kesehatan RI, orang dewasa disarankan untuk membatasi asupan gula maksimal 50 gram atau 4 sendok makan per hari. Dikutip dari detikHealth, ini sembilan hal yang terjadi jika mengonsumsi gula berlebihan.
1. Memengaruhi Otak
Mengonsumsi gula akan membuat otak mengeluarkan zat kimia yang memicu rasa senang yang disebut dopamin. Hal itu yang membuat seseorang cenderung akan terus menginginkan makanan atau minuman manis.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Namun, makanan utuh seperti buah dan sayur yang mengandung gula tidak menyebabkan otak melepaskan banyak dopamin. Kondisi ini akan membuat otak terus membutuhkan lebih banyak gila untuk merasakan perasaan senang, misalnya seperti es krim atau cokelat.
2. Memengaruhi Suasana Hati
Saat memakan permen atau kue dapat memberikan ledakan energi yang cepat atau sugar high, dengan meningkatkan kadar gula dengan cepat. Saat kadar gula turun karena sel-sel tubuh menyerap gula, akan muncul rasa gelisah atau cemas.
Namun, jika terlalu sering mengkonsumsi makanan manis, gula mulai mempengaruhi suasana hati setelah pukul 3 sore. Bahkan, sebuah penelitian mengaitkan asupan gula yang tinggi dengan risiko depresi yang lebih besar pada orang dewasa.
3. Memicu Kerusakan Gigi
Terlalu banyak mengkonsumsi makanan manis seperti permen dapat merusak gigi. Bakteri yang menyebabkan gigi berlubang suka memakan gula yang menempel di mulut setelah makan sesuatu yang manis.
4. Memicu Nyeri Sendi
Terlalu banyak makan permen terbukti dapat memperburuk nyeri sendi, karena peradangan yang terjadi. Penelitian menunjukkan bahwa orang yang makan atau minum banyak gula lebih mungkin mengalami artritis reumatoid.
5. Menyebabkan Efek Samping pada Kulit
Efek samping lain dari peradangan yang disebabkan kelebihan gula adalah membuat kulit lebih cepat menua. Gula berlebih menempel pada protein dalam aliran darah dan menciptakan molekul berbahaya, yang disebut advanced glycation end products (AGE) atau produk akhir glikasi lanjutan.
Molekul-molekul ini membuat kulit menua dengan merusak kolagen, elastin kulit, dan serat protein yang menjaga kulit tetap kencang. Hasilnya, kulit akan lebih cepat kerutan dan kendur.
6. Berpengaruh pada Jantung
Ketika makan atau minum terlalu banyak gula, insulin ekstra dalam aliran darah dapat mempengaruhi arteri di seluruh tubuh. Ini menyebabkan dindingnya meradang, tumbuh lebih tebal dari biasanya dan lebih kaku, ini membuat jantung stres dan merusaknya seiring waktu.
Hal ini dapat menyebabkan penyakit jantung, seperti gagal jantung, serangan jantung, dan stroke.
Penelitian juga menunjukkan bahwa mengurangi gula dapat membantu menurunkan tekanan darah, yang merupakan faktor risiko utama penyakit jantung.
Ditambah lagi, orang yang mengonsumsi banyak gula tambahan (setidaknya 25 persen kalori mereka berasal dari gula tambahan), dua kali lebih mungkin meninggal karena penyakit jantung dibandingkan mereka yang pola makannya mengandung kurang dari 10 persen kalori total dari gula tambahan.
7. Memengaruhi Ginjal
Jika mengalami diabetes, terlalu banyak gula dapat menyebabkan kerusakan ginjal. Ginjal memainkan peran penting dalam menyaring darah.
Setelah kadar gula darah mencapai jumlah tertentu, ginjal mulai melepaskan kelebihan gula ke dalam urine. Jika tidak terkontrol, diabetes dapat merusak ginjal, yang mencegah ginjal melakukan tugasnya dalam menyaring limbah dalam darah. Hal ini dapat menyebabkan gagal ginjal.
8. Memicu Kenaikan Berat Badan
Semakin banyak gula yang dikonsumsi, berat badan akan terus bertambah. Penelitian menunjukkan bahwa orang yang minum minuman manis cenderung memiliki berat badan lebih. Bahkan, lebih berisiko terkena diabetes tipe 2.
Jumlah gula yang berlebihan dapat mengobarkan sel-sel lemak, yang menyebabkannya melepaskan zat kimia yang menambah berat badan.
9. Mengganggu Kesehatan Seksual
Bagi para pria, disarankan untuk tidak mengkonsumsi hidangan penutup yang manis-manis sebelum berhubungan seks. Gula dapat mempengaruhi rangkaian kejadian yang dibutuhkan untuk ereksi.
Gula mempengaruhi sistem peredaran darah, yang mengontrol aliran darah ke seluruh tubuh. Sebab, aliran darah tersebut harus bekerja dengan baik untuk mendapatkan dan mempertahankan ereksi.
Artikel ini sudah tayang di detikHealth
(hsa/hsa)