.webp)
Seorang wanita penari bumbung menjadi korban pelecehan oleh penonton. Penari tradisional Bali itu dicium dari belakang dan disuruh menerima uang dengan mulut.
Dugaan pelecehan itu terjadi pada sebuah acara tigang sasih atau peringatan tiga bulanan bayi dalam adat Bali. Video dugaan pelecehan itu beredar dan viral di media sosial.
Dalam video yang dilihat detikBali, Rabu (25/9/2024), penari tersebut tiba-tiba dicium penonton dari belakang. Sontak ekspresi penari yang awalnya ceria, berubah menjadi marah sembari memegang pipinya. Dia lanjut menari dengan ekspresi yang kesal.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Pada video lainnya, penari tersebut juga dilecehkan oleh penonton pria berbeda. Penonton tersebut memberikan uang Rp 100 ribu dengan mulutnya, berharap si penari menerima dengan mulut juga.
Sang penari awalnya ingin mengambil uang menggunakan tangan, namun penonton tersebut menarik diri dan sang penari memberikan jari telunjuknya mengisyaratkan tidak boleh.
Lantas penonton tersebut meninggalkan penari dan mengembalikan selendang yang ia kenakan sebelumnya.
Aksi tak senonoh dua penonton itu menuai kecaman dari warganet. Banyak yang mengecam ulah mereka.
"Termasuk pelecehan itu, kasihan mbaknya," tulis pemilik akun @anggitarokhmah di Instagram, dikutip detikBali.
"Mimik wajah mbak langsung berubah, aduh sakit banget rasanya. Dia mesti menahan itu," ucap akun bernama @jamilahain1_1n.
"Dan yang paling sedih, mirisnya gak ada yang membela membela di sana, perempuan dilecehkan di depan umum seperti itu dianggap biasa. Plisss, stop menormalisasilan memperlakukan perempuan seperti itu, bayangin itu ibumu, saudarimu. Ya tuhan... mata kakaknya gak bisa bohong, dia nahan malu. Peluk dari jauh kak," tulis akun @szullaicha_88.
Kepala Dinas Kebudayaan Bali I Gede Arya Sugiartha merespons video viral tersebut. Arya mengatakan saat ini beredar stigma bahwa penari joget bumbung itu identik dengan hal-hal erotis. Stigma ini yang harus diubah.
"Pengibing (penonton) akhirnya mengeneralisasi semua penari joget dikira seperti itu. Ini yang sudah kami luruskan meskipun susahnya bukan main," ujar Arya.
"Sekarang jadi begitu imej penari joget. Akibat nila setitik oleh penari jaruh yang baik-baik juga dikira sama," tandas Arya.
(dpw/hsa)
