Presiden Joko Widodo (Jokowi) buka suara terkait dugaan gratifikasi penggunaan jet pribadi oleh putra bungsunya, Kaesang Pangarep. Jokowi menyebut semua warga negara sama di mata hukum.
"Ya semua warga negara sama di mata hukum ya, itu aja," kata Jokowi setelah menonton laga kualifikasi Piala Dunia 2026 timnas Indonesia melawan Australia di Gelora Bung Karno (GBK), Senayan, Jakarta, Selasa (10/9/2024) dikutip dari detikNews.
Diketahui, KPK sebelumnya sempat ingin mengklarifikasi Kaesang soal dugaan gratifikasi jet pribadi. Namun pada akhirnya dibatalkan.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Sebagaimana kita ketahui, sudah ada laporan masuk bahwa saat ini fokus penanganan isu terkait gratifikasi Saudara K difokuskan di proses penelaahan yang ada di Direktorat Penerimaan Layanan Pengaduan Masyarakat," kata jubir KPK Tessa Mahardhika Sugiarto di gedung Merah Putih KPK, Jakarta Selatan, Rabu (4/9/2024).
Sejatinya, klarifikasi terhadap Kaesang akan dilakukan oleh Direktorat Gratifikasi KPK. Namun Tessa mengatakan KPK kini akan berfokus menelaah laporan dari masyarakat dan meninggalkan rencana undangan klarifikasi kepada Kaesang di Direktorat Gratifikasi.
Sebelumnya, tudingan soal dugaan gratifikasi ini dilayangkan oleh Masyarakat Anti Korupsi Indonesia (MAKI) Boyamin Saiman. MAKI meminta agar KPK memeriksa MoU antara Pemkot Solo dengan salah satu perusahaan.
Dia menyertakan dokumen kerja sama salah satu perusahaan dengan Pemkot Solo ke KPK. Dia mengaitkan posisi kakak Kaesang, yaitu Gibran Rakabuming Raka, yang pernah menjadi Wali Kota Solo.
"Hari ini saya telah mengirimkan dokumen MoU antara Pemkot Solo yang ditandatangani Gibran Rakabuming Raka pada 23 April 2021, isinya adalah perjanjian kerja sama pengembangan UKM di Solo," kata Boyamin.
Lalu apa kaitannya dengan kehebohan jet pribadi?
"Nah, kenapa Kaesang kok dikaitkan dengan Gibran? Ya karena irisannya di situ. Apa pun itu, Kaesang adiknya Gibran. Dan diduga pesawat itu kan juga terkait. Nah, sehingga ini yang saya semangat saya hanya membantu KPK untuk memperjelas perkara ini, apakah ada gratifikasi atau tidak. Kalau tidak ya sudah clear dan sebenarnya saya berharap selain KPK aktif juga sebenarnya Kaesang juga aktif segera pulang dan datang ke KPK menjelaskan ini semua," tutur Boyamin.
Baca selengkapnya di sini
(nor/nor)