Pidato Ma'ruf Amin di Muktamar PKB: Semua Ingin Jadi Anak Presiden

Pidato Ma'ruf Amin di Muktamar PKB: Semua Ingin Jadi Anak Presiden

Rizki Setyo Samudero - detikBali
Minggu, 25 Agu 2024 15:01 WIB
Wakil Presiden Maruf Amin saat berpidato pada penutupan Muktamar PKB di Nusa Dua, Bali, Minggu (25/8/2024).
Wakil Presiden Ma'ruf Amin saat berpidato pada penutupan Muktamar PKB di Nusa Dua, Bali, Minggu (25/8/2024). (Foto: Rizki Setyo Samudero/detikBali)
Nusa Dua -

Wakil Presiden (Wapres) sekaligus Ketua Dewan Syuro PKB, Ma'ruf Amin, mengungkapkan setiap anak tak bisa memilih orang tuanya. Namun, jika bisa memilih, maka semua orang ingin menjadi anak presiden.

Hal tersebut diungkapkan Ma'ruf Amin dalam pidato penutupan Muktamar PKB di Nusa Dua, Badung, Bali, Minggu (25/8/2024).

"Seperti kita dipaksa, kita kan nggak bisa pilih jadi anak siapa, nggak ada yang bisa pilih. Kalau bisa pilih tentu semua orang ingin jadi anak presiden, kan," ujar Ma'ruf Amin diiringi gelak tawa dan tepuk tangan dari peserta Muktamar PKB.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Wapres kemudian melanjutkan pidatonya tentang gerakan PKB. Dia mengatakan gerakan PKB adalah gerakan jihad perbaikan. Tidak ada paksaan untuk masuk PKB. Selain itu, gerakan politik PKB adalah gerakan yang saling mencintai dan menyayangi.

"Bukan gerakan politik taghadubiyah watarahumiyah, yaitu permusuhan dan kebencian satu sama lain. Jadi permusuhan kebencian itu bukan watak PKB," jelas Amin.

Meskipun berbeda pandangan, Amin berujar, karakter PKB melihat lawan politiknya sebagai kawan.

Dalam kesempatan itu, ia juga mengajak seluruh kader PKB untuk membesarkan partai itu untuk kemaslahatan bangsa. Ia sangat yakin PKB bisa menjadi partai yang lebih baik ke depan.

"Dengan izin Allah bisa yang penting kita konsolidasi bersama-sama niat untuk kebaikan bangsa dan negara. Sekali lagi bahwa PKB adalah untuk bangsa, PKB untuk kemaslahatan seluruh masyarakat," tandas Amin.

Dalam acara penutupan muktamar itu, tampak juga dihadiri Miftah Maulana Habiburrahman atau Gus Miftah. Kemudian ada juga ulama muda Muhammad Abdurrahman Al-Kautsar alias Gus Kautsar, dan Pj Gubernur Bali Sang Made Mahendra Jaya.




(dpw/dpw)

Hide Ads