Pemprov Bali Terkendala Anggaran untuk Pembebasan Lahan Jalur Bus Listrik

Pemprov Bali Terkendala Anggaran untuk Pembebasan Lahan Jalur Bus Listrik

Rizki Setyo Samudero - detikBali
Rabu, 07 Agu 2024 14:36 WIB
Penumpang menaiki Bus Trans Metro Dewata di Bandara Ngurah Rai, Bali, Kamis (1/8/2024).
Ilustrasi - Penumpang menaiki Bus Trans Metro Dewata di Bandara I Gusti Ngurah Rai, Bali, beberapa waktu lalu. (Foto: Rizki Setyo/detikBali)
Denpasar -

Pemerintah Provinsi (Pemprov) Bali mengakui terkendala anggaran untuk pembebasan lahan jalur khusus eletric bus rapid transit (eBRT) atau bus listrik. Padahal, transportasi berbasis setrum itu direncanakan beroperasi pada 2025.

"Kami memerlukan anggaran untuk pembebasan lahan. Ini yang masih menjadi kendala karena anggaran di provinsi sangat terbatas," ujar Kepala Dinas Pekerjaan Umum, Penataan Ruang, Perumahan dan Kawasan Permukiman (PUPRKIM) Bali Nusakti Yasa Wedha kepada detikBali, Rabu (7/8/2024).

Operasional bus listrik di Bali awalnya diwacanakan akan memakai jalur khusus seperti TransJakarta. Lantaran terkendala anggaran untuk pembebasan lahan, Nusakti mengatakan operasional eBRT tersebut untuk sementara akan menggunakan jalur umum.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Kalau kami terbatas anggaran pembebasan lahan, ya kemungkinan terbaik dengan mix traffic (menggunakan jalur umum yang sudah ada)," imbuh Mantan Kepala Balai Pelaksanaan Jalan Nasional NTB itu.

Nantinya, Nusakti berujar, bus listrik akan mendapat prioritas dibandingkan kendaraan pribadi. Ia berharap hal itu dapat menggugah publik untuk beralih ke kendaraan umum.

ADVERTISEMENT

"Sehingga orang bisa beralih transportasinya dari pribadi ke publik. Memang konsepnya memberikan prioritas kepada public transport," pungkasnya.

Sebelumnya, pemerintah mewacanakan akan membuat jalur khusus untuk bus listrik di Bali. Bus itu rencananya mulai beroperasi dengan dua koridor, yakni dari arah utara menuju selatan dan barat menuju timur.

Kepala Bidang Bina Marga Dinas PUPRKIM Bali Dewa Ayu Puspa Dewi mengatakan rute ini merupakan hasil pra-feasibility study atau uji kelayakan dari proyek bus listrik itu. "Baru koridor saja diperkirakan, ditentukanlah koridor melalui daerah itu," ujar Puspa Dewi di Sanur, Denpasar, Selasa (25/6/2024).

Bus listrik kota untuk wilayah Sarbagita rencananya dibuatkan jalur khusus di beberapa titik karena infrastruktur jalan di Bali yang terbatas. Adapun, beberapa jalan yang teridentifikasi dapat dipergunakan sebagai jalur prioritas, antara lain Jalan Sulawesi, Jalan Matahari Terbit, Jalan Bukit Tunggal, Jalan Raya Kerobokan, hingga Jalan Kampus Unud.

Sedangkan, jalur khusus bus seperti TransJakarta kemungkinan berada di jalan raya seperti Bypass Ngurah Rai, Jalan Teuku Umar, Imam Bonjol, Jalan Diponegoro, Jalan Sudirman, dan Jalan Raya Puputan. "Yang mix traffic (bus dan kendaraan lain jadi satu) itu yang di Jalan Tangkuban Perahu, Mertanadi, dan Hang Tuah," kata Puspa Dewi.




(iws/gsp)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads