Bus Listrik Akan Beroperasi di Bali dengan Jalur Khusus seperti TransJakarta

Round Up

Bus Listrik Akan Beroperasi di Bali dengan Jalur Khusus seperti TransJakarta

Tim detikBali - detikBali
Rabu, 26 Jun 2024 10:08 WIB
Kabid Bina Marga Dinas PUPRKIM Bali Dewa Ayu Puspa Dewi saat ditemui di Sanur, Denpasar, Selasa (25/6/2024). (Rizki Setyo Samudero/detikBali)
Kabid Bina Marga Dinas PUPRKIM Bali Dewa Ayu Puspa Dewi saat ditemui di Sanur, Denpasar, Selasa (25/6/2024). (Foto: Rizki Setyo Samudero/detikBali)
Denpasar -

Pemerintah berencana mengadakan moda transportasi massal electric Bus Rapid Transit (eBRT) atau bus listrik. Bus yang diproyeksikan beroperasi pada 2025 itu akan memakai jalur khusus seperti TransJakarta.

Kepala Bidang Bina Marga Dinas PUPRKIM Bali Dewa Ayu Puspa Dewi mengatakan rute ini merupakan hasil pra-feasibility study atau uji kelayakan dari proyek bus listrik itu. Bus itu rencananya mulai beroperasi dengan dua koridor, yakni dari arah utara menuju selatan dan barat menuju timur.

"Baru koridor saja diperkirakan, ditentukanlah koridor melalui daerah itu," ujar Puspa Dewi di Sanur, Denpasar, Selasa (25/6/2024).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Bus listrik kota untuk wilayah Sarbagita rencananya akan dibuatkan jalur khusus, seperti TransJakarta. Namun, jalur khusus ini hanya diterapkan pada beberapa titik karena infrastruktur jalan di Bali yang terbatas.

Kendaraan umum berbasis listrik itu akan beroperasi seperti bus pada umumnya pada jalan tanpa jalur khusus. Hanya saja, bus listrik kota itu akan tetap mendapatkan prioritas.

ADVERTISEMENT

Puspa Dewi mengatakan ada beberapa jalan yang teridentifikasi dapat dipergunakan sebagai jalur prioritas, seperti Jalan Sulawesi, Jalan Matahari Terbit, Jalan Bukit Tunggal, Jalan Raya Kerobokan hingga Jalan Kampus Unud.

Sedangkan, jalur khusus bus seperti TransJakarta kemungkinan berada di jalan raya seperti Bypass Ngurah Rai, Jalan Teuku Umar, Imam Bonjol, Jalan Diponegoro, Jalan Sudirman, dan Jalan Raya Puputan.

"Yang mix traffic (bus dan kendaraan lain jadi satu) itu yang di Jalan Tangkuban Perahu, Mertanadi, dan Hang Tuah," lanjutnya.

Puspa Dewi menilai banyak tantangan setelah mengidentifikasi jalan-jalan tersebut. Sebab, pihaknya harus menyiapkan badan jalan sesuai dengan kebutuhan eBRT yang tentu akan bersentuhan langsung dengan masyarakat.

"Seperti Jalan Sulawesi ditutup tentu yang punya toko komplain, akan ada dampak sosial muncul," terang dia.

Oleh sebab itu, Dinas PUPRKIM Bali terus berkomunikasi dengan Dinas Perhubungan (Dishub) untuk membahas pengaturan lalu lintas jalur prioritas bus listrik itu.

Terkait anggaran, Puspa mengaku belum menyiapkan untuk pembebasan lahan. Puspa belum dapat memastikan jumlah anggaran yang akan dikeluarkan. Sedangkan, untuk pembangunan sepenuhnya dari pihak investor.

"Kalau pembangunannya pakai anggaran luar negeri MCA II (Millennium Challenge Account Indonesia II), sedangkan pembebasan lahan pasti daerah menyiapkan. Nah ini anggaran yang masih tanda tanya," ungkapnya.

Pakai Teknologi Tepat Waktu

Bus listrik yang akan beroperasi di wilayah Sarbagita itu juga dilengkapi Intelligent Transport System (ITS). Sistem tersebut dapat memberikan informasi terkait waktu datang dan tiba para penumpang.

"Jadi di antara kemacetan yang terjadi kita harus punya pilihan satu moda transportasi yang memungkinkan orang itu bisa tahu waktu sampainya jam berapa," ujar Kepala Dinas Perhubungan (Dishub) Bali I Gde Wayan Samsi Gunarta saat Workshop Perencanaan Intelligent Transport System (ITS) di Sarbagita, Sanur, Denpasar, Selasa (25/6/2024).

Samsi menuturkan masyarakat dapat memperkirakan untuk keluar menggunakan bus listrik itu sehingga dapat meminimalisir terjadinya kemacetan. Ditambah lagi, bus kota listrik ini akan dibuatkan jalur khusus, seperti TransJakarta. "Ada jalur tertentu yang khusus, ada yang priority," lanjutnya.

Namun, Samsi mengakui jika infrastruktur di Bali masih terbatas untuk pemberlakuan jalur khusus. Karena itu, pemberlakukan jalur khusus untuk bus listrik kota itu hanya dilakukan pada beberapa titik.

"Artinya bahwa mungkin orang itu dibatasi untuk masuk di sana (jalan itu) priority untuk bus. Dan itu harus digandeng dengan pedestrian yang bagus," ucap Samsi.

Samsi menyampaikan tahapan proyek bus listrik ini masih berproses. Ia menargetkan bus listrik ini sudah mulai beroperasi pada 2025 di dua koridor. Koridor pertama lintas utara-selatan, Terminal Ubung menuju Bandara I Gusti Ngurah Rai. Sedangkan koridor timur-barat mulai dari Sanur menuju Seminyak.

"(Haltenya) khusus dia nanti, karena dia benar-benar murni harus secure haltenya tidak seperti yang sekarang yang terbuka," tandasnya.

Rute eBRT Bali

Jalur utara ke selatan:

Jalan Cokroaminoto-Jalan Setia Budi-Jalan Sutomo-Jalan Wahidin-Jalan Gajah Mada-Jalan Sulawesi-Jalan Hasanuddin-Jalan Bukit Tunggal-Jalan Imam Bonjol-Jalan Raya Kuta-Jalan Setia Budi-Jalan Bypass Ngurah Rai-Jalan Jimbaran Uluwatu.

Jalur barat ke timur:

Jalan Raya Kerobokan-Jalan Gunung Tangkuban Perahu-Jalan Mertanadi-Jalan Sunset Road-Jalan Teuku Umar Barat-Jalan Teuku Umar-Jalan Diponegoro-Jalan Dewi Sartika-Jalan Yos Sudarso-Jalan Sudirman-Jalan Raya Puputan-Jalan Bung Karno-Jalan Cut Nyak Dien-Jalan Letjen S Parman-Jalan Kusuma Atmaja-Jalan Basuki Rahmat-Jalan Juanda-Jalan Muwardi-Jalan Moh Yamin-Jalan Raya Puputan-Jalan Hang Tuah-Jalan Bypass Ngurah Rai-Jalan Matahari Terbit.




(dpw/gsp)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads