Pura Agung Lokanatha di Lapangan Lumintang, Denpasar, Bali, dijadikan percontohan penerapan teba vertikal. Lima titik teba vertikal dibuat sedalam dua meter sebagai penampungan sampah organik.
Ketua Harian Parisada Hindu Dharma Indonesia (PHDI) Denpasar I Made Arka menjelaskan pembuatan teba vertikal telah direncanakan sejak dua tahun lalu. Namun, program itu baru bisa terealisasi pada pertengahan Juli 2024.
"Jadi, kami berharap Pura Agung Lokanatha sebagai simbol (percontohan penerapan teba vertikal) karena pura itu sebagai pengempon-nya Kota Denpasar," ucap Arka di kantornya, Senin (22/7/2024).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Arka menjelaskan ada dua titik teba vertikal diletakkan di wantilan Pura Agung Lokanatha, satu di sebelah dapur, dan dua di kawasan madya. Teba vertikal ini berfungsi untuk menampung sampah saat upacara agama di Pura Agung Lokanatha.
Arka mengatakan PHDI Denpasar berkeinginan untuk fokus pada peletakan teba vertikal di berbagai pura. Pengelolaan teba vertikal akan dilakukan oleh pihak pura.
Selain itu, PHDI Denpasar berharap teba vertikal dapat direplikasi di lingkungan warga untuk mengurangi pengeluaran sampah organik dari pura dan rumah. Selain itu, sambung Arka, hasil sampah organik di teba vertikal dapat digunakan sebagai pupuk kompos yang memiliki banyak manfaat.
"Kalau begitu karakter orang Denpasar, saya yakin walaupun jumlah TPST sedikit, pasti kita akan bisa mengolah sampah dengan baik," ujar Arka.
Arka berkeinginan agar pupuk kompos yang dihasilkan di Pura Agung Lokanatha dapat digunakan untuk kawasan pura. Sebab, kawasan tersebut memiliki banyak kawasan hijau dan pohon yang rimbun.
"Itu yang ingin kami berikan suatu penjelasan kepada umat, agar umat sadar bahwa jangan sampai membuang sisa upakara ke sungai atau laut. Selama ini kan ada tedung dan bantal dibuang ke laut, itu sangat dilarang sekali. Maka kami menginginkan ada bhisama terkait pengolahan sampah sisa upakara," jelasnya.
Arka mengungkapkan PHDI Denpasar bakal menyasar pura-pura di Desa Adat Denpasar seusai menerapkan teba vertikal di Pura Agung Lokanatha. PDHI Denpasar sekaligus akan menyosialisasikan pentingnya pengelolaan sampah organik melalui teba vertikal.
"Kalau saya punya target mungkin sebanyak-banyaknya (pembangunan teba vertikal) karena saya ingin lebih cepat sosialisasi. Kalau bisa mungkin seribuan dalam setahun, kan makin banyak," akunya.
PDHI Denpasar melakukan kerjasama dengan Bank Pembangunan Daerah (BPD) Bali terkait dana pembangunan teba vertikal tersebut. PHDI Denpasar juga berkolaborasi dengan Dinas Lingkungan Hidup dan Kebersihan (DLHK) Denpasar.
Arka berharap minimal dalam satu pura ada lima titik teba vertikal sehingga lokasi dapat tersebar. Teba vertikal ini juga rencananya akan dibangun di Pura Desa dan Puseh Kota Denpasar.
"(Terdekat pembuatan teba vertikal) di Pura Desa dan Puseh Kota Denpasar. Saya masih minta jadwal dulu, tapi untuk tempatnya sudah ditentukan dan tinggal pengerjaan saja," sebutnya.
(hsa/hsa)