Pemkot Denpasar menggandeng Komunitas Malu Dong akan membangun ratusan 'teba modern' di Denpasar, Bali. Teba modern ada lubang sedalam dua meter yang akan dibuat di pemukiman yang berfungsi sebagai penampungan sampah organik.
Wali Kota Denpasar I Gusti Ngurah Jaya Negara menjelaskan teba modern menjadi salah satu solusi dalam mengatasi persoalan sampah organik. Komunitas Malu Dong akan memberikan CSR berupa 100 teba modern di Denpasar.
"Kami melihat itu sangat positif. Kami akan dorong juga melalui APBD untuk 200 (teba modern)," ucap Jaya Negara di Denpasar, Selasa (9/7/2024).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Menurutnya, untuk pengadaan satu teba modern membutuhkan anggaran sebesar Rp 1,5 juta. Dia menjelaskan kunci dalam mengatasi persoalan sampah adalah penanganan di hulu sehingga, teba modern ini pun dinilainya dapat menjadi solusi untuk mengatasi persoalan sampah organik.
"Masyarakat juga nanti akan disiapkan kantong plastik. Kantong plastik itu apabila sudah penuh, baru diambil tapi, untuk residu saja. Minimal ini akan mengurangi sampah yang keluar dari masyarakat," sebutnya.
Pendiri Komunitas Malu Dong Komang Sudiarta mengatakan peluncuran pembuatan teba modern dilakukan pada 10 Agustus 2024.
"Kami akan menyasar titik-titik di area publik. Terutama di sekolah, tempat ibadah, banjar, termasuk di pasar-pasar juga," ujar Sudiarta.
Sudiarta mengatakan berdasarkan pengalamannya satu teba modern tidak akan penuh dalam waktu delapan hingga sembilan bulan. Sebab, di dalamnya terjadi proses penguraian sampah organik secara alami.
Komunitas Malu Dong akan menuntaskan pembangunan teba modern di Denpasar, sembari dengan melakukan edukasi kepada masyarakat agar nantinya sampah organik tidak terus menerus dibuang ke TPA ataupun TPS3R dan TPST.
(dpw/dpw)