Napak Tilas Sejarah Sang Proklamator di Museum Agung Bung Karno

Liputan Khusus Jejak Bung Karno di Bali

Napak Tilas Sejarah Sang Proklamator di Museum Agung Bung Karno

Ni Made Lastri Karsiani Putri - detikBali
Kamis, 11 Jul 2024 17:57 WIB
Museum Agung Bung Karno di Jalan Raya Puputan, Denpasar, Bali. (Foto: Ni Made Lastri Karsiani Putri/detikBali)
Museum Agung Bung Karno di Jalan Raya Puputan, Denpasar, Bali. (Foto: Ni Made Lastri Karsiani Putri/detikBali)
Denpasar -

Berdiri tengah gemerlap pariwisata Pulau Dewata, tepatnya di kawasan Renon, Denpasar, terdapat sebuah tempat yang membangkitkan kembali kenangan akan salah satu tokoh paling berpengaruh dalam sejarah Indonesia: Soekarno. Museum Agung Bung Karno di Jalan Raya Puputan adalah sebuah persembahan untuk mengenang kehidupan dan warisan dari Sang Proklamator.

Pemimpin yang karismatik ini tidak hanya dikenal karena perannya dalam memimpin perjuangan kemerdekaan, tetapi juga karena kontribusinya dalam pembangunan nasional, politik luar negeri, dan berbagai bidang lainnya. Meskipun dilahirkan di Gresik, Jawa Timur, jejak perjalanan hidupnya juga terjalin kuat di Bali.

Museum ini dibangun pada 1 Juni 1990 oleh Shri Wedastera Suyasa. Tujuannya untuk menampung benda-benda peninggalan Putra Sang Fajar.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Museum yang dikelola oleh Yayasan Kepustakaan Bung Karno ini adalah secuil jejak sejarah Soekarno di Bali. Yayasan ini dilanjutkan oleh Gus Marhaen yang menggagas dan membangun gedung Perpustakaan Agung dan Museum Agung Bung Karno.

"Kalau saya melihat museum ini didirikan (dengan tujuan) agar warga di Bali tahu Bung Karno pernah mengambil peran di Bali. Berdasarkan cerita, Bung Karno selalu menyempatkan diri ke Bali untuk bertemu dan meminta restu dengan Ibunya sebelum dia melakukan perjalanan ke luar negeri," kata staf yayasan, Agung Raditya, Rabu (5/6/2024).

ADVERTISEMENT
Beberapa koleksi foto Bung Karno di Museum Agung Bung Karno.Beberapa koleksi foto Bung Karno di Museum Agung Bung Karno. (Foto: Ni Made Lastri Karsiani Putri/detikBali)

Museum ini berdiri kokoh dengan empat lantai. Di depan pintu masuk, pengunjung disambut dengan relief Bung Karno berlatarkan Pulau Bali.

Ada juga patung Bung Karno yang berukuran besar. Pada dinding museum, ada relief Bung Karno, Fatmawati, dan Garuda.

Koleksi di Museum Bung Karno mencakup berbagai macam benda yang menggambarkan kehidupan dan perjalanan karier Soekarno. Mulai dari koleksi pakaian pribadi, perabotan rumah tangga, buku-buku, hingga foto-foto dan dokumen-dokumen penting yang berkaitan dengan masa jabatannya sebagai presiden.

Lantai pertama dimanfaatkan sebagai perpustakaan. Ada dokumen tulisan, naskah pidato, hingga buku-buku yang terkait sosok Sang Proklamator. Jumlah koleksi tulisan di sana mencapai lebih dari 1,4 juta eksemplar.

Kemudian di lantai dua ada barang-barang koleksi Bung Karno. Mulai dari meja, kursi, mesin ketik, radio, telepon rumah, dan setelan jas lengkap dengan dasi serta topi berlogo PNI.

"Di lantai dua ini ada barang-barang koleksi beliau. Seperti lukisan, batu, guci dan ada beberapa furniture seperti kursi dan meja yang dikirimkan langsung dari Puri Karangasem karena beliau pernah berkunjung ke sana," jelasnya.

Setelan jas Bung Karno di Museum Agung Bung Karno.Setelan jas Bung Karno di Museum Agung Bung Karno. (Foto: Ni Made Lastri Karsiani Putri/detikBali)

Selain itu, ada juga beberapa potongan surat kabar yang memuat ihwal masa kepemimpinan Bung Karno saat itu. Tak ketinggalan beberapa koleksi perangko Bung Karno dari dalam dan luar negeri.

Menurut Radtya, Bung Karno dikenal gemar mengumpulkan perangko. Ada pula puluhan koleksi lukisan karya Basuki Abdullah sebab Bung Karno sangat menyukai karya-karya pelukis tersebut

Beranjak ke lantai tiga museum, terdapat foto-foto Bung Karno yang telah direpro. Lantai tiga ini biasanya dimanfaatkan sebagai tempat rapat dan pemutaran film dokumenter.

"Relief ini tentang pertemuan Presiden, Ibu Negara, dan perkumpulan wartawan nasional di Istana Cipanas. Relief ini diukir oleh seniman di Bali yang dibuat berdasarkan dari foto," tutur Raditya sembari menjelaskan relief di lantai tiga museum tersebut.

Beranjak ke lantai empat, pengunjung akan disuguhi beberapa relief foto serta tulisan tangan Bung Karno. Tak jauh berbeda dengan lantai dua dan tiga, di lantai empat juga dipajang beberapa foto Bung Karno bersama keluarga serta lukisan dirinya.

"Di lantai empat ini berisikan prasasti yang mengukir soal perjalanan hidup Bung Karno dan ada juga barang-barang orisinil yang digunakan beliau. Barang-barang ini dikirimkan oleh Jakarta untuk dipajang di sini," ujarnya.

Replika kamar yang pernah digunakan Bung Karno saat di Bali.Replika kamar yang pernah digunakan Bung Karno saat di Bali. Foto: (Foto: Ni Made Lastri Karsiani Putri/detikBali)

Adapun barang-barang yang dimaksud mulai dari beberapa kursi, meja, lalu ada lemari, koper hingga satu buah dipan kasur yang lengkap dengan beberapa bantal. Menurut Raditya, ruangan itu dibuat semirip mungkin dengan kondisi kamar yang pernah dipakai Bung Karno saat di Bali.

Museum Bung Karno di Bali bukan hanya merupakan destinasi wisata sejarah yang penting, tetapi juga sebagai monumen hidup yang mengabadikan warisan seorang pahlawan nasional.

Melalui koleksinya yang berharga dan program-program pendidikan yang diadakan, museum ini memastikan bahwa nilai-nilai perjuangan dan visi Soekarno terus dikenang dan dihargai oleh generasi-generasi mendatang.

Bagi siapa pun yang tertarik dengan sejarah Indonesia dan ingin mengetahui lebih dalam tentang salah satu tokoh paling ikonik, Museum Bung Karno adalah tempat yang tepat untuk dikunjungi.




(dpw/iws)

Koleksi Pilihan

Kumpulan artikel pilihan oleh redaksi detikbali

Hide Ads