"Awalnya dari jauh saya lihat ada asap mengepul. Saya kira ada yang sedang membakar sampah, tahunya api sudah besar di salah satu bangunan pura yang beratapkan ijuk," kata Padmawati.
Padmawati tidak mengetahui penyebab kebakaran Pura Merajan Arya Wang Bang Pinatih. Sebab, saat itu tidak ada kegiatan persembahyangan dan pura dalam keadaan sepi.
Kepala Seksi (Kasi) Penyelamatan dan Pemadaman Kebakaran Klungkung I Gede Erwan Supriantana mengatakan laporan kebakaran masuk lewat telepon kantor. Pihaknya langsung turun dengan empat armada damkar.
"Penanganan sudah dilakukan dengan cepat, beruntung saat kejadian angin bersahabat sehingga tidak banyak bangunan yang terbakar," kata Erwan.
Erwan mengungkapkan api muncul dari atap ijuk salah satu pelinggih dan langsung diupayakan pemadaman dengan air seadanya oleh warga. Penanganan kemudian diambil alih oleh petugas damkar.
"Satu setengah jam penanganan, tuntas. Kerugian sekitar Rp 70 juta," sebutnya.
Kebakaran Pura Merajan Arya Wang Bang Pinatih diprediksi diakibatkan korsleting arus pendek listrik. Dugaan itu muncul karena ada kabel yang melintang dan menyentuh atap.
"Detailnya belum tahu persis, masih diselidiki tim Polsek Banjarangkan, tetapi melihat kabel kemungkinan besar konsleting. Atap ijuk keras kemudian bergesekan dengan kabel yang terkelupas, menimbulkan percikan api," jelasnya.
(iws/dpw)