Kapan Malam 1 Suro 2024? Ini Waktu dan 5 Mitos yang Tak Boleh Dilanggar

Kapan Malam 1 Suro 2024? Ini Waktu dan 5 Mitos yang Tak Boleh Dilanggar

Rio Raga Sakti - detikBali
Sabtu, 06 Jul 2024 07:38 WIB
Salah satu empu yang masih tersisa di Indonesia adalah Empu Sungkowo Harumbrojo yang tinggal dusun Gatak, Sumberagung, Moyudan, Sleman, Yogyakarta.
Empu Sungkowo, Penempa Keris yang Tersisa di Indonesia. Foto: Gatot Jatmiko
Denpasar -

Malam 1 Suro adalah malam yang menandakan pergantian tahun dalam kalender Jawa. Pada saat malam Suro, akan ada beberapa masyarakat Jawa yang menyambutnya sebagai tanda awal tahun baru dalam kalender Jawa.

Malam 1 Suro bisa dibilang merupakan momen sakral bagi sebagian masyarakat Jawa, terlebih bagi mereka yang menganut kepercayaan Kejawen. Lantas, malam 1 Suro 2024 jatuh tanggal berapa?

Kapan Malam 1 Suro 2024?

Menurut kalender Jawa, pergantian hari dimulai setelah matahari terbenam. Mengacu pada Kalender Hijriah Indonesia 2024 yang diterbitkan oleh Kementerian Agama (Kemenag), tanggal 1 Suro 1958 TJ jatuh pada hari Senin (8/7/2024). Oleh karena itu, malam 1 Suro 2024 dimulai sejak Minggu (7/7/2024) malam setelah matahari terbenam.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Mitos Malam Suro

Malam Suro dipercayai memiliki kekuatan magis dan penuh dengan energi spiritual. Oleh karena itu, masyarakat Jawa memiliki berbagai mitos dan larangan yang harus diikuti untuk menghindari nasib buruk.

Berikut beberapa mitos dan larangan umum yang dipegang oleh masyarakat Jawa pada malam Suro.

ADVERTISEMENT

1. Tidak Boleh Keluar Rumah Ketika Malam Hari

Salah satu mitos atau larangan yang sangat umum dan diyakini oleh masyarakat Jawa adalah tidak boleh keluar rumah pada malam Suro. Kepercayaan ini berakar dari keyakinan bahwa malam Suro identik dengan energi gaib yang kuat dan dapat berpotensi memberikan malapetaka. Oleh karena itu, banyak masyarakat Jawa yang memilih untuk tetap berada di dalam rumah sepanjang malam Suro demi menghindari hal-hal buruk yang mungkin terjadi.

2. Dilarang Berkata Kasar

Malam Suro dikenal sebagai waktu yang penuh dengan energi spiritual dan magis. Larangan berikutnya yang sudah ada sejak dulu dan masih dipegang teguh oleh banyak masyarakat Jawa adalah larangan untuk berkata kasar atau berbicara tentang hal-hal buruk pada malam Suro.

Keyakinan ini muncul dari kepercayaan bahwa apa yang diucapkan pada malam tersebut memiliki potensi besar untuk menjadi kenyataan. Oleh karena itu, menjaga ucapan dan perilaku pada malam Suro dianggap sangat penting.

3. Dilarang Melakukan Pernikahan

Mitos berikutnya yang masih kuat diyakini oleh masyarakat Jawa hingga saat ini adalah larangan untuk melakukan pernikahan pada malam Suro. Keyakinan ini berasal dari pandangan orang tua tentang bulan-bulan baik dan buruk untuk berbagai kegiatan penting dalam kehidupan, termasuk pernikahan. Konon katanya, melangsungkan pernikahan pada malam Suro dapat membawa sial dan nasib buruk bagi pasangan yang menikah.

4. Ritual Tapa Bisu

Pada malam Suro, ada sebagian masyarakat yang melakukan ritual tapa bisu atau tidak berbicara. Ritual ini sudah ada sejak dulu dan diturunkan secara terus-menerus oleh para leluhur.

Bagi yang mengerjakan ritual ini, mereka akan tidak berbicara selama mengelilingi benteng keraton Yogyakarta. Selain tidak boleh berbicara, orang yang melakukan tradisi tersebut juga tidak diperkenankan untuk makan, minum, serta merokok saat melakukan tapa bisu.

5. Tidak Boleh Pindah Rumah

Masyarakat Jawa memiliki kepercayaan yang kuat terhadap konsep hari baik dan buruk. Keyakinan ini mempengaruhi berbagai keputusan penting, termasuk kapan waktu yang tepat untuk melakukan kegiatan besar seperti pindah rumah. Hal ini dikarenakan malam suro dianggap sebagai waktu yang kurang baik karena membawa energi magis yang tinggi.




(nor/nor)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads