Bolehkah Merayakan Tahun Baru Islam dengan Meriah? Berikut Penjelasan

Bolehkah Merayakan Tahun Baru Islam dengan Meriah? Berikut Penjelasan

Hanna Patricia M. Lubis - detikBali
Selasa, 18 Jul 2023 08:47 WIB
Momentum Tahun Baru Hijriah disambut meriah oleh masyarakat Indonesia. Pawai obor pun digelar di sejumlah daerah.
Perayaan Tahun Baru Islam. Foto: Antara Foto/Yulius Satria Wijaya
Denpasar -

Tahun Baru Islam 1445 Hijriah jatuh setiap 1 Muharram. Tahun ini, Tahun Baru Islam 1445 Hijriah jatuh pada Rabu (19/7/2023).

Lalu apakah boleh merayakan tahun baru islam dengan meriah? Yuk simak penjelasannya yang dirangkum detikBali dari berbagai sumber berikut ini!

Hukum merayakan tahun baru Islam dengan Meriah

Ketua Lembaga Bahtsul Masail PBNU KH. Mahbub Maafi mengungkapkan perayaan pada tahun baru Islam hukumnya mubah atau boleh-boleh saja, sepanjang perayaan tersebut bukanlah hal-hal yang melanggar aturan agama Islam.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Terkait pemberian ucapan selamat Tahun Baru Islam, menurut para ulama bukanlah suatu masalah. Menurut pendapat Al-Hafizh Abul Hasan Al-Maqdisi dalam kitab Al-Hawi Lil Fatawi karya Imam Jalaluddin As-Suyuthi, memberi ucapan selamat bulan baru atau selamat tahun baru hukumnya mubah, bukan sunnah dan bukan pula bid'ah.

Sebagian masyarakat Indonesia, tahun baru Islam biasanya dirayakan dengan tradisi seperti membuat bubur Suro. Menurut Mahbub Maafi, tradisi ini boleh-boleh saja dalam Islam karena dilakukan dengan tujuan untuk bersedekah.

ADVERTISEMENT

Selanjutnya, tradisi seperti doa bersama atau membaca tahlil justru dipandang sebagai sesuatu yang baik dan bisa menambah pahala. Begitupun terkait digelarnya pawai obor maupun kirab untuk menyambut tahun baru Jawa-Islam dihukumi mubah.

Walaupun zaman Rasulullah SAW maupun Khalifah Umar bin Khattab, umat muslim tidak merayakan tahun baru Islam seperti halnya masyarakat Indonesia. Namun, bukan berarti perayaan Tahun Baru Islam dilarang, sebab tidak ada pula dalil yang melarangnya.

"Kalau dipahami bid'ah bahwa tradisi itu memang tidak ada pada zaman Nabi, kita akui memang tidak ada, tapi apakah itu kemudian dilarang? Menurut saya itu sesuatu yang mubah-mubah saja," ungkap Mahbub Maafi saat diwawancarai oleh tim detikHikmah, Jumat (14/7/2023).

"Tidak ada dalil yang kemudian melarangnya karena itu bagian dari muamalah. Sementara al-ashlu fil muamalah (hukum asal dalam urusan muamalah), itu diperbolehkan selama tidak ada dalil yang melarang hal tersebut," sambungnya.

Mahbub Maafi menegaskan berawalnya penanggalan tahun Hijriah dalam Islam dasarnya mengacu pada peristiwa hijrah Nabi Muhammad SAW dari Makkah ke Madinah. Hal ini dapat dijadikan sebagai pengingat bagi umat Islam bahwa tahun baru Hijriah menjadi momentum yang tepat untuk memperbaiki diri.

"Bagi saya, kita sambut tahun baru Islam karena itu bagian dari mengingat hijrahnya Nabi Muhammad shallallahu 'alaihi wasallam dari Makkah ke Madinah. Maka kita pun juga harus selalu konsisten untuk berhijrah dari hal-hal yang tidak baik menuju baik," tegasnya.

Bacaan Doa Awal Tahun & Doa Akhir Tahun

Selain memperbaiki diri, umat Islam juga dapat menyambut datangnya tahun baru Hijriah dengan membaca doa awal tahun dan doa akhir tahun. Berikut ini bacaannya mengutip dari buku Terjemah danFadhilahMajmu' Syarif karya UstadzRusdianto.

Doa Awal Tahun

Doa awal tahun dapat dibaca tiga kali sesudah sholat Maghrib pada malam tanggal 1 Muharram dengan bacaan:

بِسْمِ اللهِ Ψ§Ω„Ψ±Ω‘ΩŽΨ­Ω’Ω…ΩŽΩ†Ω Ψ§Ω„Ψ±Ω‘ΩŽΨ­ΩΩŠΩ’Ω…ΩΩˆΩŽΨ΅ΩŽΩ„Ω‘ΩŽΩ‰ اللهُ ΨΉΩŽΩ„ΩŽΩ‰ Ψ³ΩŽΩŠΩ‘ΩΨ―ΩΩ†ΩŽΨ§ Ω…ΩΨ­ΩŽΩ…Ω‘ΩŽΨ―Ω ΩˆΩŽΨΉΩŽΩ„ΩŽΩ‰ Ψ§ΩŽΩ„ΩΩ‡Ω ΩˆΩŽΨ΅ΩŽΨ­Ω’Ψ¨ΩΩ‡Ω ΩˆΩŽΨ³ΩŽΩ„Ω‘ΩŽΩ…ΩŽ Ψ§ΩŽΩ„Ω„Ω‘ΩŽΩ‡ΩΩ…Ω‘ΩŽ Ω…ΩŽΨ§ ΨΉΩŽΩ…ΩΩ„Ω’Ψͺُ فِى Ω‡ΩŽΨ°ΩΩ‡Ω Ψ§Ω„Ψ³Ω‘ΩŽΩ†ΩŽΨ©Ω Ω…ΩΩ…Ω‘ΩŽΨ§ Ω†ΩŽΩ‡ΩŽΩŠΩ’ΨͺΩŽΩ†ΩΩ‰ ΨΉΩŽΩ†Ω’Ω‡Ω ΩΩŽΩ„ΩŽΩ…Ω’ اَΨͺُبْ مِنْهُ ΩˆΩŽΩ„ΩŽΩ…Ω’ ΨͺΩŽΩ†Ω’Ψ³ΩŽΩ‡Ω ΩˆΩŽΨ­ΩŽΩ„ΩΩ…Ω’Ψͺَ ΨΉΩŽΩ„ΩŽΩ‰Ω‘ΩŽ Ψ¨ΩŽΨΉΩ’Ψ―ΩŽ Ω‚ΩΨ―Ω’Ψ±ΩŽΨͺΩΩƒΩŽ ΨΉΩŽΩ„ΩŽΩ‰ ΨΉΩΩ‚ΩΩˆΩ’Ψ¨ΩŽΨͺِى ΩˆΩŽΨ―ΩŽΨΉΩŽΩˆΩ’ΨͺΩŽΩ†ΩΩ‰ Ψ§ΩΩ„ΩŽΩ‰ Ψ§Ω„ΨͺΩ‘ΩŽΩˆΩ’Ψ¨ΩŽΨ©Ω Ψ¨ΩŽΨΉΩ’Ψ―ΩŽ جَرَا ئَΨͺِى ΨΉΩŽΩ„ΩŽΩ‰ Ω…ΩŽΨΉΩ’Ψ΅ΩΩŠΩŽΨͺΩΩƒΩŽ فَΨ₯ِنِّى Ψ§ΩŽΨ³Ω’ΨͺΩŽΨΊΩ’ΩΩΨ±ΩΩƒΩŽ ΩΩŽΨΊΩ’ΩΩΨ±Ω’Ω„ΩΩ‰ ΩˆΩŽΩ…ΩŽΨ§ ΨΉΩŽΩ…ΩΩ„Ω’Ψͺُ ΩΩΩŠΩ’Ω‡ΩŽΨ§ Ω…ΩΩ…Ω‘ΩŽΨ§ ΨͺΩŽΨ±Ω’ΨΆΩŽΨ§Ω‡Ω ΩˆΩŽΩˆΩŽΨΉΩŽΨ―Ω’ΨͺΩŽΩ†ΩΩ‰ ΨΉΩŽΩ„ΩŽΩŠΩ’Ω‡Ω Ψ§Ω„Ψ«Ω‘ΩŽΩˆΩŽΨ§Ψ¨ΩŽ ΩΩŽΨ§ΩŽΨ³Ω’Ψ£ΩŽΩ„ΩΩƒΩŽ Ψ§ΩŽΩ„Ω„Ω‘ΩŽΩ‡ΩΩ…Ω‘ΩŽ ΩŠΩŽΨ§ΩƒΩŽΨ±ΩΩŠΩ’Ω…Ω يَاذَ Ψ§Ω„Ω’Ψ¬ΩŽΩ„Ψ§ΩŽΩ„Ω ΩˆΩŽΨ§Ω’Ω„Ψ§ΩΩƒΩ’Ψ±ΩŽΨ§Ω…Ω Ψ§ΩŽΩ†Ω’ ΨͺَΨͺΩŽΩ‚ΩŽΨ¨Ω‘ΩŽΩ„ΩŽΩ‡Ω مِنِّى ΩˆΩŽΩ„Ψ§ΩŽ ΨͺΩŽΩ‚Ω’Ψ·ΩŽΨΉΩŽ Ψ±ΩŽΨ¬ΩŽΨ§Ψ¦ΩΩ‰ Ω…ΩΩ†Ω’ΩƒΩŽ ΩŠΩŽΨ§ΩƒΩŽΨ±ΩΩŠΩ’Ω…Ω ΩˆΩŽΨ΅ΩŽΩ„ΩŽΩ‰ اللهُ ΨΉΩŽΩ„ΩŽΩ‰ Ψ³ΩŽΩŠΩ‘ΩΨ―ΩΩ†ΩŽΨ§ Ω…ΩΨ­ΩŽΩ…Ω‘ΩŽΨ―Ω ΩˆΩŽΨΉΩŽΩ„ΩŽΩ‰ Ψ§ΩŽΩ„ΩΩ‡Ω ΩˆΩŽΨ΅ΩŽΨ­Ω’Ψ¨ΩΩ‡Ω ΩˆΩŽΨ³ΩŽΩ„Ω‘ΩŽΩ…ΩŽ

Latin: Bismillaahir-rahmaanir-rahiim. Wa shallallaahu 'alaa sayyidinaa Muhammadin wa 'alaa 'aalihi wa shahbihii wa sallam. Allahumma antal-abadiyyul-qodimul-awwalu, wa 'alaa fadhlikal-'azhimi wujuudikal-mu'awwali, wa haadza 'aamun jadidun qad aqbala ilaina nas'alukal 'ishmata fiihi minasy-syaithaani wa auliyaa'ihi wa junudihi walauna 'alaa haadzihin-nafsil-ammarah bis-suu'i wal-isytighal bimaa yuqarribuni ilaika zulfa yaa dzal-jalaali wal-ikram ya arhamar-rahimin, wa shallallaahu 'alaa sayyidinaa Muhammadin nabiyyil ummiyyi wa 'ala alihi wa shahbihii wa sallam.

Artinya: "Dengan menyebut asma Allah yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang. Semoga Allah tetap melimpahkan rahmat dan salam kepada junjungan dan penghulu kita Muhammad beserta keluarga dan sahabat beliau. Ya Allah Apa yang saya lakukan pada tahun ini tentang sesuatu yang Engkau larang aku melakukannya, kemudian belum bertobat, padahal Engkau tidak meridhai (merelakannya), tidak melupakannya dan Engkau bersikap lembut padaku setelah Engkau berkuasa menyiksaku dan Engkau seru aku untuk bertobat setelah aku melakukan kedurhakaan kepada-Mu.

Maka sungguh aku mohon ampun kepada-Mu, ampunilah aku! Dan apapun yang telah aku lakukan dari sesuatu yang Engkau ridha dan Engkau janjikan pahala kepadaku, maka aku mohon kepada-Mu ya Allah, Dzat yang Maha Pemurah, Zat yang Maha Luhur lagi Mulia, terimalah persembahanku dan janganlah Engkau putus harapanku dari-Mu, wahai Dzat yang Maha Pemurah! Semoga Allah tetap melimpahkan rahmat dan salam kepada junjungan kita Muhammad beserta keluarga dan sahabat beliau."

Doa Akhir Tahun

Doa akhir tahun dapat dibaca tiga kali selepas sholat Ashar pada hari terakhir bulan Dzulhijjah dengan bacaan berikut:
بِسْمِ اللهِ Ψ§Ω„Ψ±Ω‘ΩŽΨ­Ω’Ω…Ω†Ω Ψ§Ω„Ψ±Ω‘ΩŽΨ­ΩΩŠΩ’Ω…Ω. Ψ§ΩŽΩ„Ω’Ψ­ΩŽΩ…Ω’Ψ―Ω Ω„ΩΩ„Ω‘ΩŽΩ‡Ω Ψ±ΩŽΨ¨Ω‘Ω Ψ§Ω„Ω’ΨΉΩŽΨ§Ω„ΩŽΩ…ΩΩŠΩ†ΩŽ. ΩˆΩŽΨ΅ΩŽΩ„Ω‘ΩŽΩ‰ Ψ§Ω„Ω„Ω‘ΩŽΩ‡Ω ΨΉΩŽΩ„ΩŽΩ‰ Ψ³ΩŽΩŠΩ‘ΩΨ―ΩΩ†ΩŽΨ§ ΩˆΩŽΩ…ΩŽΩˆΩ’Ω„ΩŽΨ§Ω†ΩŽΨ§ Ω…ΩΨ­ΩŽΩ…Ω‘ΩŽΨ―Ω ΩˆΩŽΨΉΩŽΩ„ΩŽΩ‰ الِهِ ΩˆΩŽΨ΅ΩŽΨ­Ω’Ψ¨ΩΩ‡Ω ΩˆΩŽΨ³ΩŽΩ„Ω‘ΩŽΩ…Ω’ Ψ§Ω„Ω„Ω‘ΩŽΩ‡ΩΩ…Ω‘ΩŽ Ω…ΩŽΨ§ ΨΉΩŽΩ…ΩΩ„Ω’Ψͺُ فِي Ω‡ΩŽΨ°ΩΩ‡Ω Ψ§Ω„Ψ³Ω‘ΩŽΩ†ΩŽΨ©Ω Ω…ΩΩ…Ω‘ΩŽΨ§ Ω†ΩŽΩ‡ΩŽΩŠΩ’ΨͺΩŽΩ†ΩΩŠ ΨΉΩŽΩ†Ω’Ω‡Ω ΩΩŽΩ„ΩŽΩ…Ω’ أَΨͺُبْ مِنْهُ ΩˆΩŽΩ„ΩŽΩ…Ω’ ΨͺΩŽΨ±Ω’ΨΆΩŽΩ‡Ω ΩˆΩŽΩ„ΩŽΩ…Ω’ ΨͺΩŽΩ†Ω’Ψ³ΩŽΩ‡Ω ΩˆΩŽΨ­ΩŽΩ„ΩΩ…Ω’Ψͺُ ΨΉΩŽΩ„ΩŽΩŠΩ‘ΩŽ Ψ¨ΩŽΨΉΩ’Ψ―ΩŽ Ω‚ΩΨ―Ω’Ψ±ΩŽΨͺΩΩƒΩŽ ΨΉΩŽΩ„ΩŽΩ‰ ΨΉΩΩ‚ΩΩˆΩ’Ψ¨ΩŽΨͺِي ΩˆΩŽΨ―ΩŽΨΉΩŽΩˆΩ’ΨͺΩŽΩ†ΩΩŠΩ’ Ψ₯ΩΩ„ΩŽΩ‰ Ψ§Ω„ΨͺΩ‘ΩŽΩˆΩ’Ψ¨ΩŽΨ©Ω مِنْهُ Ψ¨ΩŽΨΉΩ’Ψ―ΩŽ Ψ¬ΩΨ±Ω’Ψ£ΩŽΨͺِي ΨΉΩŽΩ„ΩŽΩ‰ Ω…ΩŽΨΉΩ’Ψ΅ΩΩŠΩŽΨͺΩΩƒΩŽ. فَΨ₯ِنِّى Ψ£ΩŽΨ³Ω’ΨͺΩŽΨΊΩ’ΩΩΨ±ΩΩƒΩŽ ΩΩŽΨ§ΨΊΩ’ΩΩΨ±Ω’Ω„ΩΩŠΩ’. ΩˆΩŽΩ…ΩŽΨ§ ΨΉΩŽΩ…ΩΩ„Ω’Ψͺُ ΩΩΩŠΩ’Ω‡ΩŽΨ§ Ω…ΩΩ…Ω‘ΩŽΨ§ ΨͺΩŽΨ±Ω’ΨΆΩŽΨ§Ω‡Ω ΩˆΩŽΩˆΩŽΨΉΩŽΨ―Ω’ΨͺΩŽΩ†ΩΩŠΩ’ ΨΉΩŽΩ„ΩŽΩŠΩ‘ΩŽ Ψ§Ω„Ψ«Ω‘ΩŽΩˆΩŽΨ§Ψ¨ΩŽ ΩΩŽΨ£ΩŽΨ³Ω’ΨͺΩŽΩ„ΩΩƒΩŽ. Ψ§Ω„Ω„Ω‘ΩŽΩ‡ΩΩ…Ω‘ΩŽ يَا ΩƒΩŽΨ±ΩΩŠΩ’Ω…Ω يَا ذَا Ψ§Ω„Ω’Ψ¬ΩŽΩ„ΩŽΨ§Ω„Ω ΩˆΩŽΨ§Ω„Ω’Ψ₯ΩΩƒΩ’Ψ±ΩŽΨ§Ω…Ω Ψ£ΩŽΩ†Ω’ ΨͺَΨͺΩŽΩ‚ΩŽΨ¨Ω‘ΩŽΩ„ΩŽΩ‡Ω مِنِّى ΩˆΩŽΩ„ΩŽΨ§ ΨͺΩŽΩ‚Ω’Ψ·ΩŽΨΉΩ’ Ψ±ΩŽΨ¬ΩŽΨ§Ψ¦ΩΩŠΩ‘Ω Ω…ΩΩ†Ω’ΩƒΩŽ يَا ΩƒΩŽΨ±ΩΩŠΩ’Ω…Ω. ΩˆΩŽΨ΅ΩŽΩ„Ω‘ΩŽΩ‰ Ψ§Ω„Ω„Ω‘ΩŽΩ‡Ω ΨΉΩŽΩ„ΩŽΩ‰ Ψ³ΩŽΩŠΩ‘ΩΨ―ΩΩ†ΩŽΨ§ Ω…ΩΨ­ΩŽΩ…Ω‘ΩŽΨ―Ω Ψ§Ω„Ω†Ω‘ΩŽΨ¨ΩΩŠΩ‘Ω Ψ§Ω„Ω’Ψ£ΩΩ…Ω‘ΩΩŠΩ‘Ω ΩˆΩŽΨΉΩŽΩ„ΩŽΩ‰ ؒلِهِ ΩˆΩŽΨ΅ΩŽΨ­Ω’Ψ¨ΩΩ‡Ω ΩˆΩŽΨ³ΩŽΩ„Ω‘ΩŽΩ…ΩŽ ΩˆΩŽΨ§Ω„Ω’Ψ­ΩŽΩ…Ω’Ψ―Ω Ω„ΩΩ„Ω‘ΩŽΩ‡Ω Ψ±ΩŽΨ¨Ω‘Ω Ψ§Ω„Ω’ΨΉΩŽΨ§Ω„ΩŽΩ…ΩΩŠΩ†ΩŽ

Latin: Bismillaahir rahmaanir rahiim. Alhamdu lillaahi rabbil 'aalamin. Wa shallallaahu 'alaa sayyidinaa muhammadin wa 'alaa aalihii wa shahbihii wa sallam. Allaahumma maa 'amiltu fi haadzihis-sanati mimmaa nahaitanii 'an-hu falam atub min-hu wa lam tardhahuu wa lam tansahuu wa halimta 'alayya ba'da qudratika 'alaa uquubatii wa da'autanii ilattaubati minhu ba'da jur-atii alaa ma'shiyatika fa innii astaghfiruka fagfirlii. Wa maa 'amiltu fiihaa mimmaa tardhaahu wa wa'adtanii 'alaihits tsawaaba fa as-aluka. Allaahumma yaa kariimu yaa dzal-jalaali wal ikraam an tataqabbalahuu minnii wa laa taqtha' rajaa-ii minka yaa kariim, wa sallallaahu 'alaa sayyidinaa muhammadin nabiyyil ummiyyi wa 'alaa aalihi wa shahbihii wa sallam.

Artinya: "Dengan menyebut nama Allah Yang Maha Pemurah lagi Maha Penyayang. Semoga Allah melimpahkan rahmat dan keselamatan kepada junjungan kami Nabi Muhammad beserta para keluarga dan sahabatnya. Ya Allah, segala yang telah aku kerjakan selama tahun ini dari apa yang menjadi larangan-Mu, sedang kami belum bertaubat, padahal Engkau tidak melupakannya dan Engkau bersabar (dengan kasih sayang-Mu), yang sesungguhnya Engkau berkuasa memberikan siksa untukku, dan Engkau telah mengajakku untuk bertaubat sesudah melakukan maksiat.

Karena itu ya Allah, aku mohon ampunan-Mu dan berilah ampunan kepadaku dengan kemurahan-Mu. Segala apa yang telah aku kerjakan selama tahun ini, berupa amal perbuatan yang Engkau ridhai dan Engkau janjikan akan membalasnya dengan pahala, aku mohon kepada-Mu, wahai Dzat Yang Maha Pemurah, wahai Dzat Yang Mempunyai Kebesaran dan Kemuliaan, semoga berkenan menerima amal kami dan semoga Engkau tidak memutuskan harapan kami kepada-Mu, wahai Dzat Yang Maha Pemurah. Dan semoga Allah memberikan rahmat dan kesejahteraan atas penghulu kami Muhammad, Nabi yang Ummi, dan kepada keluarga dan sahabatnya."

Nah, itu dia penjelasan merayakan tahun baru umat Islam dengan meriah. Semoga membantu dan bermanfaat detikers!




(nor/nor)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads