Serangan panik atau yang dikenal dengan istilah 'panic attack' merupakan kemunculan rasa takut atau gelisah yang berlebihan secara tiba tiba tanpa sebab yang jelas. Umumnya kondisi ini bisa terjadi selama beberapa menit hingga setengah jam.
Serangan panik ditandai dengan perasaan detak jantung yang bertambah cepat, nafas pendek, pusing, tegang otot, bahkan hingga badan gemetar. Kondisi ini bisa terjadi kepada siapapun dan pada kondisi apapun, baik saat beraktivitas maupun ketika sedang beristirahat. Namun, remaja wanita hingga dewasa paling rentan untuk mengalami serangan panik ini dibandingkan dengan laki-laki, anak-anak, dan orang yang sudah berusia.
Penyebab Serangan Panik Terjadi
Serangan panik biasanya muncul saat tubuh mempersiapkan respons untuk melawan atau menghindar meski tidak ada situasi yang genting atau berbahaya. Namun, belum diketahui secara pasti penyebab dari serangan panik tetapi ada beberapa faktor-faktor penyebab yang dapat meningkatkan resiko seseorang mengalami kondisi tersebut, seperti:
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
• Perasaan stres berkelanjutan hingga menyebabkan tubuh memproduksi lebih banyak zat kimia pemicu stres, seperti adrenalin
• Trauma yang membuat dirinya merasa tertekan
• Pengendalian amarah yang buruk sehingga membuat diri lebih rentan mengalami stres
• Perubahan suasana secara tiba-tiba maupun mengalami sensory overload, misalnya saja ketika masuk ke lingkungan yang ramai dan penuh.
• Permasalahan dalam keluarga, seperti perceraian atau masalah keuangan.
• Faktor genetik atau riwayat serangan panik dalam keluarga.
• Perubahan tertentu pada fungsi di beberapa bagian otak.
• Konsumsi minuman berkafein, seperti kopi dan teh secara berlebihan.
• Kelelahan akibat aktivitas fisik yang terlalu berat.
Cara Mencegah Serangan Panik
Dilansir dari laman NHS, terdapat beberapa cara yang dapat dilakukan sebagai langkah pencegahan serangan panik, di antaranya:
1. Melakukan latihan pernapasan setiap hari. Ini dapat membantu mencegah serangan panik sekaligus meredakannya.
2. Mengonsumsi makanan sehat teratur. Ini dapat membantu menstabilkan kadar gula darah pada tubuh.
3. Olahraga secara teratur. Kegiatan ini dapat membantu seseorang mengelola tingkat stres. Olahraga juga banyak manfaatnya, seperti, memperbaiki suasana hati, menyehatkan tubuh, bahkan bisa meningkatkan kepercayaan diri.
4. Menghindari konsumsi kafein, alkohol, dan rokok. Kegiatan ini jika dilakukan terus menerus, dapat memperburuk kondisi tubuh ketika serangan panik terjadi.
5. Melakukan terapi perilaku kognitif (CBT). Terapi ini dapat mengidentifikasi dan mengubah pola pikir negatif yang dapat memicu serangan panik terjadi.
Tips Menangani Panic Attack
Untuk diketahui, serangan panik pada dasarnya dapat mengancam jiwa. Namun perasaan takut, cemas, khawatir, dan panik secara intens dapat mengganggu hidup penderitanya sehingga membutuhkan perawatan yang tepat.
Berikut ini kami berikan tips menangani panic attack. Simak penjelasannya, setelah ini:
• Latihan Pernapasan
Bila serangan panik terjadi, sebaiknya Anda mulai melakukan teknik pernapasan dalam atau deep breathing. Ini menjadi salah satu cara efektif untuk menangani serangan panik. Teknik pernapasan dalam dapat mengelola rasa takut dan panik, membuat Anda lebih tenang, serta meredam gejala serangan panik.
Berikut ini, cara mengatasi serangan panik dengan teknik deep breathing:
1. Posisikan tubuh dalam keadaan rileks
2. Ambil nafas dalam-dalam melalui mulut dan rasakan udara mengisi dada dan perut
3. Lepaskan secara perlahan dan rasanan perut Anda mengempis
4. Kemudian tarik napas selama 4 detik, tahan selama 1 detik, dan hembuskan dalam 4 hitungan
5. Lakukan berulang kali hingga Anda merasa lebih tenang dan dapat berpikir lebih lancar
• Latihan Teknik Relaksasi
Teknik ini bermanfaat untuk mengelola rasa panik dengan mengendurkan otot-otot yang tegang, menghentikan produksi hormon stres, hingga membantu menenangkan diri.
Salah satu jenis relaksasi yang direkomendasikan, yaitu teknik relaksasi otot dalam yang berfungsi sebagai penghilang ketegangan otot dan stres. Caranya dengan meregangkan otot sebanyak mungkin sembari mengaplikasikan teknik pernapasan dalam
• Latihan Pola Pikir
Umumnya penderita serangan panik memiliki dua pola pikir, yaitu perkiraan berlebihan dan bencana yang mungkin terjadi. Jika terus berputar dalam pikiran tersebut, gejala serangan panik akan semakin kuat.
Cara mengatasi serangan panik, salah satunya dengan melatih pola pikir untuk memutuskan siklus panik yang terus dirasakan. Misalnya saja, ketika Anda mengalami serangan panik sebelum presentasi skripsi di depan dosen, Anda berpikir bahwa presentasi akan gagal. Maka lawan pikiran tersebut dengan perspektif baru bahwa Anda akan berhasil karena sudah mempersiapkan presentasi tersebut dengan sangat baik.
• Tutup Mata
Jika Anda tetap mengalami kesulitan untuk fokus, ada baiknya untuk mencoba menutup mata sejenak. Selama menutup mata, lakukan pernapasan dalam dan relaksasi secara intens untuk mengontrol gejala serangan panik yang tiba tiba muncul.
• Bayangkan Tempat atau Kejadian Indah
Ketika seseorang mengalami serangan panik, biasanya ini akan membawa munculnya gejala tidak menyenangkan dan membawa diri pada pemikiran khawatir ataupun cemas. Maka dari itu, disarankan agar Anda bisa membayangkan tempat atau kejadian indah untuk mengalihkan perasaan cemas menjadi bahagia.
• Genggam Barang atau Mengepalkan Tangan
Jika serangan masih tak kunjung usai, Anda bisa mencoba untuk menggenggam sesuatu atau benda. Misalnya saja membawa pensil atau pulpen. Tak hanya itu, Anda juga bisa mencoba untuk mengepalkan tangan sambil memejamkan mata sejenak. Biasanya hal ini dapat membantu meredakan serangan panik yang tak terkendali.
Artikel ini ditulis oleh Desak Made Diah Aristiani peserta Program Magang Bersertifikat Kampus Merdeka di detikcom.
(nor/nor)