Warga lalu berinisiatif bergotong-royong membangun jembatan darurat yang terbuat dari batang pohon kelapa dan kayu. Tujuannya, agar memudahkan mobilitas masyarakat, terutama anak-anak sekolah.
"Kemarin, kami bersama dengan masyarakat sempat berdiskusi dan sepakat untuk membuat jembatan darurat. Karena kasihan terutama anak-anak yang ingin berangkat ke sekolah harus muter lumayan jauh," kata Camat Manggis I Putu Eka Putra Tirtana, Senin (10/6/2024).
Namun, supaya pengerjaannya cepat selesai dilakukan, Tirtana akhirnya meminta bantuan kepada Dinas Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) dan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Karangasem agar bersama-sama melakukan gotong-royong membangun jembatan darurat. Mengingat akses jalan tersebut setiap harinya selalu padat dilalui masyarakat.
"Bahan yang digunakan untuk membangun jembatan darurat semuanya swadaya dari masyarakat tidak ada yang beli," ujar Tirtana.
Panjang jembatan darurat yang dibangun tersebut kurang lebih sekitar 4 meter. Jembatan hanya bisa dilalui motor dan pejalan kaki. Sedangkan mobil belum bisa karena takut jembatan tidak kuat dan membahayakan pengendara.
Tirtana telah berkoordinasi dengan Dinas PUPR Karangasem untuk pembangunan jembatan permanen. Menurutnya, jembatan permanen akan segera dibangun dengan memasang box culvert. "Semoga secepatnya bisa diperbaiki kembali," harapnya.
Kepala Pelaksana (Kalaksa) BPBD Karangasem Ida Bagus Ketut Arimbawa mengatakan pihaknya mengerahkan beberapa personel untuk membantu pembuatan jembatan darurat tersebut. Sebab, banyak masyarakat dan anak-anak sekolah yang bergantung dengan akses jalan yang jebol tersebut.
"Meski hanya jembatan darurat, kami pastikan aman bagi masyarakat dan pengendara sepeda motor yang ingin melintas," kata Arimbawa.
(hsa/dpw)