Warga gotong-royong membangun jembatan yang menjadi akses penghubung Desa Mulyorejo, Kecamatan Silo ke Dusun Mandilis, Desa Sanenrejo, Kecamatan Tempurejo, Jember. Upaya ini dilakukan agar akses warga dan siswa bisa kembali normal seperti semula.
"Saya bersama camat, Danramil, anggota Polsek dan Koramil, juga bersama warga masyarakat yang terdampak akibat jembatan putus saat ini melaksanakan kegiatan kerja bakti," kata Kapolsek Tempurejo AKP Heri Supadmo, Jumat (17/1/2025).
Lebih lanjut kata Heri, jembatan tersebut dibangun secara swadaya oleh masyarakat. Pihak Camat, Polsek dan Koramil juga membantu mencari batu sebagai bahan material pembangunan tiang jembatan.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Kegiatan ini untuk membangun kembali jembatan yang terputus. Dibangun secara swadaya oleh masyarakat, kami dari camat, polsek dan koramil membantu memberikan tenaga untuk mencari batu sebagai bahan material untuk pembangunan tiang jembatan," ucapnya.
Menurutnya, pembangunan tiang jembatan ini merupakan langkah antisipasi apabila terjadi banjir bandang lagi. Harapannya, jika hal itu terjadi, jembatan tidak akan hanyut terbawa arus.
"Tiang jembatan ini diperlukan untuk antisipasi banjir bandang kembali. Harapannya nanti apabila bangunan tiang jembatan ini kuat, mudah-mudahan nantinya apabila terjadi banjir bandang kembali tidak akan hanyut jembatannya," ujarnya.
Jembatan tersebut adalah akses satu-satunya yang menghubungkan dua kecamatan. Tepatnya penghubung desa Mulyorejo, Kecamatan Silo ke Dusun Mandilis, Desa Sanenrejo, Kecamatan Tempurejo.
"Karena jembatan ini adalah akses satu-satunya yang menghubungkan dua kecamatan. Kecamatan Silo menuju ke Kecamatan Tempurejo," terangnya.
Kata Heri, jembatan ini juga dilalui oleh para pelajar. Mulai dari Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD), Sekolah Dasar (SD) dan Sekolah Menengah Pertama (SMP). Maka dari itu, akses jalan ini sangat diperlukan.
"Banyak juga dilalui oleh beberapa anak-anak sekolah, baik PAUD, SD maupun SMP," jelasnya.
"Maka dari itu akses jalan ini sangat diperlukan karena anak-anak membutuhkan pendidikan yang layak," pungkas Heri.
(dpe/fat)