Sebanyak 18 Orang Luka Mengenaskan Tersebab Terbakarnya Gudang LPG

Round Up

Sebanyak 18 Orang Luka Mengenaskan Tersebab Terbakarnya Gudang LPG

Aryo Mahendro - detikBali
Senin, 10 Jun 2024 07:44 WIB
Kebakaran gudang LPG dan pipa paralon di Jalan Cargo Taman, Kota Denpasar, Bali, Minggu (9/6/2024) sekitar pukul 06.00 Wita. (Ahmad Firizqi Irwan/detikBali)
Foto: Kebakaran gudang LPG dan pipa paralon di Jalan Cargo Taman, Kota Denpasar, Bali, Minggu (9/6/2024) sekitar pukul 06.00 Wita. (Ahmad Firizqi Irwan/detikBali)
Denpasar -

Pertamina memastikan kebakaran hebat yang terjadi di gudang LPG di Jalan Cargo Utara, Denpasar, Bali, pukul 06.10 Wita, Minggu (9/6/2024) merupakan pangkalan ilegal. Diduga kuat, di tempat itu terjadi aktivitas pengoplosan LPG.

Area Manager Communication Relation & CSR PT Pertamina Patra Niaga Region Jatimbalinus Ahad Rahedi telah mengecek lokasi kejadian. "Gudang LPG 3 kg yang diduga menjadi tempat pengoplosan tersebut bukan merupakan agen atau pangkalan LPG Pertamina," katanya, Minggu.

Dia mengatakan ada tabung LPG ukuran 3 kilogram (kg), 12 kg, dan 50 kg di lokasi. Ahad mengatakan PT Pertamina Patra Niaga Region Jatimbalinus saat ini menunggu hasil investigasi dan keterangan resmi dari kepolisian.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Kondisi 18 Korban

Tragedi kebakaran dua bangunan gudang LPG tersebut menyebabkan 18 orang mengalami luka bakar parah. Sejauh ini, kondisi mereka masih kritis. Para korban yang merupakan para pekerja di gudang tersebut mengalami luka bakar hampir di sekujur tubuh.

Kepala Dusun Uma Sari Ubung Kaja, Bimantara Ari Sugandi, mengungkapkan 18 korban mengalami luka bakar di atas 50 persen. Saat kejadian, para korban sedang bekerja di dalam gudang LPG.

"Dari informasi warga yang menolong, lumayan parah luka bakarnya. Sampai rambutnya pun ikut terbakar," kata Bimantara.

Dia mengaku tidak tahu terkait dugaan gudang yang terbakar merupakan tempat pengoplosan LPG. Menurut Bimantara, gudang tersebut awalnya beroperasi di Jalan Cargo Kenangan dan pindah ke lokasi kejadian sejak 2021.

Beroperasi Tiga Tahun

Sehari-hari, Bimantara berujar, kerap melihat para pekerja melakukan bongkar muat LPG di bangunan tersebut. Menurutnya, tidak ada aktivitas mencurigakan selama para pekerja di bangunan itu sejak tiga tahun lalu.

"Saya pernah lewat. Kalau siang hari itu seperti agen penyalur biasa. Bawa mobil kemudian menyalurkan (LPG)," tuturnya.

Sesaat sebelum kejadian, dia mendapat informasi dari warga sekitar, pagar bangunan itu dalam keadaan tertutup dengan gembok masih terpasang. Namun, saat terjadi kebakaran, warga tidak menyangka ada orang yang bekerja di dalam gedung.

"Itu yang kami nggak tahu. Karena nggak mungkin kami awasi 24 jam," katanya.

Jejak Luka Bakar di Saluran Napas

Salah seorang pekerja bernama Katiran (61) menjadi korban kebakaran di gudang itu. Pria paruh baya asal Jawa Timur itu menderita luka bakar serius mencapai 58 persen hingga harus dirawat di RSUD Wangaya.

Kepala IGD RSUD Wangaya, Anak Agung Bagus Dharmayuda, mengatakan Katiran juga mengalami luka bakar serius dalam saluran pernapasannya. Luka itu terjadi karena Katiran menghirup hawa panas saat si jago merah melalap gudang LPG itu.

"Korban mengalami trauma inhalasi. Ditemukan ada jejak-jejak luka bakar di saluran napas," jelas Bagus.

Dia dan tim dokter lain melakukan sejumlah Tindakan medis untuk menyelamatkan nyawa Katiran. Dokter mengobati luka bakar Katiran dan memasang alat bantu pernapasan.

Hal itu dilakukan untuk mencegah penyumbatan saluran napas Katiran jika terjadi pembengkakan. Selain itu, dokter juga memberi tindakan medis lain kepada Katiran.

"Luka bakarnya hampir di seluruh tubuh. Sudah dilakukan penanganan. Rencananya, (Katiran) akan kami rawat sementara di sini dengan dokter bedah plastik," terang Bagus.

Menurutnya, Katiran sempat hendak dirujuk ke RSUD Prof Ngoerah, Denpasar. Namun, akhirnya tidak jadi dirujuk ke sana karena ruang Unit Luka Bakar RSUD Prof Ngoerah sedang penuh.

Beberapa Kali Dentuman Saat Kejadian

Kabid Humas Polda Bali Kombes Jansen Avitus Panjaitan mengungkapkan warga sempat mendengar beberapa kali suara dentuman saat kejadian. Tak lama kemudian, sekitar tujuh orang melompat keluar dari gudang tersebut untuk menyelamatkan diri.

Asap tebal mengepul dari gudang LPG tersebut. Sejumlah warga di sekitar lokasi bergegas menyelamatkan kendaraan agar tidak dilalap si jago merah. Tak lama kemudian, api membesar dan menyambar gudang paralon di sebelahnya.

"Gudang gas terbakar dan rata akibat kejadian itu. Api membesar dan merembet ke gudang pipa paralon (PVC) yang ada di sebelah atau Jalan Taman Cargo II," kata Jansen, Minggu malam.

Petugas pemadam kebakaran tiba di lokasi kejadian sekitar setengah jam kemudian. Lima mobil pemadam api berjibaku memadamkan api yang masih menyala di dalam dua bangunan itu.

Daftar Korban

Namun, hingga kini, Jansen belum memberi keterangan penyebab kebakaran tersebut. Dia hanya mendata nama para korban dan memastikan mereka mendapat perawatan medis di rumah sakit di Denpasar.

Selain Katiran, dia merinci tiga korban asal Banyuwangi, Jawa Timur, yang kini masih dirawat di RS Surya Husadha, Ubung, Denpasar. Ketiganya yaitu Yoga Wahyu Pratama (24), M Umar Effendi (34) dan Edi (34).

Kemudian, dua korban bernama Yudi dan Diki yang dirawat di RS BaliMed Denpasar. Korban lainnya yakni Eko Budi Santoso, Robiaprianus Amput, Ernus, Yolla Aldy, M Sofyan, Yudis Aldyanto, Purwanto, dan Didik Suryanto.

Mereka mengalami luka bakar serius dan sedang menjalani perawatan di RSUP Prof Ngoerah, Denpasar. Sama seperti Katiran, kondisi mereka kritis karena mengalami luka bakar di atas 50 persen.




(hsa/hsa)

Hide Ads