Hari Raya Idul Adha atau Hari Raya Kurban akan jatuh pada 10 Dzulhijjah 1445 H atau Senin (17/6/2024). Pada hari raya tersebut, umat Muslim akan melakukan berbagai amalan ibadah mulai dari yang sunnah hingga wajib.
Sebelum menuju inti perayaan Idul Adha, terdapat 3 jenis puasa yang umumnya dilakukan yakni puasa Arafah, Tarwiyah, dan Zulhijah. Apa itu puasa Arafah, Tarwiyah, dan Dzulhijah? Simak informasinya beserta waktu dan niat puasa.
Dikutip dari laman NU Online dan sumber lainnya, berikut penjelasan mengenai puasa Arafah, Tarwiyah, dan Dzulhijah beserta waktu dan niat masing-masing puasa.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Puasa Arafah
Puasa Arafah merupakan puasa sunnah yang sangat dianjurkan untuk dilaksanakan oleh umat muslim terkhusus bagi yang belum atau tidak menjalankan ibadah haji. Hal tersebut karena, dengan menjalankan Puasa Arafah umat muslim dapat turut merasakan nikmat yang dirasakan oleh para jamaah haji yang sedang menjalankan ibadah di tanah suci. Keutamaan puasa ini dijelaskan dalam hadits yang diriwayatkan Abu Qatadah rahimahullah, Rasulullah bersabda:
صوم يوم عرفة يكفر سنتين ماضية ومستقبلة وصوم يوم عاشوراء يكفر سنة ماضية
Artinya: "Puasa hari Arafah dapat menghapuskan dosa dua tahun yang telah lepas dan akan datang, dan puasa Asyura (tanggal 10 Muharram) menghapuskan dosa setahun yang lepas" (HR Muslim).
Waktu Puasa Arafah
Puasa Arafah sebagai puasa sunnah dilaksanakan pada 9 Dzulhijah tepatnya sehari sebelum Hari Raya Idul Adha dan ketika jamaah haji sedang berwukuf di Arafah. Untuk itu, apabila Idul Adha jatuh pada 17 Juni 2024, maka puasa Arafah jatuh pada 16 Juni 2024.
Niat Puasa Arafah
Sebelum melakukan puasa Arafah, terdapat 2 bacaan niat yang harus dilafalkan, antara lain:
· Niat Puasa Arafah yang Dibaca Malam Hari
نَوَيْتُ صَوْمَ غَدٍ عَنْ أَدَاءِ سُنَّةِ يَوْمِ عَرَفَةَ لِلهِ تَعَالَى
Nawaitu shauma ghadin 'an adâ'i sunnati Arafah lillâhi ta'âlâ.
Artinya: "Aku berniat puasa sunnah Arafah esok hari karena Allah SWT."
· Niat Puasa Arafah yang Dibaca Setelah Subuh
نَوَيْتُ صَوْمَ هٰذَا اليَوْمِ عَنْ أَدَاءِعَرَفَةَ سُنَّةً لِلّٰهِ تَعَالَى
Nawaitu shauma hâdzal yaumi 'an adâ'i arafata sunnatan lillâhi ta'âlâ.
Artinya: "Saya niat puasa sunnah Arafah hari ini karena Allah ta'âlâ."
Puasa Tarwiyah
Puasa Tarwiyah merupakan puasa sunnah yang menjadi awal dari rangkaian ibadah haji yakni ketika jamaah haji mulai mempersiapkan diri melaksanakan wukuf di Arafah. Dalam pelaksanaanya secara umum, puasa tarwiyah dimaknai sebagai wujud perenungan pikiran mengenai berbagai peristiwa sehingga juga identic dengan puasa untuk penghapusan dosa. Adapun keutamaan puasa tarwiyah dijelaskan dalam hadits berikut:
صوم يوم التروية كفارة سنة وصوم يوم عرفة كفارة سنتين
Artinya, "Puasa hari Tarwiyah dapat menghapus dosa setahun. Puasa hari Arafah dapat menghapus dosa dua tahun," (HR Abus Syekh Al-Ishfahani dan Ibnun Najar).
Waktu Puasa Tarwiyah
Puasa tarwiyah merupakan puasa sunnah yang dilaksanakan pada 8 Zulhijah 1445 Hijriah atau dua hari sebelum Hari Raya Idul Adha. Untuk itu, apabila Idul Adha jatuh pada 17 Juni 2024 maka puasa tarwiyah jatuh pada Sabtu 15 Juni 2024. Adapun durasinya dari mulai fajar terbit hingga matahari terbenam.
Niat Puasa Tarwiyah
نَوَيْتُ صَوْمَ تَرْوِيَةَ سُنَّةً لِلّٰهِ تَعَالَى
Nawaitu shauma tarwiyata sunnatan lillâhi ta'âlâ.
Artinya: "Saya niat puasa sunnah Tarwiyah karena Allah ta'âlâ."
· Niat Puasa Tarwiyah yang Dibaca Setelah Subuh
نَوَيْتُ صَوْمَ هٰذَا اليَوْمِ عَنْ أَدَاءِ تَرْوِيَةَ سُنَّةً لِلّٰهِ تَعَالَى
Nawaitu shauma hâdzal yaumi 'an adâ'i tarwiyata sunnatan lillâhi ta'âlâ.
Artinya: "Saya niat puasa sunnah Tarwiyah hari ini karena Allah ta'âlâ."
· Niat Puasa Tarwiyah yang Dibaca Malam Hari
نَوَيْتُ صَوْمَ غَدٍ عَنْ أَدَاءِ سُنَّةِ يَوْمِ التَّرْوِيَةِ لِلهِ تَعَالَى
Nawaitu shauma ghadin 'an adā'i sunnati yaumit tarwiyah lillâhi ta'ālā.
Artinya: "Aku berniat puasa sunnah Tarwiyah esok hari karena Allah SWT."
Puasa Dzulhijah
Puasa Dzulhijah merupakan puasa sunnah yang dianjurkan dan dilakukan pada 10 hari pertama bulan Dzulhijjah dan mendekati Hari Raya Idul Adha. Adapun hal tersebut sebagaimana sabda Rasulullah yang berbunyi:
مَا مِنْ أَيَّامٍ الْعَمَلُ الصَّالِحُ فِيهَا أَحَبُّ إِلَى اللهِ مِنْ هٰذِهِ الأَيَّامِ. يَعْنِيْ أَيَّامَ الْعَشْرِ. قَالُوا يَا رَسُولَ اللهِ وَلَا الْجِهَادُ فِي سَبِيلِ اللّٰهِ قَالَ وَلَا الْجِهَادُ فِي سَبِيلِ اللّٰهِ إِلَّا رَجُلٌ خَرَجَ بِنَفْسِهِ وَمَالِهِ فَلَمْ يَرْجِعْ مِنْ ذَلِكَ بِشَيْءٍ
Artinya: "Tidak ada hari dimana amal shalih padanya lebih dicintai oleh Allah daripada hari-hari ini, yakni 10 hari pertama Dzulhijjah. Para sahabat bertanya: 'Tidak juga dari jihad fi sabilillah?' Beliau menjawab: 'Jihad fi sabilillah juga tidak, kecuali seseorang yang keluar dengan diri dan hartanya lalu ia tidak kembali dengan satu pun dari keduanya."
Adapun keutamaan dari puasa zulhijah antara lain:
1. Mendapat pahala berlipatganda
Hal ini sebagaimana Rasulullah bersabda,
مَا مِنْ أَيَّامٍ أَحَبَّ إِلَى اللّٰهِ أَنْ يُتَعَبَّدَ لَهُ فِيْهَا مِنْ عَشْرِ ذِي الْحِجَّةِ يَعْدِلُ صِيَامُ كُلِّ يَوْمٍ مِنْهَا بِصِيَامِ سَنَةٍ وَقِيَامُ كُلِّ لَيْلَةٍ مِنْهَا بِقِيَامِ لَيْلَةِ الْقَدْرِ
Artinya: "Tidak ada hari-hari yang lebih Allah sukai untuk beribadah selain sepuluh hari pertama bulan Dzulhijjah, satu hari berpuasa di dalamnya setara dengan satu tahun berpuasa, satu malam mendirikan shalat malam setara dengan shalat pada malam Lailatul Qadar" (HR At-Trmidzi).
2. Mendapat penghapusan dosa
Hal ini sebagaimana Rasullulah bersabda,
صِيَامُ يَوْمِ عَرَفَةَ أَحْتَسِبُ عَلَى اللهِ أَنْ يُكَفِّرَ السَّنَةَ الَّتِي قَبْلَهُ وَالسَّنَةَ الَّتِي بَعْدَهُ وَصِيَامُ يَوْمِ عَاشُوْرَاءَ أَحْتَسِبُ عَلَى اللهِ أَنْ يُكَفِّرَ السَّنَةَ الَّتِيْ قَبْلَهُ
Artinya: "Puasa Arafah (9 Dzulhijjah) dapat menghapuskan dosa setahun yang lalu dan setahun akan datang. Puasa Asyura (10 Muharram) akan menghapuskan dosa setahun yang lalu" (HR Muslim).
3. Terbebas dari siksa neraka
Hal ini sebagaimana Rasulullah bersabda,
مَا مِنْ يَوْمٍ أَكْثَرَ مِنْ أَنْ يُعْتِقَ اللَّهُ فِيهِ عَبْدًا مِنَ النَّارِ مِنْ يَوْمِ عَرَفَةَ، وَإِنَّهُ لَيَدْنُو ثُمَّ يُبَاهِى بِهِمُ الْمَلاَئِكَةَ فَيَقُولُ: مَا أَرَادَ هَؤُلاَءِ؟
Artinya: "Tidak ada hari dimana Allah membebaskan hamba dari neraka lebih banyak daripada Hari Arafah, dan sungguh Dia mendekat lalu membanggakan mereka di depan para Malaikat dan berkata: 'Apa yang mereka inginkan?" (HR Muslim).
Waktu Puasa Dzulhijah
Puasa Dzulhijah merupakan puasa sunnah yang dilaksanakan pada tanggal 1-9 Dzulhijah 1445 Hijriah di bulan Dzulhijjah. Termasuk puasa arafah pada hari kesembilan dan puasa tarwiyah pada hari kedelapan.
Untuk itu, jika Idul Adha dilaksanakan pada 17 Juni maka puasa Dzulhijah dilaksanakan selama sepekan yakni pada Sabtu 8 Juni sampai Sabtu 16 Juni 2024. Sama halnya dengan puasa pada umumnya, puasa Dzulhijjah dilakukan mulai dari matahari terbit hingga terbenam.
Niat Puasa Zulhijah
· Niat Puasa Mulai Tanggal 1-7 Dzulhijah
نَوَيْتُ صَوْمَ شَهْرِ ذِيْ الْحِجَّةِ سُنَّةً لِلّٰهِ تَعَالَى
Nawaitu shauma syahri dzil hijjah sunnatan lillâhi ta'âlâ.
Artinya: "Saya niat puasa sunnah bulan Dzulhijah karena Allah ta'âlâ."
· Niat Puasa Mulai Tanggal 1-7 Dzulhijah yang Dibaca Setelah Subuh
نَوَيْتُ صَوْمَ هٰذَا اليَوْمِ عَنْ أَدَاءِ شَهْرِ ذِيْ الْحِجَّةِ سُنَّةً لِلّٰهِ تَعَالَى
Nawaitu shauma hâdzal yaumi 'an adâ'i syahri dzil hijjah sunnatan lillâhi ta'âlâ.
Artinya: "Saya niat puasa sunnah bulan Dzulhijah hari ini karena Allah ta'âlâ."
Demikianlah informasi mengenai 3 jenis puasa yang dianjurkan dilakukan sebelum Hari Raya Idul Adha. Semoga informasi ini dapat bermanfaat bagi Anda.
Artikel ini ditulis oleh Ni Wayan Santi Ariani peserta Program Magang Bersertifikat Kampus Merdeka di detikcom.
(nor/nor)