Menjelang Hari Raya Idul Adha, umat muslim di seluruh dunia bersiap untuk melaksanakan ibadah kurban. Kurban merupakan ibadah menyembelih hewan tertentu dan membagikan dagingnya kepada yang membutuhkan. Mengutip dari NU Online, ibadah kurban hukumnya adalah sunnah muakkad, atau sunnah yang dikuatkan.
Bagi orang yang mampu, kurban satu ekor sapi akan lebih baik dibandingkan satu ekor kambing. Akan tetapi, apabila keterbatasan biaya seringkali orang melakukan patungan dan mengeluarkan kurbannya secara kolektif.
Terdapat ketentuan yang berlaku saat melakukan kurban. Beberapa diantaranya, yakni satu ekor unta dan sapi yang boleh untuk tujuh orang secara patungan. Sedangkan seekor kambing hanya boleh untuk satu orang yang berkurban.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Manakah yang lebih utama antara berkurban sapi secara patungan atau kambing perseorangan? Simak penjelasannya berikut ini.
Kurban Sapi Secara Patungan vs Kambing Perseorangan
Melansir dari NU Online, Ustadz M Mubasysyarum Bih menjelaskan bahwa para ulama telah menetapkan urutan keutamaan hewan untuk kurban. Urutan tersebut adalah unta, sapi, kambing domba, kambing kacang, unta yang dikurbankan secara kolektif, dan sapi yang dikurbankan secara kolektif.
Kuantitas daging menjadi tolok ukur utama dalam penentuan urutan keutamaan tersebut. Artinya, daging unta lebih diutamakan daripada sapi, dan sapi lebih diutamakan daripada domba. Tolok ukur kedua adalah kualitas daging, yang berarti domba lebih diutamakan daripada kambing kacang.
Selain itu, pertimbangan lainnya adalah kurban yang dilakukan secara pribadi akan lebih baik ketimbang kurban yang dilakukan secara kolektif. Pada hal ini, aspek kuantitas dan kualitas ditekankan secara sekaligus.
Ustadz Mubasysyarum Bih menyatakan kurban dengan satu ekor kambing secara pribadi akan lebih baik daripada berkurban satu ekor sapi secara kolektif. Kambing secara perseorangan lebih baik, meskipun secara kuantitas dagingnya, kambing masih berada di bawah unta dan sapi.
Keutamaan dari macam-macam hewan kurban dilihat dari pertimbangan Syiar. Syekh Khathib Al-Syarbini berkata:
وأفضل أنواع التضحية بالنظر لإقامة شعارها بدنة ثم بقرة لأن لحم البدنة أكثر ثم ضأن ثم معز لطيب الضأن على المعز ثم المشاركة في بدنة أو بقرة أما بالنظر للحم فلحم الضأن خيرها وسبع شياه أفضل من بدنة أو بقرة وشاة أفضل من مشاركة في بدنة أو بقرة للانفراد بإراقة الدم
Artinya: "Lebih utamanya macam-macam kurban dengan melihat pertimbangan syiar adalah unta kemudian sapi, karena daging unta lebih banyak. Kemudian domba, kemudian kambing kacang, sebab lezatnya daging domba melebihi kambing kacang, kemudia berkurban kolektif dalam unta atau sapi. Adapun melihat daging, maka daging domba adalah yang terbaik. Tujuh ekor kambing lebih utama dari satu ekor unta atau sapi. Satu ekor kambing lebih utama dari kurban unta atau sapi secara kolektif, sebab tersendiri dalam mengalirkan darah." (Syekh Khathib al-Syarbini, al-Iqna' Hamisy Hasyiyah al-Bujairimi, juz 4, hal. 334).
Berdasarkan hal tersebut, berkurban kambing secara perseorangan akan lebih utama dibandingkan berkurban sapi secara kolektif. Sebab pahala dan keberkahan tetesan darah hewan kurban didapatkan secara pribadi dan tidak dibagi secara bersama-sama dengan orang lain yang berkurban.
Apakah Boleh Berkurban Sapi Secara Patungan?
Ustadz Hengki menjelaskan bahwa syarat patungan kurban adalah seekor sapi dengan jumlah maksimal tujuh orang. Berdasarkan syarat tersebut, patungan untuk kurban kambing tidak diperbolehkan dan melakukan patungan kurban sapi lebih dari tujuh orang juga tidak diperbolehkan.
Kesimpulannya, patungan untuk membeli kurban sapi dan unta merupakan hal yang sah, asalkan patungan tidak lebih dari tujuh orang. Kemudian, bagi hewan kurban seperti kambing atau domba hanya boleh untuk perseorangan.
Artikel ini ditulis oleh Zheerlin Larantika Djati Kusuma, peserta Magang Bersertifikat Kampus Merdeka di detikcom.
(nor/nor)