.webp)
Partai Gerindra di Kabupaten Klungkung, Bali, belum menentukan arah untuk Pilkada Klungkung 2024. Ini membuat Koalisi Indonesia Maju (KIM) di Klungkung belum jelas. Padahal, di tingkat Provinsi Bali, KIM sepakat mengusung pasangan Ida Bagus Rai Dharmawijaya Mantra-I Made Muliawan Arya atau Mantra-Mulia.
Ketua DPD II Partai Gerindra Klungkung, I Wayan Baru, mengungkapkan pertemuan partai-partai yang tergabung di KIM pernah melakukan pertemuan di kantor Gerindra Klungkung. Namun, saat itu belum menentukan arah terkait Pilkada Klungkung. Sejatinya, DPD Partai Gerindra Bali sudah menginstruksikan agar Gerindra menjadi motor untuk menyolidkan KIM di tingkat kota/kabupaten.
"Arahan ketua DPD kami di provinsi, Pak De Gadjah (I Made Muliawan Arya), koalisi KIM juga diharapkan terbentuk di kabupaten, tapi kami juga membuka diri dengan partai lain untuk gabung ke Gerindra mengusung Calon Bupati-Wakil Bupati Klungkung," ujar Baru kepada detikBali, Senin (27/5/2024).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Politikus asal Nusa Penida itu mengatakan Gerindra Klungkung sebenarnya bisa mengusung pasangan Cabup-Cawabup Klungkung sendiri karena memiliki total delapan kursi di DPRD Klungkung, yakni memenuhi syarat minimal 20 persen. Namun, Baru melanjutkan, peluang Gerindra Klungkung berkoalisi masih lebar.
Selain Gerindra, Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) juga bisa mengusung calon dengan 12 kursi. PDIP merupakan pemenang Pemilihan Legislatif (Pileg) 2024 di Klungkung.
Sementara itu, di Klungkung sudah lebih dulu muncul koalisi Nawasena yang dibentuk penggagas KIM, Partai Golkar. Nawasena yang terdiri dari Partai Golkar, Demokrat, NasDem, Perindo, Hanura, dan PSI sepakat akan menggaet tokoh Klungkung untuk diusung dalam Pilkada 2024.
"Kami NasDem, Perindo, PSI, Golkar, Demokrat, Hanura, membentuk diri dengan 10 kursi di DPRD, dan sudah ada yang daftar melalui Nawasena yakni putra Raja Klungkung maju bupati Klungkung," kata Ketua DPD Partai NasDem Klungkung, Ketut Sukma Sucita, Senin.
Sukma mengakui pernah ada pertemuan antara partai-partai KIM dengan Gerindra. Namun, belum ada kejelasan.
"Arahan pimpinan kami, mempersilahkan ketua di masing-masing kabupaten melihat situasi di wilayah," beberk politikus asal Desa Kamasan itu.
(hsa/iws)
