Keyakinan PDIP di Pilgub Bali Melawan Calon yang Didukung Jokowi

Round Up

Keyakinan PDIP di Pilgub Bali Melawan Calon yang Didukung Jokowi

Tim detikBali - detikBali
Senin, 27 Mei 2024 08:34 WIB
Politikus PDIP I Made Urip.
Foto: Politikus senior PDIP asal Bali, I Made Urip. (Helmy Akbar/detikBali)
Denpasar -

Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) optimistis menatap Pemilihan Gubernur (Pilgub) Bali meski tensi makin panas belakangan ini. Diperkirakan, Calon Gubernur-Wakil Gubernur (Cagub-Cawagub) Bali dari PDIP akan melawan calon yang didukung oleh Presiden Joko Widodo (Jokowi).

Bahkan, Ketua DPD Partai Gerindra Provinsi Bali, I Made Muliawan Arya alias De Gadjah tegas menyatakan paket Ida Bagus Rai Mantra sebagai cagub berpasangan dengan dirinya atau disebut paket Mantra-Mulia sudah mendapat restu dari Jokowi. Paket Mantra-Mulia merupakan kesepakatan partai-partai yang tergabung dalam Koalisi Indonesia Maju (KIM).

Namun, Ketua DPP Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) I Made Urip menanggapi santai munculnya paket Mantra-Mulia yang didukung banyak partai politik (parpol) dan dimotori Partai Gerindra.

PDIP Siap Hadapi Pilkada Serentak

Tak cuma Pilgub Bali, Urip menegaskan PDIP sudah siap menghadapi pilkada serentak, baik di tingkat kabupaten/kota maupun provinsi, siapapun lawannya. Kepercayaan itu berdasarkan kemenangan PDIP Bali di Pileg 2024 yang mencapai 58 persen.

"Seluruh kader partai di Bali yakin dan optimistis menang pilkada, nanti baik pilgub dan pilbup," ujar anggota DPR RI itu saat dihubungi detikBali, Minggu (26/5/2024).

Urip mengatakan tak ambil pusing dengan urusan internal Koalisi Indonesia Maju (KIM) yang mengusung Mantra-Mulia. Menurutnya, setiap partai memiliki otoritasnya sendiri.

"Buat PDI Perjuangan tak ada masalah, PDI Perjuangan pada saatnya nanti akan mengambil keputusan cagub dan cawagub yang akan diusung. Buat PDIP masih cukup waktu untuk mempersiapkan diri," jelas politikus senior PDIP asal Tabanan itu.

Ketua DPP PDIP Bidang Pertanian, Kehutanan, Pangan dan Lingkungan Hidup itu percaya mesin partai sudah dipanaskan untuk pilkada.

"Konsolidasi sudah kami lakukan di setiap tingkatan, baik DPC, PAC, Ranting dan Anak Ranting (PDIP)," bebernya.

Apalagi, Urip melanjutkan, tiga pilar partai sudah siap juga untuk menghadapi pilkada, dari eksekutif, legislatif, hingga struktural di partai.

Stafsus Jokowi Bertemu Rai Mantra

Koordinator Staf Khusus (Stafsus) Presiden Jokowi, Anak Agung Gde Ngurah Ari Dwipayana, bertemu dengan Rai Mantra. Namun, Ari Dwipayana mengungkapkan pertemuan itu tidak membahas terkait Pilgub Bali. Dia juga membantah pertemuan itu sebagai sinyal dukungan Presiden Jokowi kepada pasangan Mantra-Mulia.

"Saya tidak membahas terkait itu. Kami diskusi soal isu-isu kebangsaan, politik nasional dan juga apa tantangan yang dihadapi oleh Bali," ujar Ari Dwipayana kepada detikBali, Minggu (26/5/2024).

Saat bertemu Rai Mantra, Ari mengaku berbincang sebagai sesama putra daerah, bukan sebagai Koordinator Staf Kepresidenan. Menurutnya, sudah sewajarnya sesama putra Bali saling bertemu untuk berdialog dan saling mendukung satu sama lain.

"(Dukungan pilgub) Itu ranah partai politik atau koalisi parpol. Saya hanya bicara sebagai putra Bali yang kebetulan ngayah (mengabdi) di nasional," tegas dosen ilmu politik Universitas Gajah Mada (UGM) itu.

Ari juga membeberkan pertemuan tersebut terjadi sebelum Koalisi Indonesia Maju (KIM) Bali mendeklarasikan Mantra-Mulia.

"Saya ketemunya empat hari yang lalu, 22 Mei 2024 sebelum deklarasi parpol KIM Bali, di sela-sela acara WWF di Nusa Dua," ungkapnya.

Selain bertemu dengan Rai Mantra, Ari Dwipayana juga bertemu dengan mantan Komandan Jenderal (Danjen) Kopassus Letjen TNI I Nyoman Cantiasa. Ari mengungkapkan dalam pertemuan-pertemuan tersebut dibahas beragam masalah yang dihadapi Bali.

Bali Butuh Leader, Bukan Dealer

Menurutnya, Bali saat ini menghadapi tantangan yang sangat berat, baik secara internal maupun eksternal. Misalkan, bonus demografi, revolusi industri dan kompetisi dari sektor pariwisata yang semakin sengit.

"Tantangan itu memerlukan kepemimpinan yang kuat dan efektif. Menurut saya, Bali perlu pemimpin yang pesaje dan seken-seken membela kepentingan Bali, kita butuh leader bukan dealer," beber tokoh asal Ubud, Gianyar, itu.

Ari tegas mengatakan Bali memiliki banyak stok tokoh pemimpin yang memiliki reputasi setingkat nasional. Tokoh-tokoh ini diharapkan bersama-sama memajukan Bali.

"Jangan merasa paling tahu, paling memiliki kuasa dan juga merasa paling berbuat untuk Bali," tuturnya.

Jangan Calon 'Itu Lagi, Itu Lagi'

Oleh sebab itu, banyak tokoh yang menurutnya bisa dipertimbangkan dalam Pilkada 2024 serentak. Baik pilgub maupun pemilihan bupati (pilbup) dan pemilihan wali kota (pilwakot).

"Jangan itu lagi, itu lagi. Seolah-olah Bali mengalami krisis pemimpin, kekurangan stok pemimpin. Karena itu partai-partai yang menjadi pintu utama kandidasi pada proses pilkada perlu membuka diri, jangan terjebak pada egosentrisme kepartaian," jelas Ari.

Ia juga menyarankan adanya pendidikan politik dan citizenship di Bali, salah satunya untuk mengkritisi penggunaan APBD. Ari menyampaikan hal itu perlu untuk mendukung proses demokrasi yang berkualitas dan terwujudnya pemerintah yang baik.

"Warga masyarakat perlu kritis terhadap penggunaan APBD yang notabene merupakan uang rakyat. Masyarakat Bali juga harus makin kritis terhadap pengelolaan anggaran publik dan juga tata kelola kebijakan publik, sehingga kehadiran pemimpin daerah memiliki dampak lada peningkatan kesejahteraan dan kemajuan masyarakat Bali," urai Ari.

Mengulangi Persaingan Pilgub 2018

Pengamat politik Anak Agung Gede Oka Wisnumurti menilai kontestasi pada 27 November 2024 akan berjalan seru jika paket Mantra-Mulia jadi. Hal ini seperti mengulang persaingan panas Pilgub Bali 2018.

"Kemunculan Rai Mantra tidak lepas dari pemetaan parpol (KIM) untuk menghadapi Wayan Koster. Kalau benar ini jadi artinya mengulangi pilkada lima tahun lalu. Koster berhadapan dengan Rai Mantra," tutur Wisnumurti, Sabtu (25/5/2024).

PDIP pada Pilgub 2018 mengusung duet Wayan Koster dan Tjokorda Oka Artha Ardhana Sukawati alias Cok Ace (Koster-Ace). Rai Mantra dan Ketut Sudikerta menantang Koster-Ace dengan gerbong koalisi Rakyat Bali (KRB) dari Golkar, Demokrat, Gerindra, NasDem, dan PKS. Hal itu akan terulang jika rekomendasi partai berlambang banteng moncong putih kembali memberi tiket kepada Koster-Ace atau Koster-Giri Prasta di Pilgub Bali 2024.

Wisnumurti berpendapat elektabilitas Rai Mantra bisa mengimbangi Koster yang notabene incumbent. Modal politik mantan Wali Kota Denpasar itu dibuktikan dari terpilihnya sebagai anggota Dewan Perwakilan Daerah (DPD) Bali 2024-2029 dengan perolehan suara terbesar.

"Rai Mantra dalam konteks ini sebagai kompetitor yang layak diperhitungkan, bisa mengimbangi kekuatan Koster," jelas akademisi Universitas Warmadewa (Unwar) Denpasar ini.

Selain itu, kekuatan dan dukungan parpol atau gabungan parpol pengusung juga memengaruhi dan strategi itu sudah terpenuhi. Paket Mantra-Mulia, lanjut Wisnu, juga memenuhi indikator popularitas sebagai pemimpin dan punya kans besar untuk dipilih karena sudah teruji punya kapabilitas dan keduanya punya kemampuan komunikasi politik.

"Paling tidak Rai Mantra punya pengalaman sebagai wali kota dan ketika lolos di DPD, itu adalah modal. Dia juga mampu memikat para Gen Z dengan gaya kampanyenya. Sedangkan De Gadjah adalah pimpinan parpol jelas bisa mengkonsolidasikan parpol lain dan pernah duduk di legislatif," sambung Wisnu.

Klaim Dukungan Jokowi

Sebelumnya, tensi politik menjelang Pilgub Bali 2024 mulai memanas. Parpol-parpol yang tergabung di KIM resmi mengusung Mantra-Mulia.

KIM adalah koalisi parpol pendukung Prabowo-Gibran di Pilpres 2024. Tak tanggung-tanggung, duet Mantra-Mulia disebut-sebut telah mendapat restu dari Jokowi.

Pengumuman bakal calon gubernur dan wakil gubernur Bali itu disampaikan langsung oleh De Gadjah yang juga Ketua DPD Gerindra Bali di Denpasar, Jumat (24/5/2024). Hadir pula sejumlah tokoh parpol di Bali, seperti Ketua DPD Golkar Bali I Nyoman Sugawa Korry, Ketua DPD Partai Demokrat Bali I Made Mudarta, Ketua DPW PSI Bali I Nengah Yasa Adi Susanto, dan Ketua DPW NasDem Bali Julie Sutrisno Laiskodat.

"Pasangan gubernur dan wakil gubernur Bali yang akan dicalonkan dan didukung oleh peserta rapat dalam pelaksanaan konstelasi Pilkada 2024 Provinsi Bali adalah pasangan bakal calon (bacalon) yang didukung oleh Bapak Presiden RI Jokowi dan Presiden Terpilih 2024-2029 Bapak Prabowo Subianto, yaitu pasangan Ida Bagus Rai Dharmawijaya Mantra sebagai bacalon gubernur Bali dan Made Muliawan Arya sebagai bacalon wakil gubernur Bali," kata De Gadjah, Jumat.




(hsa/gsp)

Hide Ads