.webp)
Trio rock asal Bali, Galiju, merilis album bertajuk 'Resonant' dalam format kaset. Album berisi delapan lagu itu dicetak eksklusif hanya 50 copy.
"Format kaset dipilih karena ada nilai unik di masa sekarang. Kami ingin nostalgia dan daya tariknya terbatas," kata vokalis Galiju, Ian Stevenson, saat ditemui detikBali di kawasan Seminyak, Badung, Bali, Sabtu (26/5/2024).
Album 'Resonant' sebenarnya bukan karya baru dari Galiju. Lagu-lagu yang dirangkum dalam album tersebut sudah pernah diperkenalkan secara digital pada 2020.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Ian menuturkan masing-masing lagu dalam album tersebut memiliki nuansa musik yang unik. Di antaranya, mereka menginterpretasikan kondisi mental seseorang yang tertekan dan terpuruk.
Beberapa lagu dalam album tersebut, antara lain 'Ride', 'Reconcile', 'Here and Now', hingga 'Smithereens'. Ian menulis lagu-lagu untuk Galiju berdasarkan pengalaman pribadi.
"Ada pesan positif di lirik lagu itu. Bagaimana kami berusaha bangkit. Artinya lepas dari keterpurukan, kegelapan, dari kondisi saat mengalami tekanan hingga depresi," sambung Ian.
Galiju digawangi oleh Reza Achman (drum, vokal), Ian Stevenson (vokal, gitar), dan Rangga (bass, vokal). Ketiga personel itu bukan orang baru dalam belantika musik bawah tanah dalam negeri.
Ian sang vokalis dikenal lewat band Zat Kimia. Berikutnya, sang drummer sempat menjadi pengatur tempo band Matajiwa. Begitu pula dengan Rangga yang telah malang-melintang di skena musik metal di Bandung.
Ian mengeklaim album 'Resonant' mendapat sambutan baik dari para pendengar musik di Bali. "Setelah hampir empat tahun beredar secara digital. Album ini kami bisa mengumpulkan basis penggemar setia. Mereka bersemangat," sebut mereka.
Peluncuran album format kaset 'Resonant' di The Orchard Bali, Seminyak, pada Sabtu malam. Pesta peluncuran album itu turut menggandeng sejumlah dedengkot musik di Bali, seperti Rizal Hadi (Rhythm Rebels), Palel (Navicula), Jascha Benny dan Yezki (Wallaby Project), hingga Tigra Rose.
(iws/iws)
